33. Mama, Revano disini

6K 703 51
                                    

Andra yang tengah tengkurap di atas ranjangnya seraya bermain ponsel itu segera beranjak saat indera penciuman nya mencium wangi khas dari mie instan.

Ia segera melangkahkan kakinya keluar kamar, menuruni satu persatu anak tangga. Menghampiri ke mana arah wangi mie itu.

"Aish, laper." lirihnya seraya mengusap perutnya yang mulai keroncongan.

Langkah Andra terhenti saat melihat atensi Revano tengah menuang mie  kedalam mangkuk.

-----

Revano membawa satu mangkuk mie itu ke arah meja makan, lalu setelahnya mendudukkan dirinya di salah satu kursi.

Revano menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba menghirup aroma mie instan. Kedua ujung bibir Revano melengkung membentuk senyuman.

Setiap hari inilah makanannya, walau tahu itu tak baik untuk kesehatan tubuhnya tapi mau bagaimana lagi? Lagian baik Nilam maupun Laskar tidak melarangnya bukan? Jadi, selama Nilam dan Laskar tidak melarang ia akan lakukan itu.

Tangan Revano meraih sendok dan garpu yang berada di atas mie, lalu menyendok mie itu dengan bantuan garpu. Baru saja hendak menyuap, seseorang datang langsung merebut sendok yang berada di dalam genggamannya. Lalu menarik mangkuk mie berisi mie itu untuk di jauhkan nya dari Revano.

"Andra?!" geram Revano tertahan.

"Kenapa lo ambil itu kan punya gua. Heh." Revano hendak merebut kembali, namun Andra segera mencegahnya.

"Guw-he law-per." sahut Andra dengan mulut berisi penuh mie.

"Ck, gua juga laper. Siniin gak? Lo kan gak boleh makan mie."

Lagi, Andra mencegah tangan Revano lalu setelahnya menjauhkan mangkuk itu dari jangkauan Revano.

"Sekali doang elah."

"Ya tapi kan---"

"Syuutt, Lo diem. Gua mau makan."

Revano menghela nafas.

"Kalau mama papa tahu lo bisa habis di marahin."

"Mama papa gak ada disini, mereka lagi pergi. Jadi mereka gak bakal tahu, kalau bukan lo yang kasih tahu."

"Serah lo deh Ndra. Kalau ada apa-apa gua gak mau ya di bawa-bawa. Ini lo yang mau."

"Enggak! Tenang aja itu."

Lagi, Revano kembali menghela nafas. Ia mengusap perutnya yang berbunyi. Sungguh, ia begitu lapar, dari kemarin sore ia belum makan.

"Ah, kenyang." gumam Andra seraya menaruh mangkuk yang isi nya sudah raib itu di atas meja.

"Perut lo bunyi, gak makan?" tanya Andra seraya menatap Revano yang tengah mengusap perutnya.

"Enggak, kan mie nya udah lo makan."

Trak!

Andra melempar sendok itu ke arah Revano. Beruntungnya tidak mengenai Revano.

"Bego, ya masak lagi lah."

"Masak apa? Masak angin? Stok mie nya cuma ada satu. Dan sekarang habis, di makan lo."

GaReNdra (SELESAI)Where stories live. Discover now