21. Rebutan

3.1K 146 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.

Han yang melihat aura pingsan didepan pintu kelas langsung berlari menggendong aura dan berjalan menuju UKS, diikuti oleh zara.

Sesampainya di UKS, Han meletakkan aura diranjang kemudian di cek oleh dokter UKS tersebut.

"Gimana kondisinya dok?" - han.

"Aura kelelahan, makannya tidak teratur dan darah nya juga rendah. Sekarang aura demam tapi sebentar lagi akan siuman" - dokter.

Dokter hanya memberi pil penambah darah dan obat penurun panas, diminum saat aura sadar.

Zara hanya memberi minyak kayu putih ke hidung aura supaya aura cepat sadar, sementara han membeli makanan kekantin untuk aura agar aura bisa meminum obatnya setelah dia sadar.

Setelah aura sadar, zara ingin aura pulang agar bisa beristirahat dikos. Zara mengambil hp aura dinakas dan menelpon seseorang.

Tak lama han datang saat zara menutup telepon dengan seseorang dari hp aura. Han datang dengan nafas tersengal, menyodorkan kantong bubur ayam dan beberapa roti kepada zara.

"Nih huhh huhh, kasih huhh aurahh yahh huhh ntar kalo huh dia sadar" - han.

"Ngapa sih lo ngos ngosan?" - zara.

"Dikejar huh buk huh lusi tadih karena huh kekantin" - han.

"Yaelah, harusnya lo bilang kalo ini buat orang sakit" - zara.

Han hanya diam dan berbaring disebelah ranjang aura. Tak lama aura bangun dari pingsannya dan menatap langit langit ruang UKS dengan mata yang belum terbuka sempurna.

"Eh udah sadar?" - zara.

Aura mengangguk walaupun masih lemah karena masih sedikit pusing.

"Ini makan dulu, kata dokter lo darah rendah dan kecapean" - zara.

Zara membuka bubur ayam dan memberikan kepada aura.

"Untung kaga hamil lo" - zara.

"Siapa yang hamil?" - han.

"Bukan hamil, itu noh si jamil ayamnya aura mati" - zara.

"Emang aura punya ayam?" - aura.

"Syutt gausah banyak tanya deh. Sono lo kekelas" - zara.

Han tidak menanggapi perkataan zara. Han berjalan kesisi ranjang dan mengecek suhu tubuh aura dengan cara meletakkan punggung tangannya di dahi aura.

"Lo gimana keadaan nya ra?" - han.

"Aman kok, masih sedikit pusing" - aura.

"Lo harus makan yang banyak, tadi gue gendong ringan banget" - han.

"Thanks ya udah gendong gue tadi. Iya nanti gue makan banyak kok" - aura.

Han mengusap kepala aura.

"Good girl" - han.

"Gue mau pulang deh keknya, ga kuat soalnya" - aura.

"Yaudah yuk gue anter" - han.

"Eitss no, gue udah nelpon seseorang buat jemput aura dan sebentar lagi orangnya bakal datang" - zara

"Siapa sih ra?" - aura.

Tak lama seseorang masuk ke UKS dengan pakaian jas dan dasi yang masih lengkap dilehernya. Raut wajahnya tenang tetapi ada sedikit kekhawatiran disana.

"Tuh orangnya dateng" - zara.

"Om ngapain?" - aura.

"Jemput kamu. Disuruh sama zara" - jaehyun.

"Gaperlu, saya yang akan antar aura" - han.

"Aura sama saya, saya pake mobil dan itu lebih aman buat aura" - jaehyun.

"Tapi saya pacarnya aura, anda siapa?" - han.

"Oh kamu pacarnya? Saya b...." - jaehyun.

"Ah dia sepupu jauh gue tapi udah om om" - aura.

"Aura ayok pulang" - jaehyun.

"Aura biar sama saya" - han.

"Sama saya aja, lebih aman" - jaehyun.

"Saya aja" - han.

"Saya" - jaehyun.

Jaehyun dan han berebut untuk mengantarkan aura kekos zara. Hingga membuat aura sakit kepala karena suara mereka sangat bising.

"DIAM" - aura.

Semua terdiam. Hening beberapa saat sebelum aura menghela nafas dan memejamkan matanya. Aura sedang berpikir akan pulang dengan siapa.

"Oke gua pulang sama om jaehyun aja" - aura.

"Kok gitu?" - han.

"Lo harus sekolah, jangan bolos bentar lagi guru masuk noh" - aura.

Jaehyun menatap han dengan angkuh dan matanya seakan mengatakan 'haha gue menang'. Han hanya menatap jaehyun dengan sinis dan kembali kekelas.

Akhirnya aura pulang dengan jaehyun. Dimobil aura hanya diam karena masih merasa pusing. Aura memijat pelipisnya dan bersandar dikursi sebelah jaehyun.

Jaehyun yang sedang menyetir sedikit salah fokus karena rok aura kependekan dan menampakkan setengah pahanya. Jaehyun mulai keringat dingin tetapi dia harus fokus menyetir.

Agar jaehyun fokus menyetir, jaehyun menepikan mobilnya dan membuka jas nya untuk menutupi paha aura.

"Tutup paha kamu biar ga masuk angin" - jaehyun.

"Makasih om" - aura.

Tak lama jaehyun menjalankan mobilnya menuju rumahnya tanpa aura ketahui. Aura hanya menutup matanya sambil menormalkan detakan jantungnya saat tangan jaehyun tanpa sengaja menyentuh pahanya tadi, hanya menyentuh sedikit.

"Kok panas ya udaranya" - aura.

•••
Vote!

Duda Tampan | Jung Jaehyun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang