Night Stalker 8

1.9K 278 22
                                    

"Sekarang katakan, apa yang kau inginkan dariku?!" Ucap Masoto memandang laki-laki didepannya yang saat ini tengah asyik menikmati segelas wine.

"Aku sudah mengatakannya berulang kali, Masato, aku hanya berkunjung, sudah lama sekali kita tidak bertemu, lima? Atau enam tahun, mungkin? Tidak kah kau merindukanku?" Tanyanya memandang Masato yang duduk berseberangan dengannya.

"Berhenti membuang waktuku, sebaiknya katakan apa maumu?!!

"Kau memang tidak pernah bisa untuk bersabar, Masato, kau seharusnya lebih santai sedikit, nikmati wine mu, dan...,"

"Bagaimana kau bisa menemukanku disini?" Tanya Masato memotong perkataan lelaki didepannya.

"Itu mudah, aku mempunyai banyak koneksi, jadi tidak terlalu sulit untuk menemukanmu, ditambah, kau pernah menjalin kerja sama dengan wanita ini," ucapnya seraya memperlihatkan ponselnya yang menampilkan gambar seorang wanita tengah tersenyum.

"Kau mengenalnya?"

"Ya, aku sering tidur dengannya," jawabnya mengedikkan kedua bahunya.

"Jadi, dia memintamu untuk membunuh siapa?" Tanyanya lagi yang membuat Masato mendengus.

"Kau jauh-jauh datang kemari hanya untuk menanyakan hal itu?" Tanya Masato.

"Salah satunya," jawabnya mengangguk.

"Aku rasa itu tidak ada hubungannya denganmu, jadi aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu,"

"Kau benar, tapi aku sangat penasaran, dan kau tahu sendiri, bukan? Jika apa yang aku inginkan tidak terpenuhi, maka aku bisa mendapatkannya dengan paksa," ucapnya dengan nada serius juga sorot mata yang tajam.

"Dia bernama Hana Misaki, dia adalah seorang perawat yang menangani Suami dari wanita itu. Wanita itu menginginkan Suaminya meninggal dan meminta bantuan Hana untuk memberikan obat dengan dosis tinggi, namun Hana menolak permintaannya karena melanggar peraturan, dan kemungkinan besar dia akan dijebloskan kedalam penjara,"

"Wanita itu marah karena penolakan Hana, jadi, dia mendatangiku dan memintaku untuk membunuhnya," jelas Masato yang membuat laki-laki didepannya mengangguk.

"Begitu,"

"Kau sudah mendapatkan jawabanmu, sekarang pergi dari hadapanku! Dan jangan pernah kemabali lagi!" Ucap Masato kesal.

"Baiklah, baiklah, aku akan pergi, tapi setelah kau mau mengabulkan permintaanku," ucapnya yang membuat Masato mengerutkan keningnya.

"Aku sudah memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama denganmu,"

"Aku tahu kau akan menjawab seperti itu, kau mengetahui bagaimana sikapku jika kau berani menolak permintaanku, kau tidak akan aku biarkan lepas begitu saja," ucapnya dengan seringai yang terpatri di wajahnya.

"Kau bajingan!" Ucap Masato kesal yang membuat laki-laki didepannya terkekeh.

"Tugas ini tidak terlalu berat, aku hanya ingin kau membawa gadis ini ke hadapanku," ucapnya seraya menyerahkan sebuah foto pada Masato.

"Kau tidak ingin aku membunuhnya?"

"Tidak, hanya bawa dia padaku, jangan sampai ada goresan sedikit pun," ucap laki-laki itu yang kali ini membuat Masato terkekeh seperti tengah mengejek.

"Dia cantik, siapa dia?" Tanya Masato yang masih memperhatikan foto pemberian laki-laki didepannya.

"Namanya, Haruno Sakura," ucapnya.

...

"Apa anda ingin menambah teh mu, Nyonya Masao?" Tanya Sakura yang kini duduk berseberangan dengan Masao.

I Can Hear Your Steps 2Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu