Threw -4- End

324 40 5
                                    

Langit senja yang indah tidak bisa menghibur perasaannya saat ini. Yoona bersandar di mobilnya, di pinggir sebuah pantai yang sepi. Ia hanya ditemani oleh hembusan angin yang mulai kuat menerpa wajahnya dan suara deburan ombak yang menembus gendang telinganya. Entah apa yang sedang dipikirkan Yoona saat ini, namun satu yang pasti, ia masih tidak ingin ditemui oleh siapapun.

Yoona tertunduk. Ia teringat dengan kata-kata ayahnya. Apa sebegitu besarnya rasa tidak suka ayahnya terhadap Chanyeol? Yoona selalu menuruti apapun keinginan ayahnya. Ia bahkan dipaksa oleh ayahnya untuk bekerja di perusahaan keluarga mereka sendiri. Yoona tetap melakukannya meskipun jauh di dalam lubuk hatinya ia sangat ingin menjadi seseorang yang bekerja di dunia musik. Dan dari sekian banyak keinginan ayahnya yang ia penuhi, baru hari ini ia melawan ayahnya. Ini pertama kalinya ia menolak keinginan ayahnya.

Yoona melihat cincin yang melingkari jari manis kirinya. Ia melepas cincin itu. Tidak bisa, Yoona tidak bisa memakainya terus menerus. Mekipun ayahnya akan menentangnya sekali pun, Yoona tetap tidak akan mau menikah dengan Sehun. Ia tidak peduli jika ayahnya akan menyoretnya dari daftar keluarga mereka. Lebih baik tidak mendapatkan keluarga dan Chanyeol dibanding harus menikahi Sehun. Ia benar-benar tidak mencintai pria itu sama sekali.

"Di sini kau rupanya?" Seorang pria menghampiri Yoona. Yoona hanya menatapnya sekilas tanpa bicara, kemudian ia kembali menatap hamparan air laut.

"Sudah kuduga kau ada di tempat ini."

"Dari mana kau tahu?"

"Hei, saat kita masih kuliah kau pernah membawaku ke tempat ini dan mengatakan bahwa kau menyukai tempat ini sebagai pelarianmu." Pria itu mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Yoona, "Jadi kau menolakku?"

Yoona tidak menoleh. "Maafkan aku, Sehun-ah."

"Haah~ apanya yang harus kumaafkan? Apa aku harus memaksa wanita yang tidak mencintaiku untuk menikah denganku? Huh?"

"Ayahku menyuruhmu mencariku?"

"Ayahmu? Menyuruhku? Tidak. Aku mencarimu atas kemauanku sendiri." Sehun melipat kedua tangannya di depan dada.

“Yoona, apa aku terlalu memaksamu?" Pertanyaan serius mulai terucap dari bibir Sehun.

"Mengapa kau tidak mengatakannya sejak awal? Mengapa di saat aku sudah mulai merasakan kebahagiaan ini?"

"Apa kau bahagia bertukar cincin dengan wanita yang tidak mencintaimu?"

"Karena itu, Yoona  apa aku terlalu memaksamu?"

"Kau tidak memaksaku. Aku yang memaksakan diriku sendiri. Kukira aku bisa melupakannya ternyata tidak." Yoona menatap kedua sepatu ketsnya.

"Maafkan aku, Sehun. Aku tidak bisa."

"Jadi, aku memang tidak bisa menggantikan sosok Park Chanyeol?"

Yoona menoleh dengan segera. Ia melihat wajah serius Sehun. "Sehun-ah."

"Aku juga ingin meminta maaf padamu, Yoona. Seharusnya aku tidak mengatakannya pada Siwon hyung. Semalam dia bertanya padaku tentang hubungan kita. Aku menceritakan padanya bahwa aku pernah mengantarmu pulang ke apartemenmu. Tapi nama apartemen yang kusebut, tidak sama dengan tempat tinggalmu yang dia tahu. Dia bilang bahwa Chanyeol tinggal di apartemen yang kusebutkan itu. Aku merasa Siwon hyung mencari tahu hal itu. Dan tadi pagi, dia menghubungiku dan mengatakan bahwa kau sebenarnya tinggal bersama Chanyeol."

Sehun menghela nafasnya. "Dari situ aku semakin yakin bahwa kau mencintainya sejak lama."

"Kau.. mengetahuinya sejak dulu?"

Sehun tersenyum dan mengangguk. "Terlihat dari wajahmu. Aku sempat kecewa tapi aku yakin, tidak seharusnya aku memaksamu."

Sehun menepuk bahu Yoona. "Aku akan menyerahkan semua keputusan  padamu, Yoona."

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now