(16)

1.8K 94 19
                                    

Pov jihoon

Sepanjang perjalanan menuju lokasi pemotretan, Jihoon selalu menggerutu. Ia kesal dengan perlakuan agensi terhadap dirinya. Masalahnya, agensi kini telah bertindak berlebihan. Di dalam Van tempat ia berada sekarang, terdapat 1 bodyguard, dan manajer yang sedang menyetir. Kemudian di belakang mobil Van nya, terdapat sebuah mobil yang berisi 5 bodyguard yang bergerak secara tersendiri. Ia marah di perlakukan macam artis bermasalah hingga perlu banyak penjagaan

Sampai di lokasi pemotretan, Jihoon langsung keluar dari Van begitu saja. Ia langsung pergi menuju salah satu tenda dan meninggalkan manajer serta bodyguard yang mengikutinya terus menerus. Ia bertanya dimana sutradara berada kepada salah satu kru disana. Setelah dapat informasi, Jihoon langsung berlari meninggalkan antek antek yang menempel padanya. Namun tentu saja bodyguard akan selalu mengejar dirinya

Saat berada di depan tenda sutradara, manajer jihoon menegur Jihoon agar tidak bersikap seperti itu. Namun tentu saja Jihoon semakin kesal, bagaimana ia bisa bertingkah baik sedangkan dirinya di kekang oleh 6 penjaga

"Kak apa apaan sih. Timbang pemotretan iklan doang kenapa harus bawa bawa bodyguard? Emang aku anak kecil" marahnya Jihoon pada manajer

"Tapi ini perintah dari CEO"  Jihoon langsung berbalik badan kesal. Ia langsung masuk ke dalam tenda tempat di mana sutradara dan Nara berada "Ck! Terserah lah. Annyeonghaseyo" dengan wajah datar, Jihoon menyapa kedua orang yang berada di dalam tenda tersebut

Jihoon melirik sekilas wanita yang akan menjadi partnernya. Ia terkejut, ternyata Nara lah yang akan menjadi partner pemotretannya. Kakinya terasa lemas, namun ia tidak bisa langsung terjatuh karena dihadapannya kini bukan hanya Nara, melainkan sutradara juga

"Nar, Akhirnya " ujar jihoon dalam hati

Kurang lebih, Jihoon tahu mengapa CEO mengirim banyak bodyguard padanya. Yaitu, karena partnernya Nara. CEO mungkin takut Jihoon kabur atau melakukan sesuatu yang gila karena ia sudah menemukan Nara. Maka saat ini, Jihoon hanya bisa  berpura pura tidak mengenal Nara

Nara dan sutradara bangkit dan membalas salam Jihoon. "Loh bukannya Jinhwan yang Dateng?" Tanya sutradara pada Jihoon

"Mmm itu kak Jinhwan lagi ada jadwal penting, jadi CEO minta aku yang gantiin. Oh iya nama saya park Jihoon" ujar jihoon sambil membungkuk sekali lagi. Sutradara mengangguk mengerti. 

Tiba tiba saja Nara mendesis sembari memegangi perutnya yang sudah besar "Shh aaw" erangan Nara membuat Jihoon khawatir. Namun dengan cepat ekspresi khawatir itu berubah menjadi datar kembali. Ia tidak ingin Nara tersakiti lagi karena ketahuan berinteraksi berlebihan dengannya oleh para penjaga di luar

Sutradara meraih satu kursi lagi di sebelah kirinya, kemudian meletakkan kursi itu di hadapan Nara "jihoon duduk sini, kita diskusi dulu" jihoon menurut. Saat ini jihoon dan Nara duduk berhadap hadapan. Jarak antara mereka terlalu dekat hingga kedua lutut Jihoon dan Nara hampir bersentuhan. Degup jantung Jihoon tidak terkendali. Ia ingin sekali memeluk wanita yang. Ada di hadapannya saat ini

"Oke Jihoon, ini Kim Nara partner foto kamu, dan Nara ini Jihoon partner foto kamu" baik Nara maupun Jihoon, mereka saling membungkuk tanda penghormatan

"Cukup perkenalannya, sekarang kita lanjut bahas pose. Ini kalian bisa lihat lihat dulu rancangan pose yang saya buat, kalau ada yang keberatan bisa di bicarakan sekarang" ujar sutradara kemudian memberikan sebuah buku seperti majalah pada Nara dan Jihoon.

