22. DuCare (Duda Care)

2.9K 139 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mobil berhenti, jaehyun melirik aura yang sudah terlelap disampingnya. Jaehyun menggendong aura dan meletakkannya diranjang kamar tamu dirumahnya. Jaehyun membuka almet yang masih terpasang ditubuh aura, membuka sepatu dan kaus kakinya. Kemudian segera menutup tubuh aura dengan selimut karena aura menggigil.

"Kamu tunggu disini, saya ambil obat dulu" - jaehyun.

Aura hanya mengangguk dan meringkuk diatas kasur, tiba tiba tubuhnya mendingin. Tak lama jaehyun masuk kamar sambil membawa nampan ditangannya yang berisi bubur, obat dan air putih.

"Nih makan dulu" - jaehyun.

Jaehyun membantu aura untuk bersandar dikasur dan makan. Aura makan perlahan, jaehyun geram melihat hal itu langsung mengambil alih mangkok yang ada ditangan aura kemudian menyuapi aura.

"Makan banyak banyak biar cepet gede" - jaehyun.

Aura hanya menurut tetapi dalam perutnya serasa ada kupu kupu yang berterbangan. Aura salah tingkah. Jaehyun dengan santai menyuapinya bahkan melupakan pekerjaannya dikantor.

"Gausah om, saya bisa sendiri. Lagian om harus kerja kan?" - aura.

"Kerjaan saya sudah selesai" - jaehyun.

Jaehyun salah fokus kepada bibir aura, ada sedikit bubur dipinggir bibir aura. Jaehyun menyeka itu dengan tisu. Aura salah tingkah lagi karena pergerakan jaehyun yang lembut membuat dia hanyut dalam perlakuan duda tampan.

"Anjing anjing anjing" - aura.

Jaehyun hanya berdehem, menyuapi aura hingga akhir kemudian membantu aura meminum obat.

"Makasih ya om" - aura.

"Hari ini kamu disini aja, biar ada yg jagain juga kan" - jaehyun.

"Om yang jagain?" - aura.

"Bukan, bibi" - jaehyun.

Aura hanya tersenyum kecut, berharap jaehyun yang menjaga dan merawatnya.

"Kamu mau saya yg rawat kamu?" - jaehyun.

"Engga kok engga" - aura.

"Terus kenapa pipinya merah?" - jaehyun.

"Takut dimesumin sama duda beranak 2" - aura.

Jaehyun hanya tertawa melihat tingkah laku aura yang suka ceplas-ceplos mengatakan jaehyun didepan muka jaehyun.

"Berani banget ini anak" - jaehyun.

Jaehyun tiba tiba mencubit gemas hidung aura. Aura pun membeku dan tidak bisa bergerak. Salah tingkah lagi dan lagi. Memang duda ini sungguh bisa memporak-porandakan hatinya. Tapi tanpa mereka sadar, ada sepasang mata memperhatikan mereka dari tadi dengan penuh kebencian.

•••

Malamnya, aura terbangun karena hp nya bergetar. Zara menelepon, tanpa ragu aura mengangkat telpon zara.

"Lo kemana ajasih gila, kok ga dikos?" - zara.

"Gue dirumah om jaehyun" - aura.

"Betah amat dirumah duda. Pulang anjir ini udah malem, ga takut apa lo nginep dirumah duda?" - zara.

"Ya ini mau pulang bawel" - aura.

"Yaudah nitip pecel ayam ye, laper soalnya" - zara.

"Iyee bawel" - aura.

Aura mematikan teleponnya. Menatap ke sekeliling kamar tamu yang cukup luas itu, dengan perabotan yang mewah dan canggih.

Tak lama ada suara ketukan dari pintu kamar tamu itu, aura membuka pintu dan terlihat bibi sedang membawa nampan untuk mengkompres aura.

"Udah sembuh neng?" - bibi.

"Udah mendingan bi. Aku mau pulang dulu" - aura.

"Eh jangan, kata bos jaehyun jangan pulang dulu karena neng aura belum sembuh" - bibi.

"Udah sembuh kok bi, aman" - aura.

"Yaudah kalo begitu mah" - bibi.

Aura dan bibi berjalan keluar kamar dan berpisah karena beda tujuan. Aura ke pintu utama dan bibi ke dapur. Sesampainya aura dihalaman rumah, aura melihat jaehyun yang baru memberhentikan mobilnya tepat didepan aura.

"Om saya mau pulang, saya mau izin beberapa hari ga masuk kerja. Boleh kan om?" - aura.

"Oke boleh, cuma 2 hari. Sekarang ayok saya antar kamu" - jaehyun.

Aura menurut dan masuk ke mobil bersama jaehyun. Merekapun keluar dari pagar menuju kos zara.

•••
Vote!

Duda Tampan | Jung Jaehyun✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt