31. Baper

2.7K 145 1
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesudahnya jaehyun pulang dari apartemen shinta, jaehyun kembali kerumah. Saat masuk rumah, jaehyun melihat aura sedang membalut tangannya dengan perban sendirian diruang tengah.

Jaehyun mendekati dan membantu aura mengobati lukanya.

"Sini saya bantu" - jaehyun.

"Gausah" - aura.

Melihat aura bersikap jutek membuat jaehyun merasa bersalah, harusnya dia tak langsung marah dan membentak aura padahal aura tidak salah. Ditambah lagi dengan aura yang luka membuat jaehyun semakin merasa bersalah.

"Sini biar saya" - jaehyun.

"Bersikaplah seperti atasan dan bawahan" - aura.

Nada tegas aura membuat jaehyun mengurungkan niatnya, aura benar benar marah sama jaehyun. Jaehyun diam beberapa saat kemudian memberanikan diri berbicara dengan aura.

"Kalo saya pengen lebih dari atasan dan bawahan gimana?" - aura.

Aura terdiam dan degup jantungnya semakin kencang membuat mulut aura tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.

Jaehyun duduk disebelah aura dan mengambil alih perban ditangan aura dan membalut luka aura.

"Maaf" - jaehyun.

"Untuk apa?" - aura.

"Karena sudah melukai kamu" - jaehyun.

Aura membiarkan jaehyun mengobati lukanya, dan mereka terdiam sejenak. Hanya ada jaehyun yang sibuk memberi Betadine dan membalut luka aura.

Tiba tiba jeera menangis dari dalam kamarnya. Aura sontak berjalan kekamar jeera begitu juga dengan jaehyun.

"Hei sayang kenapa?" - aura.

Aura menggendong jeera dan menimang bayi lucu itu, tak lama jeera tertidur lagi dan aura meletakkan dikasur. Jaehyun melihat aura kesusahan dengan tangan yang terluka pun membantu aura meletakkan jeera tapi tak sengaja bibir jaehyun menyentuh pipi aura.

Wajah aura tiba tiba memerah dan segera pergi kekamar mandi.

"Ah kok muka gue merah" - aura.

Aura salah tingkah, baper dan perutnya seperti ada kupu kupu berterbangan. Aura senyum senyum sendiri menatap pantulan dirinya dikaca kamar mandi. Mencuci muka dan setelah dirasa merah dimukanya mereda, aura keluar dari kamar mandi dan berpapasan dengan jaehyun didapur.

"Kamu udah makan belum?" - jaehyun.

"Belum om" - aura.

"Yaudah sini masak bareng, bantuin saya" - jaehyun.

Aura mendekat dengan ragu karena jantungnya lagi lagi berdebar kencang. Sementara jaehyun hanya diam saja seperti tidak ada yang terjadi tetapi aslinya jantung jaehyun juga sama seperti aura.

Mereka pun masak berdua sambil menahan salah tingkah. Aura tersenyum senang seakan marahnya tadi hilang begitu saja. Begitupun dengan jaehyun, tersenyum manis melihat aura memotong bawang sehingga dimple nya terlihat membuat jaehyun semakin terlihat tampan.

Mereka makan bersama dalam diam dan menahan senyum.

"Cie senyum ssnyum" - jeroz.

"Hei anak kecil, sini makan" - aura.

"Ga ah, jeroz gamau ganggu daddy dan tante aura pacaran" - jeroz.

"Anak kecil kok ngomongin pacaran? Siapa yg ngajarin hm?" - jaehyun.

"Berarti daddy dan tante aura beneran pacaran dong?" - jeroz.

Aura membulat matanya dan tersedak akibat makanan dan jaehyun dengan sigap memberikan aura minum.

"Yeay punya mama baru" - jeroz lari sambil teriak seakan bilang ke dunia bahwa ini yang dia nanti nantikan.

"Astaga itu anak" - jaehyun.

Aura menetralisir jantungnya yang semakin berdegup kencang. Tiba tiba jaehyun menyeka sudut bibir aura yang terdapat nasi.

"Makannya belepotan" - jaehyun.

Aura tersipu malu dan mukanya memerah.

"Jangan kek gini om, nanti saya baper gimana?" - aura.

"Ya tanggung jawab" - jaehyun.

Aura semakin salah tingkah dibuatnya. Aura ingin menghilang dan pergi dari hadapan jaehyun karena malu sudah berbicara seperti tadi.

•••
Jangan lupa vote!

Duda Tampan | Jung Jaehyun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang