7. Tolong mengerti

6.2K 621 113
                                    

Revano melangkah pelan, memasuki rumahnya yang terlihat sepi. Kemana semua orang? Pikir Revano.

Tidak mau ambil pusing, Akhirnya Revano membaringkan tubuhnya di atas sofa.

Sungguh, tubuhnya begitu terasa lemas. Seluruh badannya begitu di rasa tidak enak, apalagi bagian perut. Sampai-sampai Revano tidak bisa mengutarakannya.

"Sshh..." rintihnya pelan. Bibir bawahnya ia gigit dari dalam.

Bulir keringat sebesar biji jagung mulai mengalir membasahi pipi Revano. 

Drrttt....

Ponselnya berdering, menandakan panggilan masuk. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Revano merogoh saku celananya, mengambil benda pipih itu lalu melihat layarnya.

Mama's is calling

Kening Revano mengernyit halus, ada apa ibu nya itu menelfon? Tidak mau membuat sang ibu menunggu lama, akhirnya Revano memutuskan untuk segera menyambungkan telfonnya.

"Ha---"

'Kamu kemana aja sih? Kenapa baru di angkat?'

Suara di seberang sana membuat Revano terdiam.

"Maaf ma...Tadi Reva---"

'Kamu tau? Adik kamu masuk rumah sakit. Semua ngumpul disini, cuma kamu yang gak ada. Kamu malah enak-enakan ngumpul sama teman-teman kamu iya? Kelayapan sama teman-teman kamu? Di mana pikiran kamu Revano?'

Apa tadi ibu nya bilang? Adiknya masuk rumah sakit? Maksudnya Andra?

Aisshh...Revano bodoh. Emang adik lo ada berapa? Kan cuma satu. Yaitu Andra!

'Kamu tuh bisa gak sih sekali aja...berguna gitu'

"Maaf ma...Revano tidak kelayapan, Revano di rumah sekarang, Revano seda---"

'Tidak usah alasan Revano, kelakuan kamu sudah buruk dari awal maka akan selalu buruk sampai akhir. Sekarang, kamu kerumah sakit, temani adek kamu. Kasihan Gara, dia butuh istirahat.'

Gara lagi.

'Revano kamu dengar mama kan?'

"I-iya ma,"

'Bawakan pakaian ganti untuk Andra. Bawakan juga untuk mama. Kamu paham?'

"Iya ma,"

'Yasudah, cepetan. Jangan lama-lama, mama sudah gerah banget pengen ganti baju.'

"Iya ma,"

Tut.

Sambungan telfon itu terputus, tentu saja Nilam, sang mama. Yang memutuskan. Membuat Revano menghela nafas pelan.

Revano mengubah posisinya menjadi duduk, tangannya mengutak-atik ponsel. Mencoba menghubungi seseorang. Tersambung.

'Ada apa?' suara di seberang sana menyapa indera pendengaran Revano.

"Halo Ell,"

'Ya?'

"Antar aku kerumah sakit yuk?"

'Ngapain? Kamu sakit?'

Revano tidak menjawab.

'Re...jawab aku, kamu sakit?'

'Revano?'

Dapat Revano dengar, suara Ellina begitu terdengar panik. Dan itu, membuat Revano tersenyum.

'Revano jawab aku, kamu sakit heum?'

"Bukan aku tapi Andra."

Terdengar suara helaan nafas dari seberang sana.

GaReNdra (SELESAI)Where stories live. Discover now