(3)

2.9K 97 3
                                    

Disaat member lain pulang ke dorm, jihoon meminta manajer untuk mengantarnya ke gedung agensi dengan alasan ingin meminta izin kepada CEO

Saat jihoon sampai di lantai paling atas, ia bertemu dengan sekretaris CEO. Jihoon tanpa ragu meminta izin untuk bertemu CEO kepada sekertaris. Namun tak di sangka sangka, sekertaris malah tidak membiarkan Jihoon bertemu CEO dengan alasan CEO sibuk

Jihoon mengangguk mengerti namun ia merasa kali ini urusannya sangat penting, jadi ia memaksa sekertaris untuk memberi izin masuk ke dalam ruang CEO. Sekertaris menjadi kesal melihat tingkah jihoon yang ia anggap memaksa

"Saya bilang gak bisa! Sudah cukup silahkan kembali ke dorm" ujar sekertaris dengan ketus

Mendengar itu jihoon ikut mendidih. Namun sebisa mungkin ia tahan amarahnya, bagaimana pun juga sekertaris lebih tua dari dirinya

"Tapi saya mau minta izin pergi sehari besok, kebetulan besok juga saya gak ada schedule" jihoon memperjelas

Sekertaris memutar bola matanya malas "kalau kamu mau pergi ya pergi aja. Gausah balik sekalian" sekertaris pergi meninggalkan jihoon begitu saja. Jihoon benar benar bingung mengapa sekertaris terlihat sangat membenci dirinya

Pada akhirnya, Karena jihoon merasa ini hal penting sekali, ia pergi sendiri ke ruang CEO. Dengan sedikit takut, ia mengetuk pintu ruang CEO

Tak butuh waktu lama, sosok yang ada di dalam ruangan menjawab, mempersilahkan jihoon masuk "masuk" Jihoon dengan sopan memasuki ruangan

Saat ini jihoon sedang berdiri di depan CEO. Jihoon membungkuk lalu menyapa CEO. Funfact, CEO tidak terlihat sesibuk itu sampai tidak bisa di temui

"Ada apa?" Tanya CEO kepada jihoon

Jihoon mejelaskan kalau ia haru izin pergi besok karena waktu sewa vila sudah mau habis. Dan waktu itu ia tidak sempat merapihkan barang barang yang ada di dalam vila

"jadi besok kamu mau beresin vila nya?" Tanya CEO memastikan

Jihoon mengangguk menandakan 'iya'

CEO meregangkan tubuhnya sebentar kemudian menjawab "oke tapi dengan satu syarat, member lain gak boleh tau"

Jihoon mengangguk setuju "baik, terimakasih pak" jihoon membungkuk lalu pergi keluar ruangan dengan hati lega

****

Keesokan harinya, di saat langit masih begitu gelap, mungkin sekitar pukul 3 pagi, jihoon sudah pergi menuju vila menggunakan mobil yang manajer pinjamkan kepada dirinya

Lelaki itu mengemudi dengan santai karena ia tidak ingin sampai di pintu masuk hutan saat langit masih gelap. Bagaimana pun juga, memasuki hutan saat langit gelap adalah tindakan bodoh

Ditengah perjalanan, jihoon sempat berhenti di sebuah supermarket 24 jam untuk membeli makanan dan minuman untuk dia sarapan nanti. Ia membeli gimbap dan air minum kemudian melanjutkan perjalanan

Tidak sesuai prediksi jihoon, ternyata ia sampai didepan pintu masuk hutan saat pukul 5 pagi, yang artinya langit masih terlalu gelap

Jihoon memutuskan untuk menunggu langit terang didepan pintu hutan sambil dia memakan sarapan yang tadi ia beli

Jihoon memiliki kebiasaan menonton film jika ia ingin makan. Lelaki itu meraih ponselnya kemudian membuka aplikasi N lalu mencari film yang ingin ia tonton. Saat sedang mengscrool beranda aplikasi untuk mencari film, ia tak sengaja melihat film yang pernah ia lihat bersama Nara. Seketika kenangan terputar kembali dikepala jihoon

"Cih baru gini aja langsung ke inget. Gimana nanti di dalem vila" mood jihoon keburu jelek. Ia memutuskan untuk memakan gimbap sambil mengscrool IG

Hanya butuh beberapa menit jihoon langsung melahap habis gimbab yang ia beli. Ia menatap langit yang sudah lumayan terang walaupun masih terang remang remang. Jihoon memutuskan untuk memasuki hutan saat itu juga. Lelaki itu sedikit terkejut melihat betapa lebatnya hutan tersebut sejak terakhir kali ia melihatnya

Saat sudah berada di depan Vila, jihoon lebih terkejut lagi karena dari luar, bentuk vila sudah terlihat seperti rumah terbengkalai. Seketika jihoon merasa akan sangat kelelahan hari ini

