AV. 1

304K 11.2K 447
                                    

Udah baca cerita Althaia belom?

🔼🔼🔼

"VISYA!"

Teriakan cempreng itu menggema di sepanjang koridor. Gadis cantik dengan rambut berkepang dua tampak berhenti dengan nafas tersenggal-senggal.

"Kenapa Ra?"tanya gadis mungil dengan rambut di kuncir dua, terlihat sangat lucu. Dia adalah Visya, lebih tepat nya Visya Aurezy Axel.

"Ke kelas bareng." Naira, teman Visya itu menyahut dengan mata yang tertuju pada kotak biru muda yang di ada di tangan Visya.

"Buat Galang?"tebak Naira seraya memutar bola mata malas.

"Iya lah!"jawab Visya semangat, wajah mungil gadis itu tampak merona merah.

Mendengar itu, Niara tak kuasa menahan gerutuan nya. "Ga capa apa di tolak mulu?"

"Engga.."cengir Visya dengan gaya khas nya yang terlihat tengil.

"Dia maki Lo murahan Sya..."kesal Naira. Bagaimana cara nya agar Visya berhenti mengejar laki-laki itu sih!

Visya cengengesan.

Naira hanya mendesah pasrah. Kedua gadis dengan seragam putih-biru itu kini telah sampai di depan kelas. Naira mengigit bibir saat melihat tatapan-tatapan yang jelas mendeskripsikan ketidaksukaan mereka.

Beda dengan Visya yang kini tengah tersenyum ceria, hati nya sangat senang sekarang.

"Ra, Lo tunggu di sini ya. Seperti biasa gue mau menjalankan misi mencairkan sebuah es batu,"

"Tapi Sya..."ucapan Naira hanya menggantung kala teman nya itu sudah ngacir masuk duluan.

"HALO KAKAK-KAKAK VISYA YANG CANTIK YANG GANTENG...!"

Naira hanya bisa menghela nafas, ia sudah tau ending nya seperti apa. Bukan hanya dirinya, semua murid Smp Bina Bangsa bahkan sudah mengetahui kelakuan Visya yang selalu mengejar-ngejar kakak kelas nya, semua pandangan buruk bahkan kata-kata tak pantas pernah mereka lontarkan pada Visya saking jengah nya.

Namun gadis itu menanggapi nya dengan santai bahkan terkesan tak perduli.

"Selamat pagi sayang ..."sapa Visya pada seorang remaja laki-laki yang tengah menelungkup kan kepala nya di atas meja.

Semua yang ada di kelas berdecak melihat pemandangan yang nyaris terjadi setiap hari.

"Masih pagi setan udah dateng aja,"celetuk seorang siswi berniat menyindir Visya.

Visya yang mendengar hanya mengedikan bahu, ia kini tengah fokus menggoyang kan punggung remaja itu.

"Ck," remaja itu berdecak saat tidur nya terganggu. "Lo.."geram Galang tertahan.

"Hai!"sapa Visya.

"Keluar."

"Aku baw--"

"KELUAR!"Galang mengacak rambut nya frustasi, ia sangat-sangat benci dengan gadis di hadapannya, seakan tak ingin membuat hidup nya tenang, gadis itu selalu datang mengganggu nya.

"Galang jangan marah-marah dong, Visya bawa sarapan nih, di makan ya, atau mau Visya suapin?"tawar Visya seakan tak berpengaruh dengan bentakan tadi.

Pandangan Galang seketika menajam. "Kaya nya kata 'murahan' ga cocok buat lo Sya."remaja itu tiba-tiba tersenyum miring.

"Jalang!"

Visya memejamkan mata nya erat. Hatinya berdenyut sakit saat mendengar perkataan Galang kali ini. Apakah ia harus menyerah?

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang