Night Stalker 14

1.7K 287 20
                                    

"Bagaimana? Apa tidurmu nyenyak?" Tanya Mitsuru dengan seringai diwajahnya.

"Sedikit tidur siang sepertinya membuatmu cukup lebih baik," ucap laki-laki yang berdiri disamping Mitsuru.

Sakura memperhatikan mereka bertiga dengan seksama, ia mengenal Mitsuru sebagai tetangganya, namun dia tidak mengenali siapa dua orang laki-laki yang bersamanya.

Berbagai pertanyaan mulai memenuhi kepalanya, seperti, bagaimana bisa ia berada disana, dan apa yang akan mereka lakukan padanya, karena perasaannya baru saja mengatakan jika mereka akan melakukan sesuatu yang buruk.

"Sebenarnya aku tidak tahu jika kau yang akan mendapatkan tugas ini," ucap Mitsuru seraya menepuk pundak laki-laki didepannya.

"Tapi, mau bagaimana lagi, Tuan sudah menunjukmu untuk menjalankan tugas ini," ucap Mitsuru lagi, yang membuat laki-laki itu seperti mengehela nafas gusar.

Sakura bisa melihat adanya kebimbangan dari kedua mata laki-laki itu, sangat berbeda ketika ia masuk kedalam ruangan ini.

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi disini?" Tanya Sakura dalam hati.

"Ini adalah tugas terakhirku," ucap laki-laki itu yang membuat Mitsuru dan satu orang lainnya terkejut.

"Kau bercanda?!" Tanya Mitsuru terkejut.

"Kau akan mati jika kau berhenti," ucap laki-laki disamping Mitsuru.

"Seiji benar, kau akan mati setelah ini,"

"Seiji? Aku rasa aku pernah mendengar nama itu, tapi dimana?" Tanya Sakura.

"Kita selesaikan ini dengan cepat, setelah itu, aku akan berhenti, aku tidak peduli dengan ancaman jika dia akan membunuhku," ucap laki-laki itu.

"Aku memperingatkanmu, Kaito," ucap Mitsuru yang membuat Sakura terkejut.

"Kaito? Apakah dia Kaito Mamoru? Bukankah dia sudah meninggal? Tunggu! Apa aku sedang bermimpi?" Tanya Sakura seraya melihat pakaian yang dikenakannya, ternyata memang bukan miliknya, ia saat ini tengah mengenakan pakian perawat.

"Apa saat ini aku berada dalam tubuh Hana Misaki?" Tanya Sakura yang kembali melihat tiga orang didepannya.

"Kau memang Keponakanku, Hana, tapi aku tidak mempunyai pilihan selain menghabisimu," ucap Kaito yang membuat kedua mata Sakura melotot.

Sedangkan, Mitsuru disana hanya menyeringai senang.

"Ikat dia," ucap Kaito yang langsung dijawab anggukkan oleh Mitsuru dan Seiji.

Sakura memundurkan langkahnya saat Mitsuru dan Seiji mulai berjalan mendekatinya.

"Jangan takut, ini tidak akan berlangsung lama," ucap Seiji seraya mengeluarkan pisau dari saku celananya.

"Seharusnya kau menuruti perintahku, Hana, dengan begitu, kau tidak akan menemui ajalmu secepat ini," ucap Mitsuru yang tiba-tiba mengeluarkan senjata api dan langsung menembak kaki Sakura.

"Agrh!" Teriak Sakura merasakan rasa panas menembus betis kanannya.

Sakura tersungkur dengan rasa sakit yang mulai menjalar ke seluruh tubuhnya, bahkan cairan kental berwarna merah pun sedikit demi sedikit nampak keluar dari betisnya.

Belum selesai dengan rasa sakit yang ia rasakan, tiba-tiba saja Mitsuru menarik rambut Sakura dengan kuat yang membuatnya mendongak.

"Aku tidak akan melakukan ini jika kau membunuhnya," ucap Mitsuru dengan penuh penekanan disetiap katanya.

Sakura mencoba melepaskan cengkraman tangan Mitsuru pada kepalanya, namun, semakin ia berontak, semakin kencang pula tarikan tangannya pada rambut Sakura.

I Can Hear Your Steps 2Where stories live. Discover now