(2)

3.1K 109 1
                                    

Dahee menatap mata Nara agak lama "jujur sama aku, saat ini kamu lagi hamil atau engga?"

Seketika Nara terdiam. Tangannya gemetar. Ia tidak tahu harus jawab apa

Dahee sadar akan reaksi Nara. Dengan sigap ia menjelaskan mengapa ia bertanya seperti itu kepada Nara "maaf kalau kamu tersinggung nar. Aku tanya kayak gitu karena sejak 4 bulan lalu, waktu kamu balik ke kantor lagi kamu selalu bawa bekal. Dan kalau aku lihat, bekal kamu selalu makanan sehat. Trus mulai dari situ juga kamu gak pernah mau aku ajak makan di luar. Makan mie instan juga ga mau, padahal dulu kamu suka banget makan itu apa lagi yang super pedes. Aku ngerasa kamu berubah semenjak kamu di rekrut jadi ilustrator nya Pak Jihoon"

Lagi lagi Nara tertegun. Ia sangat ketakutan sekarang. Tangannya semakin bergetar, dadanya mulai terasa sesak

Dahee melirik Nara sekilas, kemudian melanjutkan "dan semenjak itu juga, kamu ga pernah lagi pakai baju terbuka di kantor. Malah kamu selalu pakai baju oversize seakan akan kamu takut sesuatu terungkap. Kamu boleh jujur sama aku, karena kalau memang iya kamu hamil, aku mau bantu kamu nar. Aku paham gimana kondisi kamu, kamu yang ngerantau jauh dari rumah, jauh dari keluarga, gak punya kenalan siapa siapa di sini, aku selalu pengen bantuin kamu. Please sadar kalau aku ada disini buat kamu nar"

Nara tak kuasa menahan tangis lagi. Air matanya jatuh. Tak lama isakan tangis ikut terdengar

Dahee sadar akan kondisi nara. Ia segera menepikan mobilnya masuk kedalam parkiran Sebuah mall. Ia membiarkan Nara tenang terlebih dahulu sembari ia mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya

Beberapa menit berputar putar, akhirnya ia melihat lahan yang kosong. Nara juga sudah berhenti terisak namun air mata masih tetap jatuh dari kedua matanya

Dahee sudah memarkirkan mobilnya. Kemudian ia beralih menatap Nara menunggu Nara bercerita

Beberapa menit menunggu, akhirnya Nara buka suara "ma-maaf aku.... Aku..."

Dahee bergerak memeluk Nara. Ia merasakan tubuh Nara bergetar hebat "yaudah tenangin diri dulu aja. Kalau gak mau cerita sekarang juga gapapa. Aku siap dengerin cerita kamu kapan pun"

Beberapa menit mereka saling berpelukan. Nara juga mulai tenang. Ia siap untuk bercerita

"Ekhm oke, aku mau cerita sekarang aja. Iya kamu bener, aku lagi hamil, sekarang jalan 4 bulan. Anak aku perempuan. Tapi maaf Aku belom siap kasih tau siapa ayahnya" ujar Nara berharap hatinya sedikit lega

Dahee tersenyum "gapapa kok kalau kamu gak siap. Makasih ya udah mau cerita ke aku"

Nara mengangguk

Dahee mengusap kepala Nara kemudian melanjutkan perjalanan mengantar Nara pulang

****

Sampai di rumah, Nara terlihat sangat kelelahan. Namun ia merasa lega juga karena dapat berbagi beban kepada orang terdekat yang benar benar Nara percaya

Nara pergi membersihkan diri terlebih dahulu kemudian lanjut skincare an menggunakan skincare khusus untuk ibu hamil

Seusai mandi, Nara duduk di sofa depan televisi. Ia hendak menonton drama terbaru yang di perankan oleh Lee Jong-suk. Ketika ia sedang sibuk mencari saluran TV yang menayangkan drama tersebut, Nara tak sengaja melihat saluran TV KBS, dimana acara show music di tayangkan. Atas takdir tuhan pula, saat itu kebetulan Treasure selesai tampil dan layar TV Nara menampakkan wajah maskulin Jihoon yang sedang melakukan ending fairy.

Nara tertegun sejenak. Matanya memanas melihat wajah jihoon yang sedang tersenyum hingga matanya menyipit hampir tak terlihat. Tanpa sadar Nara ikut tersenyum "emang kamu doang yang kalo senyum bisa bikin aku ikutan senyum. Aku kangen kamu ji" sebulir air mata mengalir diatas pipi chubby Nara 

Dada Nara terasa sesak. Dengan cepat ia mengganti saluran TV karena ia tidak ingin skincare yang ada di wajahnya tersapu oleh air mata. Nara melanjutkan aktivitas pada niat awalnya, yaitu menonton drama terbaru Lee Jong suk

****

Dilain sisi, tampak 12 pria tampan turun dari atas panggung dengan keringat yang masih membasahi tubuh. Mereka masing masing membungkuk kepada staff sebagai tanda ucapan terimakasih

Di antara ke 12 pria tersebut ada Park jihoon, ayah dari anak yang ada di dalam kandungan Nara. Ketika yang lain masih sibuk membungkukkan diri, jihoon malah meminta izin kepada staff untuk kembali ke ruang ganti duluan dengan alasan ingin menggambil sesuatu

Sampai di ruang ganti, bukanya mengambil barang yang ia perlu, jihoon justru merehatkan tubuh nya di sofa. Ia meraih telfon genggam nya kemudian membuka galeri

Jihoon melihat ratusan foto Nara yang ia ambil diam diam. Sama seperti Nara, Lelaki itu pun masih belum dapat melupakan Nara. Kisah 3 bulan mereka yang terlalu intim sangat sulit untuk dapat di lupakan

Jihoon mengusap wajahnya "aku kangen kamu nar" wajah jihoon terlihat berantakan seperti orang yang sedang stress. Padahal baru saja saat ending fairy ia tersenyum sampai membuat Nara yang hanya melihat lewat layar kaca ikut tersenyum

Tak lama, ponsel jihoon berdering. Terdapat nomor dengan nama 'pemilik vila' di layar ponselnya. Tanpa ragu jihoon mengangkat panggilan

_____________________________

Selamat malam, apa benar ini dengan pak jihoon?

Iya saya sendiri

Baik. Maaf bapak saya pemilik vila yang bapak sewa satu tahun lalu, saya izin menginfokan, untuk masa sewa vilanya akan berakhir Minggu depan

Oh iya saya baru ingat. Untuk vilanya sebenarnya sudah tidak saya pakai semenjak 4 bulan yang lalu, namun kondisi vila masih berantakan pak, barang barang saya juga masih di sana. nanti biar saya bersihkan dulu ya pak, saya usahakan tidak sampai lewat dari masa sewa berakhir. Terimakasih ya pak sudah di ingatkan

Ohh baik kalau begitu pak. Iya pak sama sama. Terimakasih ya pak

Iya sama sama pak

____________________________

Kali ini jihoon mengacak acak rambutnya. Ia tidak sanggup kalau harus masuk ke dalam vila penuh kenangan itu "apa gua sewa bibi pembersih aja ya. Ah tapi ada barang barang berharga Gua sama Nara. AAAGHHHH"

Jihoon bangkit dari sofa kemudian keluar ruangan dengan pikiran yang sudah tidak karuan. Jihoon pergi bergabung dengan teman teman Se grup nya

Pria itu berniat untuk diskusi dengan CEO sepulang dari acara show music ini

Jihornie Not Jihoonie 2Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum