(7)

2.2K 96 3
                                    

Saat mulai keluar dari area kantor, tanpa sadar Nara meneteskan air mata. Ia sedih harus meninggalkan perusahaan yang sudah menampung dirinya selama 5 tahun

Nara masuk kedalam lift yang hanya berisi dia seorang saja. Di dalam lift air matanya tidak kunjung berhenti jatuh. Ia terisak dalam diam

Sampai di lantai 1 Nara keluar lift dengan mata sembab, namun ia tak sadar ada jihoon yang baru saja masuk ke dalam lift sebelah dengan tergesa gesa

Nara keluar gedung perusahaan, lalu ia berjalan ke arah halte bus, pergi menuju rumahnya

Beberapa menit di perlukan untuk menempuh perjalanan pulang. Pada akhirnya Nara sampai di rumah. Ia merapihkan semua barang barangnya yang sudah setengah terkemas dan segera meninggalkan apartemen pemberian perusahaannya

Barang yang Nara kemas membutuhkan 2 koper besar. Sudah termasuk untuk baju, skincare, make up dan barang barang lucu yang biasanya Nara beli di olshop

Selesai semua terkemas, nara terdiam sejenak. Ia menatap seluruh bagian rumah. Sudah kurang lebih 5 tahun ia tinggal di apartemen tersebut. Sekarang ia harus terpaksa keluar, tanpa tau tujuannya kemana

Nara keluar sambil menggeret 2 buah koper besar. Ia berjalan menuju jalanan besar, menunggu taksi lewat. Ia berencana pergi ke perusahaan terlebih dahulu untuk mengembalikan card key, kemudian pergi ke bandara untuk melakukan perjalanan ke Jeju

Tak lama, taksi lewat. Nara langsung menjulurkan tangannya guna memberi isyarat agar taksi tersebut berhenti. Saat taksi sudah menghampiri dirinya, Nara memasukkan koper bawaannya ke dalam bagasi di bantu oleh pak supir

Kemudian Nara masuk kedalam mobil, dan duduk di kursi penumpang. Kali ini Nara dapat melakukan perjalanan dengan tenang tanpa harus khawatir tidak mendapat kursi untuk ia duduk

Saat tiba di lampu merah perempatan jalan besar, lagi lagi Nara tidak sadar, jihoon juga sedang menunggu lampu merah berubah menjadi hijau di arah yang berkebalikan di sebrang sana.  Begitu pun dengan jihoon. Ia sedang menuju ke apartemen milik perusahaan om Lee dengan harapan Nara masih ada di sana. Padahal yang sebenarnya Nara sudah dalam perjalanan kembali menuju perusahaan. Pada akhirnya mobil Nara pergi melewati mobil jihoon.

Saat di kantor, Nara meminta pak supir untuk menunggu sebentar di depan perusahaan. Dengan terburu buru Nara masuk ke dalam gedung dan naik ke lantai 5. Ia bertemu kak jihyeon di depan kantor, kemudian ia meminta izin untuk bertemu pak Lee untuk mengembalikan card key apartemen pinjaman kantor

Kak jihyeon membiarkan Nara masuk. Saat ia melewati area pegawai, Nara mendapatkan tatapan tidak enak dari mantan rekan rekan sekantornya. Namun ia tidak memperdulikan dan memilih untuk fokus ke tujuannya, ruang pak Lee

Di depan ruang pak Lee, Nara berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya. Kemudian ia mengetuk pintu lalu perlahan ia membuka pintu tersebut. Nampak lah pak Lee yang sedang berkutat dengan laptopnya

"Permisi pak" ujar Nara. Pak Lee menoleh ke arah suara kemudian ia terkejut

"Loh kok kamu disini?" Tanya pak Lee heran.  Ia fikir Nara masih di apartemen

"Mm.. ini saya sudah selesai beresin barang saya pak. Sekarang apartemen sudah dalam keadaan kosong. Saya izin kembalikan kuncinya" dengan sopan Nara menyerahkan card key kepada pak Lee

Pak Lee terdiam bingung harus apa

Nara juga ikut bingung karena respon pak Lee "pak.... Pak Lee..."

Pak Lee terkesiap "eh iya iya kenapa"

"Kuncinya sudah saya serahkan ya pak, saya mohon pamit" Nara bersiap untuk keluar ruangan namun di hentikan oleh pak Lee

"Nara! sebentar. Kamu duduk dulu saya mau telfon orang sebentar" pak Lee langsung pergi keluar ruangan untuk menelfon jihoon. Ia ingin memberi kabar kepada jihoon bahwa Nara sedang ada di kantor saat ini

__________________________

Halo jihoon

Halo om, kenapa?

Kamu sekarang dimana?

Aku di jalan mau ke apartement perusahaan om, nyamperin Nara. Kenapa emangnya?

Mending kamu cepetan puter balik ke kantor om lagi. Sekarang Nara ada di sini, di ruangan om

HAH?! KOK BISA?!! YAUDAH OM AKU KE SANA SEKARANG

________________________

Pak Lee kembali ke dalam ruangan setelah menelfon jihoon. Dengan segala cara, ia menahan Nara untuk tetap berada di kantornya

"Nar, mau minum apa?" Tanya pak Lee basa basi ketika ia masih berada di ambang pintu ruangan

"Mm, gausah pak gapapa" tolak Nara dengan sopan

Pak Lee duduk di sofa menghampiri Nara "nar. Apa benar kamu sedang mengandung anak dari keponakan saya?"

Nara terkejut. Ia mematung beberapa detik. Ia tak sangka pak Lee akan tahu siapa ayah dari bayi yang sedang di kandungnya

"Sebelum kamu tanya, saya mau jawab duluan. Saya tau hal itu dari keponakan saya langsung. Tadi siang setelah kamu pergi dari kantor, dia datang ke sini untuk cari kamu. Dan disitu dia cerita semuanya soal kamu yang hamil anaknya" jelas pak Lee panjang lebar

Nara meremas ujung baju yg ia kenakan kuat kuat

"Nar, saya kasih satu kesempatan buat kamu. Kamu tetap saya pekerjaan di perusahaan, tapi kamu kerjakan tugas kamu dari rumah. Gimana?" Tanya pak Lee. Kalau boleh jujur, tawaran pak Lee sangat menggiurkan. Tetapi saat ini ia tidak ingin bertemu dengan jihoon terlebih dahulu. Kalau Nara menyetujui kesempatan yang di berikan pak Lee, otomatis Nara harus menetap di seoul. Nara tidak mau jihoon menemui dirinya saat ini. Apa lagi tadi siang jihoon datang ke kantor pak Lee untuk mencari dirinya. Kalau ia menetap, kemungkinan bertemu dengan jihoon mencapai 90%. Ia tidak mau hatinya goyah hingga membuat dirinya merubah pikiran soal tidak akan meminta pertanggung jawaban jihoon

Nara menghela napas berat "terimakasih pak atas tawarannya, tetapi saya sudah punya rencana sendiri untuk kedepannya pak. Dengan berat hati saya harus tolak tawaran bapak" Nara bangkit dari duduknya kemudian berkata dengan tegas "saya pamit pergi sekarang ya pak, ada taksi yang nunggu saya di bawah. Saya juga takut ketinggalan pesawat" ujar Nara kemudian membungkuk lalu pergi meninggalkan ruangan, juga meninggalkan Seoul

Pak Lee bangkit segera "nar bentar nar! Jihoon mau kesini. Kamu tunggu sebentar. Taksinya biar saya yang bayar" ujar pak Lee

Nara berhenti sejenak di depan ruang pak Lee. Kemudian ia berbalik menghadap ke arah pak Lee yang ada di belakangnya

"Pak, saya mau pergi dari sini sekarang justru karena saya gak mau ketemu jihoon" ujar nara dengan nada datar

Pak Lee mengusap wajahnya kasar "tapi jihoon mau ketemu kamu! Dia mau tanggung jawab sama bayi kamu"

Nara menggeleng, dengan lirih ia berkata "jihoon ga bisa. Dia ga bisa tanggung jawab selagi dia masih seorang idol" Pak Lee terdiam mendengar perkataan Nara. Ia merasa apa yang Nara kata kan adalah sebuah fakta

"Yasudah pak, kalau misal nanti jihoon ke sini, bilang aja saya pulang ke Busan, ke rumah orang tua saya. Sekali lagi saya pamit ya pak" Nara membungkuk lalu benar benar pergi sekarang

Jihornie Not Jihoonie 2Where stories live. Discover now