Lelaki itu turun dari mobil kemudian membuka pintu vila dengan hati hati. Ketika pintu terbuka lebar, bau busuk langsung meyeruak menusuk hidung seorang park jihoon

Di hadapannya saat ini tampak pemandangan tidak mengenakan. Dimana debu tebal menutupi lantai ruang, sarang laba laba memenuhi langit langit rumah, dan bau makanan busuk benar benar menyeruak membuat jihoon tak sanggup bernapas

Jihoon kembali ke mobil hendak mengambil 2 buah masker. Ia mengenakan kedua kedua nya dengan harapan bau busuk tersebut tidak akan tercium oleh dirinya lagi. Namun apalah daya, dua lapis masker tidak akan mempan menahan bau busuk makanan yang sudah di Tinggal selama kurang lebih 4 bulan

Dengan mental yang mulai down, jihoon memasuki rumah. Lelaki itu melihat sekeliling kemudian diam sejenak. Lagi lagi rekaman memori bersama Nara terputar kembali di dalam otak seorang park jihoon, bagaikan kaset lama yang hanya tinggal kenangan

Jihoon membuang nafas kasar kemudian memilih untuk melanjutkan pekerjaannya yaitu membersihkan rumah. Ia memulai dengan area dapur. Sekuat tenaga ia berusaha membuang makanan sisa yang sudah di penuhi serangga

Jihoon membuang semua bahan makanan yang tersisa di dapur termasuk bumbu bumbu dapur.
Ia membersihkan seluruh bagian dapur, lalu mencuci ulang semua piring, Mangkuk dan gelas

Berjam jam berlalu, jihoon baru selesai dengan urusan dapur. Lelaki itu kini pindah membersihkan ruang tamu. Dengan segala alat tempur yang ada, jihoon menatap ruang tamu sebentar. Lagi lagi memori bersama Nara kembali terputa. Kali ini yang terputar adalah memori dimana ia dan Nara sedang Netflix chill di sofa depan televisi.  Tak sadar jihoon tersenyum mengingat semua hal itu

Lumayan lama ia termenung, pada akhirnya ia tersadar kembali kemudian melanjutkan kegiatan membersihkan vila

Hingga jam menunjukkan pukul 3 sore, jihoon baru dapat beristirahat. Karena hanya tersisa kamar atas dan kamar bawah yang perlu ia bersihkan. Jihoon memutuskan untuk membersihkan kamar bawah terlebih dahulu karena untuk sentuhan terakhir ia ingin membereskan barang barang miliknya yang tertinggal di kamar atas

Jihoon berdiri di depan kamar bawah. Ia terdiam menatap pintu kamar yang penuh dengan kenangan dirinya bersama Nara. 50% kehidupannya selama 3 bulan terakhir ia habiskan bersama Nara didalam kamar bawah ini. Terlihat kedua mata jihoon mulai tergenangi oleh air mata. Hati nya terlalu sakit mengingat semua masa masa bersama Nara. Dengan tangan gemetar, perlahan jihoon membuka kenop pintu

Ketika pintu terbuka lebar, bau kamar tersebut masih persis seperti bau parfum Nara. Perlahan jihoon memasuki kamar. Kamar yang didominasi dengan cat putih itu masih terlihat sangat bersih. Hanya sedikit debu menempel di langit langit kamar. Jihoon membuka masker yang selama Berjam jam ia kenakan. Ia menarik nafas dalam, merasakan bau parfum khas tubuh Nara

Jihoon berjalan menuju ranjang. Ia meraba ranjang tempat dimana biasanya ia dan Nara berhubungan. Ia menempatkan pantatnya di pinggir kasur. Jihoon menatap seisi kamar, kemudian matanya menangkap sebuah kamera yang terletak di pojok kamar.

Ia bangkit menghampiri dimana kamera berada, kemudian teringat saat dimana ia dan Nara merekam hubungan sex mereka. "Oh iya waktu itu gue rekam pake ini. Untung gak ilang" jihoon melepas kamera dari tripod nya, kemudian merapihkan kamera dengan hati hati. Ia kembali duduk di pinggir ranjang sambil membawa kamera tersebut. Ia mengutak Atik isi kamera hingga terlihat berbagai foto dan video yang kamera itu simpan. Yang terlihat pertama kali di kamera adalah video sex jihoon dengan Nara, karena terakhir kali jihoon menggunakan kamera itu pada saat mereka merekam adegan sex

Jihoon memutar video tersebut. Terlihat Nara yang seksi saat mengenakan langerie. Seketika penis jihoon menggembung. Bukan hanya dirinya yang merindukan Nara, tetapi miliknya yang di bawah juga

Jihornie Not Jihoonie 2Where stories live. Discover now