Rumah Sakit Jiwa Kirigakure 13

1.9K 285 36
                                    

Sakura menutup kedua telinganya berharap suara-suara itu pergi darinya, namun, semakin ia mengabaikan semua bisikan yang masuk ke dalam telinganya, semakin jelas pula ia mendengar suara teriakan mereka.

"Kau tidak pantas untuk hidup!"

"Mereka membencimu! Tidak ada yang menyayangimu!"

"Mereka akan membawamu ke Rumah Sakit Jiwa, dan kau akan membusuk disana!"

"Diam! Pergi!" Teriak Sakura yang mulai frustasi.

Pada awalnya, Sakura merasa baik-baik saja, ia saat itu bahkan masih berbincang dengan Izumi mengenai beberapa hal. Sampai akhirnya samar-samar ia mendengar suara seseorang berbisik di telinga kanannya mengenai ia yang akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa oleh teman-temannya.

Sakura mencoba mengabaikan bisikan yang terus mengganggunya, namun lama kelamaan, suara itu semakin jelas terdengar di telinganya. Bahkan ia tidak lagi bisa mendengar suara Izumi yang kala itu memanggil namanya beberapa kali, karena ia tiba-tiba saja memegang kedua telinganya serta menutup mata.

Sakura tahu jika Izumi masih disana dan samar-samar terdengar seperti bertanya tentang keadaannya, ia sangat ingin memberitahu Izumi, namun suara-suara itu terasa semakin menusuk kedua telinganya.

Dengan gerakkan pelan, Sakura membuka kedua matanya untuk menatap Izumi dan mengatakan jika saat ini ia tidak sedang baik-baik saja.

Namun, kedua matanya melotot seketika saat yang duduk didepannya bukanlah Izumi, melainkan seorang laki-laki menggunakan setelan perawat Rumah Sakit, sama seperti mimpinya saat itu.

Tubuh Sakura gemetar, bahkan air matanya mulai mengalir saat tangan laki-laki didepannya menjulur ke arahnya seperti ingin menggapainya.

"Kau akan ikut bersamaku pergi ke Rumah Sakit!" Ucap laki-laki didepannya dengan suara tegas yang membuat Sakura semakin ketakutan.

"Aku tidak mau! Pergi!" Teriak Sakura seraya menepis tangan laki-laki itu.

"Pergi!" Teriak Sakura lagi saat kedua tangan itu kini mencoba memegang bahu Sakura.

"Kau akan pergi bersamaku! Dan kau akan membusuk di disana!"

"Tidak ada yang akan menolongmu! Bahkan semua teman-temanmu tidak akan ada yang perduli!"

"Mereka lebih suka melihatmu membusuk di Rumah Sakit ! Daripada harus menjadi beban mereka!"

"Kau itu gila! Kau tidak pantas untuk hidup! Kau itu gila!"

"Tidak! Aku tidak gila! Aku tidak gila!" Teriak Sakura menggelengkan kepalanya.

Jantung Sakura berdetak dua kali lebih cepat saat tiba-tiba saja laki-laki itu mendekat ke arahnya dan mulai memegang kedua bahunya, dengan cepat, Sakura menepis kedua tangan laki-laki itu, dan langsung beranjak dari sana.

Sakura berdiri dari tempat tidurnya dengan tubuh gemetar, ia memundurkan langkahnya saat laki-laki itu pun mulai berdiri dari posisi duduknya seraya melangkah mendekati Sakura dengan kedua tangannya terulur, seolah ingin menyentuh Sakura.

Sakura yang melihat itu pun terus melangkah mundur sampai tidak sengaja menabrak nakas yang menyebabkan gelas diatasnya terjatuh hingga pecah. Sakura yang terkejut karena mendengar pecahan gelas pun langsung menoleh dan mendapati beberapa pecahan gelas dilantai.

Tanpa berpikir, Sakura langsung mengambil salah satu pecahan gelas yang memiliki ukuran cukup besar dibanding yang lain dan langsung mengarahkan pecahan itu pada laki-laki didepannya.

"Diam disitu! Atau aku akan melukaimu!" Ancam Sakura dengan nafas terengah-engah.

"Kau akan ikut bersamaku!"

I Can Hear Your Steps 2Onde histórias criam vida. Descubra agora