53. Terungkap

7.2K 766 95
                                    

"REVANO!!"

Putra dan Gavin sama-sama menoleh ke arah pintu, di sana sudah berdiri Laskar dan sang istri yang nampak kacau. Diikuti Andra dan Ellina di belakang, datang dengan tergesa dan terkejut melihat keadaan Revano yang terbaring lemah dalam dekapan Anya.

Nilam menghampiri Revano yang sudah pucat pasi. Napas lelaki itu terdengar berat apalagi seluruh tubuhnya dipenuhi lebam membuat mereka yang melihat meringis nyeri.

"Revano? Nak? Ini Mama!"

Tepukan pelan Nilam berikan pada pipi Revano yang dingin. Wajah Nilam sudah basah oleh air mata yang entah kenapa malah semakin deras melihat keadaan sang anak yang dia khawatirkan beberapa hari ini.

Sementara itu, Laskar menatap dua orang dihadapannya dengan tajam. Namun sedikit berbeda saat matanya menatap ke arah Gavin. Sementara Gavin hanya mampu membuang muka seakan enggan melihat eksistensi Laskar.

"Gimana? Keren kejutan saya, Laskar?" Putra berujar pelan diiringi kekehan kecil.

"APA YANG KAMU LAKUKAN PADA ANAK SAYA? ANAK SAYA TIDAK BERSALAH, PUTRA!" Laskar berteriak penuh amarah. Namun lagi-lagi Putra hanya terkekeh sinis.

"Pembalasan. Dan beruntung anak saya, Gavin berhasil membuat Revano, saudaranya sendiri masuk ke dalam lubang pembalasan yang saya buat!"

"Saudara? Apa maksud kamu saudara, hah?"

Seluruh tubuh Laskar kembali menegang lalu berbalik menghadap Nilam yang kini berdiri tepat dihadapannya dengan wajah yang kacau bahkan air mata masih mengalir membasahi pipi istrinya.

"T–tidak, kamu mungkin s–salah—"

"Saudara! GAVIN DAN SEMUA ANAK-ANAK KAMU ITU BERSAUDARA!" Putra kembali menyela dengan suara lebih tinggi.

Nilam menatap Gavin dan Laskar bergantian. Mencoba meminta penjelasan agar dirinya paham.

Saudara? Saudara dari mana?

"Jelasin!"

Hening.

Tak ada satu pun dari mereka yang menyahut membuat Putra berdecih.

"TOLONG JELASIN APA MAKSUDNYA MAS!"

"Siapa dia?" tanya Nilam seraya melirik Gavin sebentar.

"N–Nilam, saya b–bisa—"

"Dia, Gavin. Putra Laskar dan Meta."

Kedua mata Nilam membola begitupun dengan Andra, Anya, dan Ellina yang berada di belakang. Dan juga Revano yang masih dapat mendengar jelas. Ini yang Revano takutkan jika Nilam mengetahui rahasia apa yang selama ini Laskar sembunyikan. Nilam hancur dan Revano bisa merasakannya.

"M–Ma…"

Revano hendak bangkit namun Andra dengan cekatan menahannya.

"Diem, Kak. Lo jangan banyak bergerak," ujarnya dengan khawatir. Bagaimana tidak? Revano terlihat begitu lemah dengan luka di sekujur tubuhnya.

Revano menggeleng lemah. Bagaimana bisa dia diam saja sementara Nilam tengah merasakan sakit hati? Bagaimana bisa dia tetap diam melihat perempuan yang disayanginya terluka karena sebuah fakta?

Sementara itu, Nilam masih diam dengan keterkejutannya.

Gavin, putra Laskar dan Meta?

"J–jadi s–selama ini?"

Nilam menggeleng tak percaya. Tidak mungkin Laskar bermain di belakangnya, kan? Namun, kenyataan kembali menamparnya telak saat Putra melempar tiga lembar foto yang mana berhasil menjawab rasa tidak percaya Nilam.

GaReNdra (SELESAI)Where stories live. Discover now