Jihoon tidak merasa keberatan dengan semua pose. Namun di halaman terakhir, tertera pose berciuman. Seketika Jihoon gugup, ia berfantasi tentang pose ciuman itu

"Mmm, itu, pak sutradara, pose terakhir ini memangnya perlu?" Pertanyaan Nara membuat Jihoon sedih. Jihoon pikir Nara tidak mau melakukan pose itu dengan dirinya

"Ohh kiss, itu penting sih Nar, emangnya kamu keberatan??" Tanya sutradara kepada Nara

Nara mengangguk kecil "i-iya pak" setelah mendengar hal itu, Dada Jihoon menjadi sesak. Hati nya sakit mengetahui fakta Nara keberatan untuk berciuman dengannya

Pak sutradara mengubah posisi duduknya "alasan kamu keberatan apa nar?" Tanya pak sutradara. Nara hanya diam "Ohh saya tau, suami kamu ikut ke lokasi ya? Kamu gak mau suami kamu kecewa?" Tebakan pak sutradara membuat Nara melotot. Jihoon pun sama terkejutnya, namun ia tutupi dengan ekspresi datar.

"Su-suami?" Nara terkejut dengan sebutan suami. Jihoon sadar Nara melirik sebentar ke arahnya saat wanita itu ragu ragu mengucap kata suami. Sejujurnya Jihoon penasaran dengan kondisi Nara saat ini. Apakah Nara sudah menemukan sosok pria pengganti dirinya, yang siap dan bisa menemani Nara saat Nara mengandung atau belum. Pikiran Jihoon tiba tiba saja berkecamuk. Mood nya berubah drastis, ia terpengaruh dengan pikirannya sendiri

"Eng-engga pak. Su-ami Nara gak Dateng" jihoon lagi lagi sadar Nara melirik ke arah dirinya. Ia tidak tahu alasan mengapa Nara terus terusan melirik ke arahnya setiap membahas suami, yang Jihoon rasakan saat ini hanyalah perasaan kecewa. Ia kecewa terhadap dirinya sendiri

"Nah kalo gitu berarti ga masalah dong ya. Jihoon kamu keberatan sama pose kiss gak??" Tanya pak sutradara pada Jihoon. Jihoon hanya menggeleng sebagai jawabannya

"Oke berarti gak ada masalah. Kita langsung mulai siap siap pemotretan. Nara kamu ke tenda yang warna hijau untuk ganti baju sama make up. Jihoon ke tenda warna biru" setelah mendengar itu, dengan cepat Jihoon bangkit meninggalkan Nara dan sutradara. Ia ingin segera meluapkan perasaannya di ruang privat 

Sampai di tenda yang di maksud pak sutradara, Jihoon langsung menonjok sebuah kotak kayu disana. Ia tidak tahu kotak itu penting atau tidak. Saat ini ia hanya memikirkan perasaannya yang rumit. Ia kesal, kecewa, sedih, namun ia senang bisa melihat Nara lagi

"AAAARRRGHHHHHH NAR" teriak Jihoon Dalam hati

Ia segera menenangkan diri saat salah seorang perias datang. Tak butuh waktu lama untuk dirinya bersiap siap, ia langsung keluar dari tenda miliknya

Bertepatan dengan itu, Jihoon melihat seorang pria masuk ke dalam tenda Nara "suami baru Nara?" Tanya nya dalam hati

Jihoon terus terdiam di depan tendanya sambil memperhatikan tenda Nara. Dalam benaknya muncul bayangan skenario romantis suami istri yang terjadi didalam tenda Nara

"Kok lama banget keluarnya. Apa mereka lagi ciuman? Nara nolak ciuman sama gue tapi ga nolak ciuman sama cowok itu? Oh iya itukan suaminya. Dia ga mau ciuman sama gue karena takut suaminya cemburu? Tcih! Kayak anak kecil. Cowok apaan yang cemburuan gitu." Cerocos Batin Jihoon berantakan

Tak lama, pria yang Jihoon maksud keluar dari tenda sambil tersenyum "senyum? Dia senyum abis ketemu Nara? Tcih. Timbang ketemu Nara aja senyum senyum. Seneng banget gitu lagi. Senyum aja terus, kesandung batu baru tau rasa"

Dengan langkah yang di hentakkan keras, Jihoon berjalan menuju lokasi pemotretan. Ia memilih untuk tidak memperdulikan siapa pria tadi, walaupun dalam hatinya masih berkecamuk. Ia masih merasa tidak tenang karena hadirnya pria tadi






















Hi guys, aku mau kasih info about updating schedule, Jihornie 2 bakal update new chapter just on Friday, Sunday and Wednesday. Tysm guys😍

Jihornie Not Jihoonie 2Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon