Bukan Pelakor -3-

313 58 21
                                    

Mereka mengunjungi mall terkenal, dengan dua orang pria yang berbadan besar, berjas hitam rapi dan kacamata mereka, seperti di film-film saja. Mereka adalah bodyguard Yuri. Yoona rasa ini memang berlebihan, tapi Yuri perlu adanya penjaga, setiap dia berjalan, mata para lelaki akan terus mengarah padanya. Yoona jadi malas melakukan jalan-jalan ini. Yoona jadi seperti pelayan yang sedang menemaninya.

"Ini butik yang aku kelolah. Pilih baju yang kau sukai." Ucapnya.

"Aku sudah punya banyak baju." Ucap Yoona.

"Kau perlu baju baru. Kau ini masih kuliah, berpakaianlah dengan baik. Sekarang kau berada di dalam keluarga Park. Jangan membantahku." Omelnya.

Jika Yuri menjadi ibunya Yoona. Dia akan menjadi ibu tiri yang sangat galak, tapi sejujurnya Yuri itu sangat baik, hanya saja dia menunjukkannya dengan cara yang berbeda. Tetap saja dia sangat galak.

"Pilih yang baik. Jangan asal memilih. Kau yang di sana, bantu Yoona memilih." Ucapnya dan menunjuk seorang pegawai.

"Ba-baik, Nyonya."

Para pegawai di sini jadi sibuk karena Nyonya besar sang pemilik butik datang, sekalian mengontrol salah satu butiknya yang cukup ternama miliknya ini. Selesai dengan beberapa baju yang di paksanya untuk di ambil. Sekarang Yuri menatap sepatu Yoona.

"Dari kapan kau menggunakan sepatumu ini? Cepat beli yang baru. Kau ini sangat sulit mengurus diri. Apa saja yang Chanyeol lakukan padamu?" Omelnya, lagi.

Yoona suka sepatu ini, jadi Yoona pakai saja terus. Yoona jadi harus memilih sepatu baru lagi. Gadis ini yakin jalan-jalan ini tidak akan cepat berakhir. Yuri mengajaknya ke tempat spa kecantikan langganannya. Katanya dia cukup lelah bekerja dan ingin memanjakan diri sejenak bersama Yoona. Namun ponsel Yoona berdering.

"Kau ada di mana?" Chanyeol mungkin berada di apartemen. Belum sempat berbicara.

"Apa? Dia ada bersamaku. Jangan ganggu Yoona." Ucap Yuri. Dia merampas ponsel Yoona. Menonaktifkannya dan mengembalikannya pada Yoona.

"Jangan angkat ponselmu saat kita sedang bersama. Apa-apaan dia? Aku saja yang pergi berbulan-bulan tidak di carinya. Kau baru pergi beberapa jam saja, sudah sibuk di carinya. Aku jadi curiga kalian benar-benar selingkuh."

"A-aku sungguh tidak melakukannya eonnie." Ucap Yoona. Dia jadi takut pada Yuri.

"Kenapa kau tidak ikut di pijat? Aku yakin kau juga lelah kuliah." Ucapnya.

"Aku tidak perlu eonnie. Kakiku saja yang lelah." Ucap Yoona.

Yoona tidak mungkin membuka pakaiannya dan memperlihatkan bekas pukulan di tubuhnya. Seharusnya Yoona menghindar saat pria itu memukulnya.

"Kau ini sangat aneh."

Perawatan yang di lakukan Yuri cukup lama. Yoona jadi harus mengikutinya, wajah Yoona jadi terasa lembut dan kencang setelah di treatment. Kali ini ponsel Yuri yang berdering. Dia hanya menatap ponselnya tanpa mengangkatnya.

"Ada apa dengan pria ini? Aku tidak membawamu kabur." Gerutunya.

Apa itu Chanyeol? