28. Kemoterapi

5.9K 677 60
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Terlihat sepasang kekasih tengah melangkah secara bersamaan dan saling bergandeng tangan.

Secercah senyuman terpatri di wajah si lelaki. Sudah lama ia tidak bergandengan dengan gadisnya.

"Oh ya Re,"

"Heum?"

"Dekat cafe'sam ada pasar malam. Kita kesana yuk?" ajak si gadis. Ellina.

Revano, lelaki dengan rona wajah pucat itu terdiam. Namun setelahnya---

"Kapan?"

---bertanya.

"Malam ini. Yuk kita kesana, udah lama kita gak jalan bareng."

Lagi, Revano terdiam. Sore ini, jadwal kemoterapi-nya.

"Re, yuk?"

"Gak bisa besok malam aja Ell? Hari ini aku ada urusan."

Ellina melepaskan genggaman tangan Revano. Gadis itu memberenggut.

"Gua mau nya sekarang! Lagian penting banget urusan lo dari pada gua?"

"Gak gitu, tapi aku benar-benar gak bisa. Gimana kalo...." Revano menggantungkan ucapannya.

'Sesekali, bolos kemo gak bikin gua mati kan?'

"Lo mau temenin atau enggak? Kalau enggak, gua ajak teman gua yang lain yang bisa gua andelin."

Revano masih terdiam. Menimbang-nimbang apa yang akan ia lakukan. Menemani Ellina atau pergi kemoterapi.

'Sampai kamu mencoba kabur dari kemoterapi, Abang akan bilang ke  orang tua kamu untuk menarik paksa kamu ke rumah sakit lalu kamu di suntik mati.'

Revano bergidik ngeri saat ucapan Shandy waktu ia mencoba bolos kemo, terngiang-ngiang di telinga.

"Okey, gua pergi sama teman gua aja kalau gitu."

"Maaf," lirih Revano.

Ellina berdecak setelah itu ia melangkahkan kakinya meninggalkan Revano.

"Ell, aku antar kamu pulang."

Revano mengejar langkah Ellina yang terbilang cepat.

*****

"Hah..."

Gadis yang tengah memainkan ponselnya di halte, itu mengalihkan pandangan saat seseorang duduk di sebelahnya.

"Andra?"

Orang itu---Andra, tersenyum lebar menunjukkan jejeran gigi rapihnya.

"Hai."

"Oh hai." Gadis itu tersenyum seraya membenarkan posisi duduknya.

"Belum pulang?" tanya Andra. Gadis itu menggeleng.

"Belum, masih nunggu jemputan. Lo sendiri belum pulang?"

Kali ini, Andra yang menggeleng.

"Kenapa? Bukannya jemputan lo udah datang?"

"Nunggu kak Gara. Dia masih ada urusan di dalam."

Gadis itu hanya manggut-manggut.

"Umm...An?"

"Ya?"

GaReNdra (SELESAI)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt