20 ✏ Cerita lama

237 38 0
                                    

"Gue ketemu sama orang yang katanya kenal sama gue. Tapi sekeras apapun gue berusaha buat ingat dia, percuma gue gak bisa ingat apapun"

"Ya, lu pikun berarti"

Satu geplakan mendarat dibagian belakang kepala Nathan, " sembarang aja lu, yakali gue pikun"

"Gak usah geplak juga kenapa sih ah. Gue udah bego gak usah lu tambahi lagi lah begonya anjir" bantal empuk sofa ruang tamu Nathan gunakan sebagai senjata balasan, ia geplakan tepat kewajah Irsyad membuat anak itu menggeram kesal.

"Lah lu juga apa bedanya sama gue oon"

Mengabaikan musuhnya, Nathan kembali melanjutkan acara menikmati keripik singkong ditangannya yang sempat tertunda.

"Terus dia bilang apa aja sama lu?"

"Pada awalnya dia cuma bingung kenapa gue gak bisa ngenalin dia tapi setelahnya dia malah senyum. Jadi ngeri gue" Irsyad memeluk dirinya yang mulai merinding

"Terus tadi bang Daniel, kenapa tiba tiba pergi gitu aja"

Irsyad melirik jam dinding, sang penunjuk waktu itu mengarahkan jarum pendeknya ke angka 9 dan jarum panjangnya ke angka 10. Sudah cukup larut, mengapa abangnya yang satu itu belum pulang.

Irsyad cek smartphone miliknya, belasan pesan yang ia kirimkan untuk Daniel tak kunjung digubris oleh sang lawan bicara.

Notif masuk dari ruang chat pribadinya, antusias yang ia rasakan mendadak berubah menjadi gurat kecewa kala yang masuk ternyata adalah pesan chat dari sang kakak sulung



Abaaangggg Gibran😎

Maaf abang gak bisa pulang malam ini, kamu gak papa ya sama Daniel dulu..

Ookeee abangg, siap

Baik baik ya dirumah,
Sayangnya abang.





Helaan nafas mengudara, menarik perhatian Nathan yang masih disibukan dengan keripik singkong dan ponsel ditangannya.

"Males banget gue, cuma sama lu dirumah"

"Idih gaya lu, emang lu pikir gue mau dirumah cuma berdua sama lu. Emangnya kak Gibran gak pulang?" Perkataan tiba tiba Irsyad membuat Nathan mendelik kesal

"Kayaknya ada hal mendesak yang gak bisa bang Gibran tinggalin diperusahaan" Irsyad menatap kosong ponsel gengam yang tak menyala ditangannya

"Kak Dirga sama kak Elzan juga bakal gak pulang ya malam ini?" Irsyad menatap Nathan dengan pandangan bertanya

"Mereka punya keluarga Syad. Gue gak mau jadi penghalang buat mereka dan keluarganya,

Alis Irsyad sedikit menukik, agak tidak setuju dengan pemilihan tutur kalimat Nathan.

--makanya pas tante Amel nelpon bang Zanzan nyuruh mereka pulang tadi, gue mati matian bujuk mereka buat tinggal disana untuk beberapa hari, ya karena emang disitu rumah mereka" Nathan tersenyum sendu

"Lu, masih berharap kalo.. mereka mau nerima kehadiran lo?"

"Oiya jelas dong" Nathan menjawab tanpa ragu

"Kemaren gue emang gagal ngambil hatinya tante Amel sama ayah tapi bukan berarti besok atau lusa bakal gagal lagi kan? Buktinya ada perkembangan, duluuuuu banget ayah gue gak pernah mau gue panggil 'ayah'. Tapi kemaren lu liat, beliau anteng aja waktu gue panggil 'ayah', gak ngamuk sama sekali"

Awal tanpa Akhir [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant