(11)

1.8K 88 1
                                    

Tak terasa, besok sudah merupakan hari dimana di gelarnya festival summer Jeju. Di lapangan dekat dengan pantai, sudah di pasang kerangka panggung besar untuk tempat para artis tampil, termasuk jihoon

Saat ini jihoon sedang berkumpul di agensi bersiap siap untuk pergi ke Jeju. Ia akan terbang menggunakan pesawat sore ini supaya esok pagi sudah tiba di Jeju

Sedangkan Nara, ia menjadi dekat dengan seunghee akhir akhir ini. Lelaki itu juga jadi lebih sering pulang ke rumah semenjak mengenal Nara. Nara pun menjadi lebih terbuka setelah mengenal Seunghee

Buktinya, Pernah suatu malam, Nara yang hendak pergi ke toilet tidak sengaja memergoki Seunghee yang sedang merokok di atas meja pendek yang ada di halaman depan rumah. Saat itu waktu telah menunjukkan pukul 3 malam. Setelah Nara selesai dengan urusan panggilan alamnya, Nara berjalan menuju halaman menghampiri Seunghee

Ia menyapa seunghee yang tampak sedang gusar "hai"

Seunghee sedikit terperanjat "eh i-iya hai. Kamu kenapa diluar?"

Nara menggaruk kepalanya yang tidak gatal "aku abis dari toilet tadi. Trus lihat kamu di luar sendirian" Seunghee hanya mengangguk tanda mengerti

Nara menunjuk ke arah meja pendek, tempat kosong yang ada disebelah seunghee "boleh aku duduk disini?" Tanya Nara

Seunghee mengikuti arah tunjuk Nara "oh iya iya boleh"

Setelah Nara duduk, keheningan melanda. Nara tak tahan merasa canggung. Ia pun memulai pembicaraan "aku lihat lihat, kamu kayaknya lagi ada masalah. Kalau kamu mau cerita, aku punya kuping kok buat dengerin kamu"

Seunghee menoleh ke arah Nara. Gadis disebelahnya tampak sangat manis bahkan ketika ia hanya dibaluti oleh daster. Rambutnya yang di. Cepol berantakan membuat aura ke ibuannya terpancar

Seunghee menunduk "aku lagi ada masalah di kantor. Aku hampir di pecat karena ada salah satu turis yang komplain kalau pelayanan aku selama tour guide in dia buruk. Dia bilang aku sulit mengerti apa yang dia bicarakan. Dia bilang juga kalau aku orang mesum. Aku sendiri ga tau kenapa dia bisa bilang begitu. Selama aku jadi tour guide nya dia, aku gak ngerasa buat kesalahan" Seunghee mengusap wajahnya kasar

Nara bergeser sedikit mendekati Seunghee, kemudian tangannya terulur untuk menepuk pelan punggung Seunghee "aku emang belum lama kenal kamu. Tapi kalau aku lihat dari ekspresi bingung kamu saat ini, aku percaya kamu bukan orang yang kayak gitu. Mungkin turis nya salah paham sama apa yang kamu perbuat" Nara bicara sambil terus menepuk bahu Seunghee

Tiba tiba saja seunghee merasa canggung "emm makasih udah percaya sama aku"

Tangan Nara beralih mengelus perut besarnya "sekarang giliran aku cerita. Kamu mau denger gak?"

Seunghee menatap Nara kemudian mengangguk

Nara menarik nafas panjang menandakan seberapa berat cerita yang akan ia sampaikan kepada Seunghee "aku mau kamu tau, kamu orang pertama yang aku kasih tau fakta ini. Yaps, ini rahasia besar. Dan aku mau sharing rahasia aku ke kamu" Nara menarik nafas dalam kembali "sebenarnya, aku hamil tanpa suami" setelah mengatakan itu, Nara menatap mata Seunghee lekat lekat. Ia berusaha mencari letak kemunafikan dari tatapan mata seunghee

Bagusnya, Nara tidak menemukan sebuah sifat jahat pun dari mata Seunghee. Kalau firasatnya benar, Seunghee merupakan orang yang tepat untuk ia jadikan tempat berkeluh kesah

