29. Jaehyun Marah

2.8K 142 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aura menunggu didepan ruang UGD sambil berdoa supaya jeera selamat dan apa yang harus dia bilang kepada jaehyun nanti.

Tiba tiba jaehyun datang dan berlari keruang UGD menghampiri aura.

"Kenapa bisa jeera jatuh?" - jaehyun.

"Maaf om, saya tadi lagi bikin makanan untuk jeera dan jeera sudah saya taruh di baby walker yang diikat si tiang" - aura.

Jaehyun menangis melihat anaknya ada diruang UGD bertaruh nyawa karena keteledoran baby sitter nya ini.

Tak lama dokter pun keluar dari ruang UGD, jaehyun berdiri dan berjalan kearah dokter untuk menanyakan keadaan jeera.

"Gimana keadaan anak saya dok?" - jaehyun.

"Jeera sudah melewati masa kritisnya, tadi jantungnya sempat berhenti tetapi sudah berdetak lagi. Sekarang jeera sedang tidur dan akan dipindahkan keruang perawatan" - dokter.

"Makasih dok" - jaehyun.

Dokter berlalu dan jaehyun menatap aura dengan tatapan tajam.

"Bener tadi jantungnya sempat berhenti?" - jaehyun.

"Hiks iyaa om hiks, maaf om" - aura.

Jaehyun memukul tembok, meluapkan amarahnya dan meninju tembok berkali kali hingga tangannya berdarah. Aura tetap menangis, tidak berani mendekati jaehyun.

"Jeera itu berharga bagi saya. Kalo sampai terjadi apa apa sama dia saya ga bakal maafin kamu" - jaehyun.

"Maaf om hiks hiks" - aura.

"Beruntung jeera sekarang tidak apa apa" - jaehyun.

"Maaf om, saya janji akan jagain jeera dengan baik" - aura.

"Gausah janji janji, buktiin" - jaehyun.

Jaehyun pergi ke resepsionis untuk mengurus semua keperluan jeera.

•••

Malam ini dirumah sakit, aura duduk termenung ditaman dan merenung kesalahannya hari ini. Nyawa anak kecil hampir melayang begitu saja karena kesalahan aura.

Tapi ketika aura menerawang, kenapa bisa tali yang dipasang ditiang lepas begitu saja yang menyebabkan jeera jatuh kekolam.

"Kenapa ya tali itu bisa lepas, padahal kan udah erat banget diikat ditiangnya" - aura.

Tiba tiba aura mengingat kalau shinta belum pergi dari rumah jaehyun.

"Harus cek cctv nih" - aura.

Aura pergi kekamar jeera dan melihat jeroz dan jaehyun menyuapi jeera makan tetapi jeera tetap memberontak.

"Permisi pak, coba saya yang menyuapi jeera" - aura.

Dengan tatapan datar, jaehyun memberikan mangkuk makanan ke aura dan mempersilahkan aura duduk ditempat dia duduk tadi.

Dengan telaten aura menyuapi jeera dan jeera tampak tersenyum.

"Dia mau makan kalo tante suapin" - jeroz.

"Iyaa, maafin tante tadi ya udah ga becus jaga adek kamu" - aura.

"Adek sekarang udah gapapa, jangan kek gini lagi ya tante" - jeroz.

Aura mengangguk dan memeluk jeroz. Jaehyun melihat itu tentu merasa bersalah kepada aura karena telat membentak gadis itu tadi siang.

Melihat kedekatan anaknya dengan aura membuat jaehyun yakin kalau anak anaknya butuh aura tapi jaehyun juga ragu apakah aura bisa menjaga anak anaknya kelak atau tidak.

"Kita cari makanan yuk" - jaehyun.

"Ayok dadd" - jeroz.

"Jeroz pergi dulu ya tante, jagain jeera ya" - jeroz.

"Iya pasti" - aura.

Jaehyun tetap dengan ekspresi datar berlenggang begitu saja keluar dari ruangan. Jeroz menggenggam tangan jaehyun menatap jaehyun dengan tatapan bingung.

"Dadd masih marah ya sama tante aura?" - jeroz.

"Iyalah, adek kamu tenggelam karena dia" - jaehyun.

"Tapi kan adek udah gapapa, udah bisa ketawa kek biasanya" - jeroz.

"Tetap aja dia gaboleh kek gitu, harus dihukum biar ga teledor lagi" - jaehyun.

"Tapi kasian tau dadd, tante aura jadi sedih. Terus dari tadi belum makan juga" - jeroz.

"Biarin aja" - jaehyun.

Mereka berdua masuk kemobil dan pergi mencari makanan dicafe yang masih buka di jam malam.

•••
Jangan lupa vote!

Duda Tampan | Jung Jaehyun✔️Where stories live. Discover now