Rumah Sakit Jiwa Kirigakure 9

1.7K 268 27
                                    

Pria itu nampak duduk santai di depan perapian yang ditemani secangkir cokelat panas ditangannya. Sedangkan dibelakangnya, berdiri seorang pria yang berusia lebih muda darinya tengah menundukkan kepala.

"Jadi, dua orang itu meninggal dan dua lainnya tertangkap?"

"Benar, Tuan,"

"Apa ada hal lain yang ingin kau sampaikan?"

"Aku dengar, hari ini mereka akan melakukan penyelidikan langsung ke Rumah Sakit,"

"Begitu, ada lagi?"

"Untuk sementara, hanya itu, Tuan,"

"Baik, kau boleh kembali,"

"Um... bagaimana dengan anak buahmu yang tertangkap?"

"Mereka tidak akan berani mengatakan apapun, mereka akan mati sebelum orang-orang itu mendapatkan informasi," ucapnya yang membuat pria itu terkejut.

"Bagaimana bisa kau sangat yakin?"

"Mereka itu terlalu bodoh, bahkan aku tidak tahu apakah mereka mempunyai otak atau tidak, mereka berani mati hanya untuk melindungiku, bukankah itu cukup membuat mereka seperti ksatria hebat?" Tanyanya seraya menoleh menatap pria yang berdiri dibelakangnya.

"Lalu... bagaimana jika aku mengalami hal yang sama seperti mereka?"

"Sama seperti mereka? Mati? Atau tertangkap?" Tanyanya memiringkan kepala dengan kedua alis terangkat.

"Keduanya,"

"Ah... keduanya," ucapnya mengangguk seraya kembali menyenderkan punggungnya dan menyeruput cokelat panas yang mulai terasa hangat ditangannya.

"Jika kau tertangkap oleh mereka, aku tidak terlalu khawatir, karena kau cukup pandai dalam hal beladiri, kau bisa meloloskan diri dari mereka dengan sangat mudah,"

"Dan jika kau mati ditangan mereka atau karena bunuh diri, mungkin aku akan mencari anggota baru yang lebih bisa diandalkan darimu," sambungnya yang membuat pria itu terkejut.

"Apa yang terlintas di kepalamu saat mendengar ada salah satu anak buahmu yang meninggal?"

"Tidak ada, itu konsekuensi yang mereka dapatkan, mereka terlalu bodoh karena tidak bisa membantu diri mereka sendiri,"

"Apa kau tidak merasa sedih atau kehilangan?"

"Sedih?" Tanya nya hampir tertawa, seraya berbalik menatap pria didepannya.

"Apa kau bercanda? Kenapa aku harus merasa sedih atau kehilangan, diluar sana masih banyak yang mau menggantikan posisi mereka, atau mungkin posisi mu, mereka hanya pionku, mereka tidak berarti apa-apa bagiku," ucapnya lagi yang membuat pria didepannya merasa terkejut.

"Apa ada pertanyaan lagi?" Tanyanya.

"Tidak,"

"Baik, sekarang kau boleh keluar," ucapnya yang dijawab anggukkan oleh pria itu.

...

Sakura menghela nafasnya saat ia melihat bangunan dua lantai yang berdiri megah didepannya. Saat ini ia dan teman-temannya tengah berada di Rumah Sakit Jiwa yang akan mereka selidiki.

"Aku benci jika harus menelusuri bangunan terbengkalai seperti ini," ucap Naruto yang berdiri disamping Sakura.

"Kenapa?" Tanya Kiba.

"Aku seperti bukan penyidik, melainkan pemburu hantu," jawab Naruto yang membuat Kiba dan Lee tertawa.

"Itu bagus untuk profesi keduamu," ucap Lee yang dijawab dengusan oleh Naruto.

I Can Hear Your Steps 2Where stories live. Discover now