40. Perasaan Bahagia

3.3K 121 2
                                    

Happy Reading!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah seminggu sejak kejadian itu aura semakin dekat dengan jaehyun dan juga anak anak jaehyun. Aura sudah seperti ibu mereka yang mengurus dan memperhatikan mereka. Namun sesekali aura tidur dengan jaehyun, dalam dekapan jaehyun, ketika hujan tiba atau petir menyambar.

Pagi ini tiba tiba mama jaehyun datang dan menyapa aura yang sedang masak didapur.

"Hai aura" - mama jaehyun.

"Hai tante" - aura.

Mereka cipika cipiki ala wanita wanita pada umumnya.

"Panggil nya mama, jangan tante" - mama jaehyun.

"Hehe iya mama" - aura.

Aura masih canggung memanggil mama jaehyun dengan sebutan 'mama'.

"Mama apa kabar?" - aura.

"Baik, kamu gimana?" - mama jaehyun.

"Baik juga ma" - aura.

Tak lama jaehyun pun kedapur untuk menyapa mamanya. Cipika cipiki seperti mama dan anak pada umumnya.

"Sehat banget ya badan kamu" - mama jaehyun.

"Ya aku bahagia ma" - jaehyun.

"Iya berseri seri juga wajahnya" - mama jaehyun.

Jaehyun hanya senyum sambil melihat kearah aura dan menaik turunkan alisnya.

"Gimana anak anak? Baik kan?" - mama jaehyun.

"Baik ma, lagi dibelakang lagi berenang jeroz. Kalo jeera masih tidur" - jaehyun.

"Yaudah mama mau nginep disini buat sementara waktu karena ada hal yang mau mama urus disini" - mama jaehyun.

"Iya mama pake aja kamar tamu disebelah kamar jeroz dan jeera" - jaehyun.

"Yaudah mama tinggal ya" - mama jaehyun.

"Iya ma" - jaehyun, aura.

Jaehyun berjalan dibelakang aura dan memeluk aura dari belakang.

"Masak apa kamu?" - jaehyun.

"Masak nasi goreng, kamu suka kan?" - aura.

"Suka, nanti bawain aku bekal juga ya. Nanti siang jam 12 aja" - jaehyun.

"Okay siap" - aura.

Jaehyun mengendus aroma strawberry dari rambut aura hingga leher aura. Aura mendesah kecil berharap jaehyun menghentikan aksinya itu karena takut ada orang yang lihat.

"Shh jangan kek gini ah, aku lagi masak" - aura.

Jaehyun hanya cengengesan. Melepas pelukannya dan berjalan ke meja makan dan duduk disana. Aura datang dan menyajikan sarapan untuk jaehyun.

"Silahkan dinikmati" - aura.

"Wahh wangi banget" - jaehyun.

"Cobain dong, nanti kasih komen dan rating" - aura.

Jaehyun mencoba nasi goreng buatan aura. Dirasa rasa sambil memikirkan komentar untuk nasi goreng ini.

"Enak, tapi kurang asin. Ratingnya 8/10 deh" - jaehyun.

"Okay makasih atas komentar nya suhu" - aura.

Mereka berdua tertawa bahagia dimeja makan pagi itu.

•••

Siang ini aura menepati janjinya untuk menghantar bekal makan siang kekantor jaehyun. Aura melangkahkan kakinya ke dalam kantor jaehyun, menyapa orang orang disana sambil celingukan mencari ruangan jaehyun karena dia lupa dimana ruangan jaehyun.

"Permisi, ruangan pak jaehyun dimana ya mbak?" - aura.

"Mohon maaf sebelumnya apakah sudah membuat janji temu dengan pak jaehyun?" - resepsionis.

"Saya pacarnya, mau ketemu dia" - aura.

Tak lama jaehyun datang dari dalam lift, menyapa aura dan membawa aura kedalam ruangannya.

"Astaga aku kira aku gabisa ketemu kamu, soalnya resepsionis nya tadi galak banget" - aura.

"Yang penting sekarang kan dah ketemu aku, mana makan siangnya?" - jaehyun.

"Nih aku masakin spesial" - aura.

Jaehyun membuka kotak bekal dan mencium wangi dendeng balado buatan aura.

Jaehyun ingin memakan bekal itu tetapi shinta datang mengetuk pintu dan menghantarkan berkas yang harus ditanda tangan.

"Permisi pak, saya butuh tanda tangan bapak untuk persetujuan proyek dibandung" - shinta.

Tanpa babibu, jaehyun membaca sekilas dan menandatangani dokumen itu. Kemudian shinta pergi dari ruangan jaehyun. Jaehyun melanjutkan makannya sambil menyuapi aura. Mereka terlihat dekat dan bahagia bersama. Tetapi dibalik pintu ruangan itu, Shinta menatap keduanya dengan penuh benci dan dendam.

"Liat aja kalian" - shinta.

•••
Vote!!

Duda Tampan | Jung Jaehyun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang