Spesial chapter | 1

5.5K 485 129
                                    

Annyeong!!!

Apa kabar pecinta GaReNdra?

Btw, masih ada yang nyimpen cerita ini di perpustakaan gak sih?

Atau

Masih ada yang inget cerita ini gak sih?

..

Seperti judulnya, 'Spesial Chapter'.

Jadi kali ini aku kembali dengan membawa cerita tambahan.

Itung-itung nyenengin kalian

So...

HAPPY READING!!

🥀🥀

Lelaki yang membawa satu tangkai bunga mawar itu, membawa langkahnya memasuki area pemakaman.

Dengan wajah sendu, lelaki itu berjongkok tepat di samping makam. Menaruh satu tangkai bunga mawar itu tepat di atas pusara.

"Hai..." Lelaki itu mengucap dengan nada sumbang.

"Sorry, gue baru bisa kesini bang---" lelaki itu menghentikan ucapannya, tersenyum tipis. Namun setelahnya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bimbang.

"---Eum, gue bingung mau manggil lo apa. Abang? Kakak? Atau panggil nama aja kaya biasanya?"

"Kita hanya beda 2 bulan btw, Jadi gakpapa kan kalo gue manggil lo Abang?"

Lelaki itu menghela nafas pelan, menatap nisan dengan tulisan nama seseorang membuat matanya memanas pun gemuruh di dalam dadanya.

"Kenapa? Kenapa mereka tega sama lo bang? Kenapa mereka tega mengorbankan lo? Padahal disini, lo juga berhak mendapatkan kehidupan lo. Lo berhak di sayang papa. Kenapa mereka tega sama kita bang?"

Air mata itu luruh tanpa seizinnya, tak apa, biarkan saja itu terjadi.

"Kenapa lo tinggalin gue dengan hati lo? Harusnya lo biarin gue ikut lo. Kenapa?"

Lelaki itu menunduk dengan punggung bergetar seraya menepuk dadanya sebentar.

"Harusnya kita bisa tinggal sama-sama,"

Puas menangis, akhirnya lelaki itu kembali menegakkan kepala, menghapus air matanya.

"Terimakasih, terimakasih buat semuanya bang." ucapnya, seraya menatap Lamat batu nisan.

"Gue cariin, ternyata lo disini Re.." 

***

"Pak! Pak tolong keluarkan saya dari sini! Saya ingin bertemu dengan anak saya pak! Tolong!" lelaki paruh baya yang memakai baju tahanan itu berteriak keras, berharap salah satu polisi membukakan sel jeruji besi itu agar ia dapat keluar.

Sekali lagi, suara-nya tidak di dengar.

"Pak! Saya tidak bersalah! Saya gak sepatutnya ada disini! yang pantas berada disini itu Laskar Abimanyu! Bukan saya!"

GaReNdra (SELESAI)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora