Same But Diffrent -3- End

593 80 14
                                    

10 February 2016

Hari ini aku bertemu seorang pangeran. Percaya atau tidak, dia memang seorang pangeran yang terlahir di tengah modernisasi.

Terdengar berlebihan menyebutnya seperti ini, tapi Chanyeol Sunbae benar-benar membuatku berdebar. Aku tidak tahu jika ada pria seperti dia di kampus yang membosankan ini.

Kenapa tidak dari sebelum-sebelumnya aku mengenalnya kurasa aku akan terus bersemangat pergi ke kampus dan tidak usah terlambat. Mengapa aku harus malas jika di kampus jika aku bisa melihatnya setiap hari.

Sungguh, dia benar-benar pria yang berbeda. Senyumnya begitu lebar dan ramah, cara bicaranya juga memperlihatkan ia seseorang yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Aku tidak menyesal bergabung dan terlibat dalam acara ini, dan semoga saja kami bisa semakin dekat setiap harinya.

Ahh~ aku senang. Senang sekali. Karena bahkan di perkenalan hari ini, kami bertukar nomor telepon. Ya Tuhan, aku bahkan hampir mati bosan melihat banyak pria di kelas setiap hari. Namun entah mengapa, pria yang satu ini sungguh berbeda..

30 Mei 2018

Hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku seharusnya merasa sangat bahagia, tapi hari ini adalah mimpi burukku. Ayah akhirnya membelikanku sebuah mobil karena usiaku sudah 21 tahun. Bukan, aku bukan ingin menceritakan tentang mobil yang ayah berikan untukku. Aku sama sekali tidak membutuhkan mobil baru itu jika Soo Ra justru mendapatkan cinta Chanyeol -sunbae.

Mereka, kedua orang itu.. akhirnya meresmikan hubungan mereka hari ini. Aku sangat iri pada Soo Ra. Chanyeol sunbae membawa kejutan ke rumah dan itu semua untuk Soo Ra. Ia seakan lupa jika hari ini juga adalah hari ulang tahunku. Seharusnya ia juga memberikanku kado. Ia hanya mengucapkan selamat ulang tahun dan tidak ada yang spesial dengan itu.

Ah, tentu saja. Bukankah yang spesial baginya adalah Soo Ra. Aku terlalu berharap. Apa yang kuharapkan? Mengapa rasanya sesakit ini? Aku tidak rela jika Soo Ra yang menjadi kekasihnya, bukan aku.

Akulah yang mengenalnya lebih dulu. Akulah yang memperkenalkan mereka. Mengapa mereka melakukan ini padaku?

Aku menyayangi Soo Ra, dan aku mencintai Chanyeol sunbae. Namun kini, aku membenci mereka berdua. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan untuk seterusnya? Bagaimana caranya menutupi rasa sakit hatiku? Aku tidak mungkin mendiamkan Soo Ra.

Ya Tuhan, bisakah kau kirimkan seseorang untuk menjadi kekasihku sekarang juga?

28 January 2020

Hari ini Soo Ra dikremasi. Soo Ra sudah tiada. Dia meninggalkanku, meninggalkan ayah dan ibu, meningggalkan Chanyeol. Dua hari ini adalah hari yang berat hingga tak sanggup rasanya aku menulis.
Mungkin malam ini pun aku masih tidak akan bisa tidur, sama seperti dua malam sebelumnya. Aku lelah sekali. Semua orang menangis. Ini seperti mimpi.

Soo Ra, saudara kembarku yang cantik.

Kurelakan pria yang sangat kucintai untukmu tapi kini kau meninggalkannya seperti ini. Kau meninggalkanku lebih dulu, padahal kita terlahir bersama-sama. Tidakkah kau tahu kau sangat kejam?

Kupikir melihat pernikahan kalian kelak akan menjadi hal yang paling mengerikan dalam hidupku. Namun aku salah. Hari ini rasanya aku juga mati bersamamu..

.
.
.

Chanyeol menangis, setelah membaca buku harian milik Yoona yang tersimpan di laci dalam lemari pakaian wanita itu. Ia tidak menyangka, Lim Yoona memendam perasaan sedalam itu padanya bahkan sejak pertemuan pertama mereka. Yoona menulis setiap momen indah mereka dalam buku itu, begitu juga hal-hal menyakitkan yang ia rasakan karena mencintai pria bodoh seperti dirinya.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang