Rumah Sakit Jiwa Kirigakure 4

1.8K 278 33
                                    

Perjalanan menuju Kirigakure akhirnya dimulai. Pagi-pagi sekali, Sasuke dan timnya pergi meninggalkan pelataran kantor Polisi Tokyo. Dan untuk pertama kalinya, mereka kali ini pergi menggunakan dua mobil, sepanjang karir mereka dalam menyelesaikan kasus, biasanya hanya satu mobil yang digunakan.

Di mobil pertama yang dikendarai oleh Sai, disana sudah ada Temari dan Hinata. Sedangkan di mobil kedua yang dikendarai oleh Shikamaru, disana ada Sasuke, Sakura, dan Naruto.

Sasuke sebenarnya sengaja membagi jadi dua tim, ia meminta Sai dan dua temannya untuk pergi ke Iwagakure, mereka ditugaskan untuk mencari informasi disana. Selain Sai dan teman-temannya, ada Tenten dan Shino yang siap membantu penyelidikan mereka.

"Apa ada kabar terbaru dari Lee dan Kiba?" Tanya Shikamaru.

"Tidak, mereka belum melaporkan informasi apapun sampai saat ini," jawab Sasuke tanpa mengalihkan perhatiannya dari tumpukkan kertas dan buku kesayangannya.

"Apa sesulit itu?" Tanya Sakura dari kursi belakang.

"Orang-orang Kirigakure sepertinya sengaja menutup mulut," jawab Naruto yang duduk disamping Sakura.

"Tapi kenapa? Lagipula, keuntungan apa yang mereka dapat dari acara tutup mulut itu?"

"Aku tidak tahu, mungkin ada pihak-pihak tertentu yang mereka lindungi, atau bisa jadi mereka mendapat ancaman dari seseorang, sehingga mereka akhirnya tidak mau memberitahu informasi, yang sesungguhnya mereka ketahui untuk mengungkap kasus di Rumah Sakit Jiwa itu," ucap Naruto.

"Aku setuju dengan opsi keduamu," ucap Shikamaru.

"Jika mereka mendapat ancaman dari seseorang, itu artinya, mereka tahu siapa pelaku penganiayaan juga pembunuhan disana?" Tanya Sakura yang dijawab anggukkan oleh Shikamaru.

"Bukan kah itu bagus?" Tanya Sakura lagi yang membuat Naruto langsung menoleh ke arahnya dengan pandangan bingung.

"Bagus bagaimana?" Tanya Naruto.

"Jika mereka tahu siapa pelakunya, maka kita hanya perlu membujuk mereka agar memberitahu kita, benar? Dengan begitu, kasus selesai," ucap Sakura tersenyum yang membuat Naruto mendengus.

"Ternyata kinerja otakmu semakin buruk," ucap Sasuke tanpa menoleh.

"Hei!" Ucap Sakura kesal dengan kedua mata melotot.

"Aku sudah sering memperingatkanmu untuk berhenti bergaul dengan Naruto," ucap Sasuke lagi yang kali ini membuat Naruto langsung menoleh dengan kedua mata melotot.

"Hei!" Teriak Naruto.

"Tidak akan semudah itu, Sakura," ucap Shikamaru yang membuat Sakura mengerutkan keningnya.

"Aku tidak mengerti," ucap Sakura bingung.

"Kau memang harus berhenti bergaul dengan Naruto," ucap Shikamaru.

"Hei! Jangan membawa namaku! Sialan!" Ucap Naruto kesal.

"Jadi apa maksudmu? Aku tidak mengerti!" Ucap Sakura kesal, karena untuk yang kedua kalinya ia di ejek atas kerja otaknya yang lamban.

"Jika benar mereka mendapat ancaman untuk tidak memberitahu siapapun, itu artinya mereka akan tetap diam," jelas Shikamaru.

"Kenapa?" Tanya Sakura bingung.

"Karena semua perkataan atau bahkan pergerakan mereka diawasi, jika mereka salah mengucapkan kata-kata atau berani bertindak tidak sesuai dengan apa yang sudah mereka sepakati, maka mereka akan mendapat akibatnya atau mungkin bisa saja mereka akan menjadi korban selanjutnya," jelas Sikamaru.

"Benar juga, aku tidak memikirkan hal itu," ucap Sakura mengangguk.

"Dalam kasus kita kali ini, kita harus lebih berhati-hati dalam melangkah, jika salah sedikit saja, maka akibatnya akan fatal, tidak hanya kita yang akan celaka, namun orang lain juga," ucap Shikamaru yang membuat Sakura dan Naruto mengangguk.

I Can Hear Your Steps 2Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz