Obsession -5- End

482 73 41
                                    

Selamat malam minggu everybody. Eits udah sampe di ending cerita nih. Ok, langsung aja yaa. Happy Reading dear ❤️

.
.
.

Richard keluar dengan sebuah mobil, menuju sebuah tempat yang cukup jauh, seperti gudang lama, di sana pun banyak anak buah Richard yang berjaga, pria itu berjalan ke arah salah satu ruangan dan menatap seseorang yang selalu akan memasang senyum manis itu.

"Wah-wah, aku pikir kau tidak akan datang lagi, Tuan Park." Ucap Irene, kondisinya sedikit buruk, kedua tangan dan kakinya di rantai, wajahnya seperti sudah di pukul.

"Aku hanya ingin melihatmu untuk terakhir kalinya." Ucap Richard, tatapan dingin dan sorot mata yang begitu hampa, dia pun tidak peduli dengan kondisi Irene.

"Aku tersanjung, kau masih ingin melihatku, sebelumnya, aku harap Anna akan segera mengetahui segalanya, suaminya itu hanya seorang pembunuh, bermain dengan cara kotor agar mendapat segalanya, selamanya kebusukan itu tidak akan mudah kau tutupi, Tuan Park." Ucap Irene.

Wanita itu mengingat saat Richard memintanya untuk membunuh ayah Anna dan membuat seolah-olah itu adalah kecelakaan, sama halnya dengan ayah Richard yang meminta Irene untuk membunuh kedua orang tuanya sendiri.

"Aku tidak menyangka jika kau pun akan memanfaatkanku, kau dan ayahmu sama saja, tapi aku pun tidak keberatan, awalnya aku sangat benci pada Anna, dia mengambilmu begitu saja dariku, membunuh ayahnya pun aku tidak masalah, hanya saja, sekarang aku merasa kasihan padanya." Ucap Irene, dia masih tersenyum walaupun di sekujur tubuhnya penuh bekas luka.

"Kau terlalu banyak bicara, sekarang ayahnya sudah tidak ada dan kau akan kubebaskan." Richard berjalan keluar dari ruangan itu. "Aku membebaskanmu selamanya."

Dor!

.
.
.

Keadaan yang sedang tenang, suasananya pun dimana para pekerja sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, berjalan dengan santai dan tetap waspada, beberapa hari yang lalu Anna terus memikirkan Irene, dia tidak mengerti, Irene tiba-tiba menghilang dari kediaman dan Richard pun seakan tidak peduli, dia merasa sedikit senang, akhirnya wanita yang selalu mencari perhatian pada suaminya sudah tidak ada, tapi hal itu tidak membuat Anna merasa seperti yang dia inginkan, wanita yang tengah hamil 5 bulan ini berusaha mencari tahu tentang Irene.

Mencoba bertanya kembali dan sedikit mengancam para pelayan, mereka akhirnya mengatakan jika Irene tidak pulang sejak dia pergi bekerja dengan Tuan mereka, ucapan terakhir Irene padanya selalu membuatnya penasaran, hal apa yang telah Richard sembunyikan darinya.

Melirik area sekitar, tidak ada satu pelayan yang tengah berkeliaran di area kamar Irene, benar, Anna ingin memastikan sesuatu, dia mendatangi kamar Irene dan berharap mendapatkan sedikit petunjuk. Memutar gagang pintu kamar itu dan terkunci, menghela napas, dia tidak bisa masuk, mau bagaimana lagi, Anna harus mencari kuncinya, tapi itu akan membuat para pelayan curiga dan bisa saja mereka membocorkan hal aneh yang sedang di lakukan Anna.

Mundur sejenak, dia tidak bisa mencari informasi apa-apa di kamar Irene yang terkunci, mendatangi kamar Richard, sekarang kamar itu tidak akan di kunci lagi, tapi hanya Anna yang bisa masuk ke sana. Berjalan mondar-mandir seperti sebuah setrika, dia butuh sebuah informasi, menatap sekeliling kamar Richard, timbul sebuah ide, Anna malah sibuk mengacak-ngacak kamar Richard, berharap dia akan mendapat apapun di kamar Richard, hingga beberapa menit berlalu, wanita itu jadi lelah sendiri, dia tidak bisa menemukan apapun, merebah diri di ranjang dan mengelus perlahan perutnya yang semakin membuncit.

"Aku ingin tahu apa yang Richard sembunyikan?" Ucap Anna, dia amat sangat penasaran.

"Apa Irene di usir? Saat itu aku hanya bercanda, sejujurnya aku tidak keberatan Irene ada, suasana rumah jadi terasa membosankan, aku jadi tidak mendapat rival atau menjahilinya lagi." Tambah Anna, dia pun merasakan kehilangan akan rivalnya itu.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now