Night Stalker 1

2.4K 309 13
                                    

Sakura membuka kedua matanya dengan nafas terengah-engah, keringat dingin mengucur membasahi keningnya. Sakura melihat sekelilingnya dan sedikit tenang saat mengetahui jika ia tengah berada di kamarnya.

Sakura bangun dari posisi berbaringnya menjadi duduk, ia menoleh pada jam digital yang saat ini tengah menunjukkan pukul satu dini hari. Sakura mengambil segelas air putih yang sengaja ia sediakan di atas nakas, kemudian meminumnya hingga tandas.

Sudah tiga hari sejak ia dan teman-temannya menyelesaikan kasus Tadashi, dan selama itu pula, ia terus bermimpi bangun disebuah ruangan yang berbeda dan diakhiri dengan ia melihat salah anggota tubuh yang berdarah. Sakura tidak menceritakan tentang mimpinya pada orang lain termasuk Sasuke, karena ia pikir, ini hanya mimpi biasa, walaupun jauh didalam dirinya mengatakan jika mimpinya mengandung arti sesuatu.

Sakura beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju dapur untuk mengisi kembali air didalam gelasnya yang sudah kosong. Saat ia berada di dapur, samar-samar ia mendengar suara ribut yang berasal dari luar Apartementnya. Sakura mengetahui suara itu seperti suara tetangga barunya.

"Kenapa mereka suka sekali bertengkar ditengah malam?" Gerutu Sakura seraya kembali minum air putih.

Prang!!

Suara kaca pecah terdengar jelas ditelinga Sakura, ia menoleh pada pintu keluar dapur. Suara pecahan itu terdengar seperti berasal dari depan Apartementnya, karena suaranya terdengar sangat dekat.

Sakura berjalan dengan mengendap-endap mendekati pintu depan Apartementnya, ia kemudian menempelkan telinga kanannya untuk mendengar apakah suara ribut tadi masih ada atau hilang.

Hampir satu menit Sakura menempelkan telinganya, dan selama itu pula ia tidak mendengar suara apapun lagi. Karena rasa penasaran masih merasukinya, ia kemudian membuka pintu dengan gerakan pelan seraya mengintip sedikit demi sedikit.

Saat pintu Apartement terbuka sepenuhnya, Sakura tidak melihat adanya tanda-tanda pecahan kaca atau semacamnya. Sakura melangkahkan kakinya keluar seraya menoleh ke kanan dan ke kiri yang saat itu sepi, tidak ada siapapun disana, bahkan pecahan kaca yang Sakura kira berasal dari luar pun ia tidak temukan sama sekali.

Sakura melihat pada pintu Apartement milik tetangga barunya, ia tidak terlalu mengenal siapa dan darimana mereka berasal, mereka tidak pernah keluar dari Apartementnya walaupun hanya untuk sekedar menyapa tetangga, bahkan Naruto pun tidak mengetahui jika ia memiliki tetangga baru.

Dari informasi yang Sakura dapat, mereka adalah sepasang suami istri yang baru menikah sekitar delapan bulan lalu. Beberapa tetangga Sakura bahkan sempat mengeluhkan tentang sikap mereka yang terlalu tertutup dan terkesan membatasi interaksi dengan orang-orang sekitar.

Sakura memang pernah beberapa kali bertemu dengan salah satu dari mereka, tapi sampai sekarang, ia tidak mengetahui nama dari wanita itu. Sakura selalu dimintai tolong untuk membeli obat di Apotik yang berada tidak jauh dari kantornya. Wanita itu mengatakan jika suaminya saat ini tengah menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya.

Kedua mata Sakura mengerjap beberapa kali saat ia melihat knop pintu Apartement tetangga barunya itu berputar, seperti akan terbuka, dengan cepat, Sakura langsung masuk kedalam Apartementnya dan menutup pintu sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara sedikit pun.

Sakura tidak langsung beranjak dari sana, setelah ia mengunci pintu Apartementnya, ia kembali menempelkan telinga kanannya untuk mendengar apa yang akan terjadi diluar. Untuk beberapa saat, ia tidak mendengar apapun, namun samar-samar ia mendengar suara seperti seorang laki-laki dan perempuan tengah berbicara, namun, Sakura tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang tengah mereka bicarakan.

I Can Hear Your Steps 2Where stories live. Discover now