24. DuBa (Duda Baik)

2.4K 131 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 22.00 tapi tugas kelompok belum juga selesai. Aura sudah kelelahan, han yang dari tadi tidak keliatan sejak jam 8 tadi membuat aura gelisah sendiri.

"Duh gimana nih, udah malem" - aura.

"Han mana sih" - aura.

Aura segera membereskan semua buku buku dimeja dan beranjak keluar rumah. Tapi sebelum itu dia pamit dengan bibi yang dia temui di ruang makan rumah han.

"Bi aura pulang dulu ya" - aura.

"Iya neng hati hati" - bibi.

Aura melangkah kakinya keluar rumah sembari melihat ponsel, menelpon zara yang sedari tadi tidak ada kabar tetapi tidak aktif.

Aura melihat ban motornya sedikit kempes, menghela nafas berat.

"Aduh capek banget kalo harus dorong motor" - aura.

Mau tidak mau aura harus menghidupkan motornya dan terpaksa mencari bengkel yg masih buka di jam malam.

Aura menelusuri jalanan sepi yang sedikit basah karena tadi sore sempat hujan sebentar. Baru 10 menit berjalan, ban motor semakin kempes dan tidak bisa dijalankan.

"Ah elah" - aura.

Aura menepikan motornya dan menelpon seseorang yang bisa membantu dia.

Zara sudah jelas tidak bisa, han juga tidak jelas kemana dan aura sudah menelpon han berkali kali tapi tidak diangkat. Tiba tiba aura kepikiran om jaehyun. Ketika ingin menelpon jaehyun, 2 orang pria dewasa mendekati aura.

"Kenapa neng?" - pria 1.

"Ini ban motornya kempes" - aura.

"Didekat sana ada bengkel, ayok kami antar" - pria 2.

Tanpa berpikir panjang aura mengikuti 2 orang itu, hingga sampailah mereka disebuah gubuk yang memang ada tulisan 'tambal ban' yang sedikit pudar tetapi bengkel itu sudah tutup dan terlihat seperti rumah kosong.

Aura mulai was was dan menelpon jaehyun. Tetapi salah satu pria itu merebut hp aura dan satunya menarik tangan aura agar ikut masuk kegubuk itu.

"Eh pak, mau ngapain pak" - aura.

"Ikut ayok" - pria 2.

Aura memberontak dan mencoba menendang kaki atau paha pria itu tetapi kekuatan aura tidak cukup untuk melawan 2 pria dewasa itu.

Aura menggigit tangan yang mencengkram pergelangan tangannya, berhasil dan aura kabur berlari jauh dari tempat itu. 2 pria itu masih mengejar aura, aura menarik nafasnya kemudian terus berlari. Hingga dipersimpangan jalan mobil hitam hampir menabrak aura.

Aura ingin menangis karena itu jaehyun, aura langsung berlari kepelukan jaehyun ketika jaehyun keluar dari mobil.

"Om makasih om" - aura.

Jaehyun hanya terkejut namun juga senang ketika aura memeluknya. Jaehyun membawa aura kedalam mobil dan memberi tisu untuk aura.

"Lap ingusnya tuh" - jaehyun.

Jaehyun memberi tisu sambil tertawa melihat aura yang panik. Aura kesal dengan jaehyun tapi tetap me lap air mata dan ingusnya.

"Orang yg ngejar kamu mana?" - jaehyun.

"Gatau, dah ilang" - aura.

"Tapi om kok bisa tau saya disini?" - aura.

"Tadi saya nelpon zara minta alamat han. Dan tadi sebenarnya pas kamu nelpon saya, saya angkat dan saya denger kamu lagi teriak teriak" - jaehyun.

"Makasih ya om, kalo ga ada om pasti saya udah diapa apain sama orang tadi" - aura.

"Kalo saya yang apa apain kamu gimana?" - jaehyun.

Ekspresi aura berubah kaget dan menutup bagian dadanya.

"Jangan apa apain saya om, saya masih kecil" - aura.

Jaehyun hanya tertawa karena melihat ekspresi aura yang lucu menurutnya. Jaehyun pun menjalankan mobilnya kerumahnya, membiarkan aura istirahat dirumahnya hari ini.

•••
Jangan lupa vote!

Duda Tampan | Jung Jaehyun✔️Where stories live. Discover now