Night Stalker 9

1.5K 257 9
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Tunggu sebentar!" Teriak seseorang yang berasal dari dalam rumah.

Temari dan Sai saling memandang satu sama lain dengan seringai mengerikan terpampang jelas di bibir mereka. Tidak lupa, senjata api kesayang mereka sudah siap digenggaman masing-masing.

Ceklek!

Pintu rumah itu terbuka dan langsung menampilkan seorang pria berusia sekitar dua puluhan, memakai kaos panjang berwana hitam dan celana bahan yang juga berwarna hitam.

Raut wajah bingung dari pria yang diduga Ken Mitsuo itu terlihat sangat jelas, saat ia melihat dua orang asing bertamu di jam yang tidak biasa ini, ditambah, kedua tangan mereka memegang senjata api, yang tentunya itu bukan lah pertanda baik untuk Ken.

"Maaf, aku tidak menerima tamu di jam seperti ini, permisi," ucap Ken yang langsung menutup pintu.

Namun, belum sempat pintu tertutup sepenuhnya, Sai yang sudah siap dari tadi, langsung menendang pintu hingga membuat Ken tersungkur.

"Sial!" Gerutu Ken, saat pantatnya membentur lantai dengan cukup keras.

Karena merasa saat itu bukanlah waktu yang tepat untuk menggerutu, Ken langsung bangun dari posisi tersungkurnya dan berlari menuju dapur. Ia berencana melarikan diri melalui pintu belakang rumahnya.

Namun, sepertinya Dewi keberuntungan sedang tidak berpihak padanya. Saat ia membuka pintu belakang rumah, tiba-tiba satu pukulan melayang tepat mengenai wajahnya dengan kuat, sampai membuatnya kembali tersungkur.

Ken meringis seraya memegang hidungnya yang mengeluarkan darah, ia mendongak dan terkejut melihat Naruto yang saat ini tengah berdiri didepannya dengan senyum mengejek yang sengaja ia layangkan.

"Aku rasa tidak sopan jika kau meninggalkan tamu mu begitu saja," ucap Naruto yang membuat Ken mendengus kesal.

Saat Ken akan membalas perkataan Naruto, tiba-tiba saja dari belakang, ada yang menariknya dan kembali mendudukkannya dengan paksa diatas sebuah kursi kayu yang berada didapur.

Dengan darah yang masih mengucur dari hidungnya, kini, Ken bisa melihat tiga orang asing berdiri didepannya dengan pandangan yang berbeda-beda.

"Pegang ini, dan bersihkan darah dari hidungmu," ucap Temari memberikan satu potong kain, yang membuat Ken mendengus.

"Apa kau tidak suka saat melihat darah? Atau kau mempunyai phobia terhadap darah?" Tanya Ken dengan nada mengejek seraya menerima kain yang Temari sodorkan.

"Apa kau bercanda? Dia tidak takut sama sekali dengan darah, jika kau ingin tahu, dia pernah membunuh dua puluh orang laki-laki hanya dengan kedua tangannya, dan hampir seluruh tubuhnya di penuhi darah, jadi, dia tidak akan merasa jijik hanya dengan darah seperti itu," ucap Naruto yang membuat Sai dan Temari mengernyitkan dahi mereka bingung.

"Kapan aku melakukannya?" Bisik Temari pada Sai, yang membuat Sai berbalik ke arahnya.

"Dalam mimpinya, mungkin," jawab Sai mengedikkan kedua bahunya.

"Itu cukup membuatku ketakutan," ucap Ken yang membuat Sai dan Temari kembali fokus padanya.

"Jadi, apa yang kalian inginkan dariku? Aku tidak mempunyai apa-apa jika maksud kalian ingin mencuri di rumahku," ucap Ken lagi.

"Kami memang tidak berencana untuk mencuri, kami hanya ingin bertanya beberapa hal," ucap Sai.

"Di jam seperti ini? Apa kalian tidak tahu jika kebanyakan orang normal lainnya akan memilih untuk bergelung dengan selimut tebal mereka, daripada harus keluar hanya untuk bertanya beberapa hal?!" Tanya Ken kesal.

I Can Hear Your Steps 2Where stories live. Discover now