(5)

2.5K 97 9
                                    

Jihoon perlahan membaca notes tersebut Dengan pandangan yang blur karena tertutup oleh buliran air mata

Untuk jihoon

Kalau kamu kembali kerumah ini lagi, dan kamu baca serta lihat benda ini, ini kejutan dari aku yang sempat ingin aku beri ke kamu. Mr. Park Jihoon, kamu seorang ayah sekarang, walaupun tidak secara resmi. aku ingin kamu tahu, aku senang bisa menjadi ibu dari anak kamu. Aku akan rawat anak ini sendiri. Kamu tidak perlu tanggung jawab karena memang aku yang terlalu murahan. Aku yang salah hoon. Selamat tinggal, semoga tuhan tidak mempertemukan kita lagi

Lelaki itu lagi lagi terisak. Pikirannya kacau sekarang. Ia meraih ponsel nya di saku kemudian mencari nomor dengan nama Nara di kontaknya

Ia menunduk menatap layar ponselnya. Berkali kali air mata jatuh menetes ke atas permukaan layar hingga membuat jihoon kesulitan menyentuh layar ponselnya sendiri

Setelah perjuangan yang jihoon lakukan, pada akhirnya Jihoon berhasil menemukan nomor Nara. Ia menelfon nomor tersebut, sekali, dua kali, namun yang terdengar hanyalah suara operator yang memberi tahu kalau nomor yang di tuju sedang tidak aktif

Jihoon hilang akal. Ia langsung pergi dari vila sembari menggenggam test pack dan notes tersebut erat erat. Ia mengemudikan mobil seperti orang yang sedang kesurupan

Jihoon hendak pergi menuju kantor om nya tempat Nara bekerja. Ia berharap Nara masih bekerja disana. Jihoon mengemudi Dengan kecepatan tidak lebih dari 80 KM/Jam. Ia sangat terburu buru namun ia tidak ingin melanggar peraturan

Setelah satu jam perjalanan, akhirnya Jihoon hampir sampai didepan gedung perusahaan milik om nya

Karena sadar ia selebritas, ia meminta tolong terlebih dahulu kepada sekertaris om nya,yang biasa jihoon panggil dengan sebutan kakak

_______________________

Phone call
Jung jihyeon nuna

"Kak, hari ini aku mau bicara sama om. Ada hal penting yang harus aku omongin. 5 menit lagi masuk ke parkiran kantor. Kakak bisa bantu aku masuk gak? Aku gak bawa kartu masuknya"

"Oh oke kakak ke bawah sekarang"

__________________________

Setelah memarkirkan mobil pinjaman manajernya di parkiran bawah, jihoon mengenakan masker dan topi terlebih dahulu sebelum beranjak dari mobil

Ia berjalan masuk ke dalam kantor melalui pintu parkiran dengan langkah yang tergesa gesa. Ia naik ke lantai atas untuk masuk ke salah kantor milik omnya

Sampai di lantai atas, ia langsung menghampiri sekertaris yang sudah menunggu di pintu masuk area perusahaan. Kemudian mereka sama sama naik ke lantai 5 menggunakan lift

Ketika jihoon masuk lift, di lift sebelahnya, keluar sosok wanita yang sedang jihoon cari cari, yaitu Nara

Ia membawa satu box sedang berisi barang barangnya yang ada di kantor. Mata Nara terlihat sembab, tidak tahu apa yang baru saja terjadi

Jihoon berlari kecil saat sudah sampai di lantai 5. Dengan cepat ia masuk kedalam kantor om Lee, kemudian memasuki area karyawan tanpa izin. Matanya melihat kesekeliling, Namun ia tidak dapat menemukan Nara

Dengan cepat, ia lari ke ruangan CEO, ruangan milik om nya. Di sana jihoon langsung menanyakan soal Nara

"Om! Om masih Inget Nara? Nara yang kerja sama aku dulu?" Tanya jihoon dengan nada dan wajah yang panik

Pak Lee yang sedang bersantai kebingungan melihat tingkah jihoon sekarang. Namun, ia juga kesal karena lagi lagi ia mendengar nama Nara

"Kamu kenapa sih ngos ngosan gitu. Trus kamu juga ngapain nyebut nyebut nama orang yang udah bikin malu perusahaan" Balas om Lee dengan judes ketika ia membahas Nara

Seketika jihoon terdiam. Ia terkejut sekaligus bingung mengapa wanita yang di cintai nya di sebut membuat malu perusahaan. "Buat malu perusahaan? Maksudnya apa om?" Tanya jihoon

Om lee memutar bola matanya sambil berdecak "ck, iya si Nara, Kim Nara, cewek yang kamu rekrut buat jadi ilustrator itu hamil dan sudah berusia 4 bulan. Om tanya tadi, dia hamil anak siapa, dia hanya diam. Trus om tanya dia lagi, kamu hamil anak pacar kamu. Dia malah bilang dia ga punya pacar. Kalo gitu artinya dia jadi wanita malam kan, Yang ga tau abis main sama siapa trus tiba tiba hamil" jelas Om Lee

Raut wajah jihoon berubah menjadi kesal. Ia tidak terima Nara di cap buruk seperti itu hanya berdasarkan prasangka. Namun lelaki itu masih berusaha untuk tidak tersulut emosi "om tahu dia hamil dari siapa?" Tanya jihoon

Dengan santainya om Lee menjawab "dari temen sekantor nya. Dia yang lapor ke om"

Jihoon sadar Nara telah di khianati. Lelaki itu masih terus mengulik informasi dari om Lee "trus sekarang om tau gak Nara dimana?"

Om Lee membuang napas berat "tadi sebenernya om mau pecat Nara. Tapi Nara mencegah om. Dia bilang dia mau ngundurin diri aja. Trus dia kasih om surat resign. Keterangan di suratnya sih dia mau pindah ke Busan, ke kampung halamannya"

Jihoon mengangguk "aku boleh minta nomor telfon Nara yang baru gak om?"

Om Lee terlihat kebingungan "sejak kapan Nara ganti nomor? Nomor dia masih yang lama kok. Lihat aja di berkasnya" Om Lee menyerahkan selembar kertas biodata yang belum ini Nara isi. Benar saja, nomor Nara masih nomor yang lama. Tapi kenapa jihoon gak bisa menghubungi Nara

"Kalau kamu mau cari Nara, mending sekarang kamu ke gedung apartemen milik perusahaan om. Ga jauh dari sini. Tadi Nara bilang mau rapih in barang barang dia dulu sebelum pindah" lanjut Om Lee

Jihoon mengangguk merasa sudah cukup mengulik informasi. Ia berterimakasih dan langsung pamit beranjak dari kantor om Lee. Namun sebelum lelaki itu melewati ambang pintu, lelaki itu berbalik, lalu bicara kepada om Lee

"Om, aku cuma mau kasih tahu sesuatu. 4 bulan yang lalu, aku ngehamilin Nara. Nara hamil anak aku" ucap jihoon membuat om Lee ternganga dan super terkejut

"Untuk saat ini aku minta om buat gak bilang dulu soal kehamilan nara ke papah atau mama, karena setelah nanti aku ketemu Nara, aku yang bakal cerita sendiri ke mereka. Sekalian aku kenalin Nara ke mereka" lanjut jihoon

"Oh iya satu lagi, Nara itu pacar aku om" setelah mengatakan itu, jihoon langsung melangkahkan kaki keluar dari ruangan om Lee, menyisakan om Lee yang masih termengu berusaha mencerna apa yang barusan dikatakan oleh keponakannya












Hi hi
Assalamualaikum
Papiiihhhh
Hehehe
Cieee Udah Seminggu ga baca jihornie ya?
Karna aku udh Balik dari Hiatus, ditunggu chapt" berikutnya ya. Oh iya gomen ya aku agak telat up-nya hari ini. Aku kelupaan hehe

"Kak kok hiatusnya cepet banget?"
Ya iyalah. Emangnya aku mashidam
Mwehehe becanda
Praying circle semoga mashidam cepet kelar hiatusnya
SIAPA KANGEN MASHIDAM? SAYAA☝️

Jihornie Not Jihoonie 2Where stories live. Discover now