Chapter 44 : Pengkhianat!

172 15 32
                                    

.
.
.
.
.

Di tempat lain, Draco sedang mengikuti orang itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di tempat lain, Draco sedang mengikuti orang itu. Semenjak awal kemunculannya, orang itu sudah membuat Draco curiga karena gerak-geriknya yang aneh. Gerak gerik orang ini sangat mirip dengan gerak-gerik anehnya ketika tahun keenam, di mana dia dipaksa masuk sebagai Death Eaters.

Draco melihat orang itu tiba-tiba berbelok menuju Ruangan Pesta.

"Sebenarnya apa yang sedang orang itu lakukan?" gumamnya

...................

"Ow! Ow! Mione sayang, kau tampak sangat waspada padaku." ucap Emma dengan masih berdiri anggun dengan tongkat sihir kunonya yang di arahkan pada Hermione. Begitu juga dengan Hermione yang mengarahkan tongkat sihirnya padanya.

"Ada alasan mengapa aku tidak waspada padamu?" jawaban Hermione membuat Emma tertawa kecil.

"Tidak ada sih," Emma pun menghentikan tawanya manisnya dan melihat gadis yang beberapa tahun lebih muda darinya itu.

"Hermione Granger! Penyihir paling bersinar pada masanya! Kau bahkan masuk ke dalam tujuh Penyihir terkuat di Inggris pada era Voldemort!" Hermione bingung dengan ucapan Emma.

"Apa maksudmu itu?"

"Aku selalu mengawasimu dari jauh, Mione sayang. Aku selalu mengawasimu apakah kau masih hidup atau sudah mati,"

"Lalu apa hubungannya hidup dan matiku denganmu?"

"Kalau kau mati saat bertempur dengan Voldemort, ya itu tidak apa-apa dan malah bagus untukku. Tapi jika kau masih hidup, maka aku akan datang untuk membunuhmu."

'Gila! Wanita ini gila!' jerit Hermione dalam batinnya. Tangannya yang memegang tongkat yang mengarah pada Emma berkeringat dingin.

"Jadi...kau membenciku?" Emma mengedipkan matanya dengan ekspresi lucu dan menggemaskan. Tak berapa lama dia pun tersenyum.

"Tentu saja Mione sayang, bukankah perasaan itu yang mengikat kita dan leluhur-leluhur kita? Kebencian dan dendam?" tangan kiri Hermione gemetaran dan ia merapatkan tangan kirinya itu pada gaun hitamnya dan tidak terlihat oleh Emma.

"Yang berperang dan saling membenci itu adalah leluhur-leluhur kita Emma! Kita tidak seharusnya menjadi seperti mereka! Bisakah kita berdamai saja dan tidak saling mengungkit masa lalu serta hidup berdampingan dengan damai?" Emma sedikit terkejut mendengar itu. Dia diam saja mendengar ucapan Hermione.

"Kita bisa hidup tanpa saling membenci!"

"Ucapan yang sangat manis, Mione sayang!" Emma dengan cepat melempar mantra non verbal pada Hermione. Tapi gadis Granger itu reflek menghindar dan melempar mantra balasan yang dapat dipatahkan oleh Emma.

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)Where stories live. Discover now