Lama tidak mendapatkan reaksi dari Seunghee, Akhirnya Nara melanjutkan "aku hamil anak mantan pacar aku" Nara kembali menundukkan kepalanya sambil mengelus perutnya lumayan lama

Seunghee sadar hal ini merupakan hal yang berat bagi Nara. Dengan inisiatif, seunghee berkata kepada nara "kalau kamu ga sanggup, gausah di lanjutin gapapa kok. Aku paham apa yang kamu rasain"

Nara menoleh menatap mata Seunghee yang ada di sisi kanannya kemudian tersenyum hingga matanya menghilang "gapapa kok aku emang mau cerita"

Nara beralih menatap langit gelap "sekitar 8 bulan yang lalu, aku ketemu dia. Dia rekrut aku jadi karyawan pribadinya. Tapi ternyata bukannya jadi karyawan, aku malah di jadiin pemuas nafsunya. Aku gak marah soal itu karena akhirnya dia juga jatuh cinta sama aku. Selama pacaran, kita melakukan ini itu dengan bebas, hingga 3 bulan berlalu, ada satu kondisi yang memaksa aku dan dia pisah. Padahal beberapa jam sebelum saatnya pisah waktu itu, aku baru tahu kalau aku mengandung. Dan beberapa menit sebelum aku mau surprise in dia, Dia udah surprise in aku duluan dengan kalimat perpisahan. Aku ga bisa nolak karna kondisi dia yang tertekan dan memang terpaksa juga. Yaudah akhirnya aku pisah sama dia, dan sampai saat ini mungkin dia belum tau kalau aku hamil" raut wajah Seunghee sedikit kesal

"Kenapa kamu gak paksa dia untuk tanggung jawab? Ngurus kehamilan sendiri pasti berat buat kamu" tanya Seunghee dengan sedikit emosi

Nara tersenyum "aku gak di perkosa. Untuk apa aku minta tanggung jawab. Aku berhubungan sama dia atas kemauan aku. Aku ga berhak minta pertanggung jawaban. Semua Kondisi aku yang sekarang adalah konsekuensi dari perbuatan aku dulu. Aku ikhlas ninggalin dia, tapi kadang aku masih kangen dia" lagi lagi Nara menunduk. Setetes air mata jatuh dari kedua matanya

Gantian sekrang seunghee yang mendekat ke arah Nara. Tangan kirinya terulur untuk mengelus kepala Nara

Nara terkejut dan dengan cepat langsung menghindar "eh j-jangan di pegang. Aku belum keramas hehehe" Seunghee ikut tertawa kecil

"Oh iya, enaknya aku panggil kamu apa? Kalau seunghee kepanjangan. Seung? Hee? Atau -"

Ucapan Nara terpotong "panggil kakak aja (oppa)"

"Pfftt hahahaha maaf maaf aku gak terbiasa panggil seperti itu" Nara tak tahan mendengar ucapan seunghee

Seunghee kebingungan "loh emang waktu kamu sama mantan kamu, kamu gak panggil dia oppa?"

Nara menggeleng "aku panggil nama, atau sayang" Seunghee menganggu mengerti

Seunghee menatap Nara dari atas sampai bawah. Ia baru sadar Nara keluar hanya mengenakan pakaian tipis. Dengan gantle, Seunghee melepas jaket yang ia kenakan, kemudian mengenakannya ke tubuh Nara dari depan "pake ya, nanti dedeknya kedinginan"

Nara yang sudah lama tidak di perlakukan romantis malah bergidik ngeri "haha oke makasih"

Seunghee sadar Nara terlihat mengantuk. Ia menatap arlojinya. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi "udah jam 4. Gamau lanjut tidur nar?"

Nara mengucek matanya "ngg oke aku lanjut tidur ya kak. Bye bye" Nara berdiri lalu berjalan menuju kamarnya

Baru beberapa langkah, ia berhenti kemudian berbalik menatap Seunghee lagi "kak, yang aku bilang tadi rahasia aku. Jangan di sebar ya kak, aku percaya kakak. Selamat malam kak" Nara kemudian lanjut pergi menuju kamarnya dengan jaket seunghee yang masih membaluti tubuhnya

Jihornie Not Jihoonie 2Where stories live. Discover now