Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍
Happy reading
---
Pyar!
Langkah kaki Andrew berhenti. Ia mendongak menatap lampu tepat di atas kepala nya yang tiba-tiba pecah.
Perasaan nya mendadak tidak enak.
Pria tampan itu menggeleng pelan. Malam ini ia baru selesai menyelesaikan berkas-berkas yang menumpuk di atas meja kerja nya. Andrew telat pulang dan melewatkan waktu makan malam bersama keluarga nya.
Drttt.
Andrew yang hendak melanjutkan langkah nya kembali terhenti. Ia meraih ponsel yang ada di saku celana nya. Nama sang istri tertera di layar ponsel nya, Andrew tersenyum. Anna pasti khawatir karna dia belum pulang.
"Sayang, aku akan segera pul--"
"........."
Deg.
Dunia Andrew seakan runtuh. Putri bungsu nya, cinta nya..
Pria itu berlari ke arah mobil. Dada nya sakit mendengar suara tangisan sang istri yang mengabarkan jika Visya mengalami kecelakaan.
Mobil Andrew melesat keluar dari area basement. Pria itu kesetanan, mata nya merah, rahang nya mengeras.
Mobil pria itu mendadak berhenti, di depan nya tepat lampu merah.
Brak! Brak! Brak!
Andrew menjadi tak terkendali, ia memukul-mukul stir mobil nya.
"Arghhhhhh!"teriak Andrew kalap. Pria gagah itu tampak tak berdaya, ia membenturkan kepala nya ke atas kemudi. "Nak, tolong bertahan..."lirih nya.
----
"KENNARD!"teriak Anna histeris, ia menarik lengan anak sulung nya kasar.
Perempuan itu menangis tersedu-sedu. "Cukup!"jerit nya.
Kennard terus menyalahkan Galang yang tak becus menjaga adik nya, remaja itu nyaris membenturkan kepala Galang ke dinding jika saja Anna tidak mencegah nya.
Galang?
Remaja itu terdiam dengan tatapan kosong. Tepat di depan mata nya, tubuh sang adik terlempar begitu keras nya.
Bayangan darah yang mengucur dari kepala Visya masih berputar di otak nya. Tangan Galang yang masih berlumuran darah itu bergetar hebat.
Anna datang dan memeluk nya, ia mengatakan jika ini bukan kesalahan nya.
Mama nya salah, jika saja Galang tidak lengah saat itu, mungkin Visya sekarang ada di hadapan nya tengah tertawa seraya memakan roti coklat.
"Krai."gumam Galang.
Kennard yang mendengar sontak mengepalkan kedua tangannya. Ia melayangkan tinjuan nya ke dinding dengan nafas memburu. Kennard menunduk, perlahan bahu kokoh itu bergetar.
Kennard menangis.
Anna meraih lembut pundak lemah itu. "Ken, adik mu kuat kan?"tanya sang Mama dengan mata sembab.
Kennard melirik pintu UGD di depan nya, ia memeluk tubuh Anna. "Adikku tidak selemah itu."lirih nya.
Beberapa menit kemudian, suara langkah kaki terdengar memasuki lorong. Andrew datang dengan keadaan berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AV
Teen FictionSequel ALTHAIA. Asgara Ardew Lazarus. Pria dingin anti sosialisasi ini menyebut perempuan adalah mahluk yang merepotkan, kecuali Mommy tersayang nya tentu saja. Tapi apakah anggapan nya akan tetap sama ketika mata tajam nya tak sengaja menatap mata...