29. efek kemo

6K 712 106
                                    

Seharusnya, Revano sudah pulang sedari tadi. Namun ia tertahan di rumah sakit sebab efek kemoterapi yang ia alami. Sudah puluhan kali ia bolak-balik ke toilet untuk sekedar memuntahkan cairan bening yang keluar dari mulutnya.

Saat ini, Revano tengah melangkah tertatih, memasuki area rumahnya. Sungguh, badannya terasa lemas, sakit di titik-titik tertentu tubuhnya begitu terasa. Belum lagi rasa mual yang ikut bergejolak di dalam perutnya.

"Revano pulang." ucapnya pelan seraya memasuki lebih dalam rumahnya. 

"Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?"

Revano terlonjak kaget, ia segera menoleh ke arah sumber suara. Di sana, seorang pria paruh baya tengah menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kelayapan? Tawuran? Ke klub? Apalagi Revano! Apa kamu tidak bosan melakukan hal-hal tidak berguna seperti itu?"

Revano tidak menjawab.

"JAWAB SAYA REVANO!"

"R-re..." belum sempat Revano mengeluarkan suara, suara seseorang menginterupsi di belakang Revano.

"Mama, papa. Andra sama kak Gara pulang. " ucap lelaki itu dengan antusias seraya memasuki rumah. Di susul eh Gara di belakangnya.

"Temui saya di ruang kerja saya Revano, sekarang!"

Revano tidak mengangguk maupun menyahut. Lelaki itu berlalu begitu saja, mengikuti langkah Laskar. Membuat kedua saudara mengernyit bingung.

"Ma, Revano kenapa?" tanya Gara kepada Nilam.

"Biasalah adik kamu."

Gara terdiam, kenapa?

"Kalian main kok sebentar banget? Memangnya, Ellina dan siapa teman kamu Andra?"

"Anya."

"Yah, Anya. Sudah pulang?"

"Sudah kok mah, tadi aku sama kak Gara yang antar mereka. Eh, mah, mama mau lihat gak foto-foto kita di pasar malam tadi." ucap Andra antusias, ia menarik Nilam untuk duduk di kursi. Melihat-lihat foto Andra dengan mereka, yang Andra ambil.

"Ma, Gara ke kamar dulu ya? Gerah banget pengen mandi."

"Iya sayang, air hangat juga sudah mama siap kan, jadi kamu tinggal pakai."

"Terimakasih ma,"

"Sama-sama sayang."

Gara berlalu, meninggalkan Andra bersama Nilam. Ibu dan Anak itu sesekali tertawa melihat foto yang menurut mereka lucu.

"Ngomong-ngomong, Anya cantik juga. Kapan-kapan kenalin ke mama ya?"

Andra mengangguk. "Nanti Andra kenalin ke mama."

******

"Revano tidak kelayapan, tawuran apalagi pergi ke klub pa. Revano hanya sedang ada sedikit urusan yang gak bisa Revano tinggal."

Laskar berdecih, setelahnya menampar kuat pipi Revano. Meninggalkan jejak merah dan ras panas yang langsung menjalar.

"Revano salah apa lagi? Revano sudah menjawab dengan jujur. Reva---"

Laskar membuang selembar kertas tepat ke arah muka Revano.

"Kamu lihat itu, KAMU LIHAT ITU REVANO!"

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Revano mengambil selembar kertas yang tadi Laskar buang.

Glek.

GaReNdra (SELESAI)Where stories live. Discover now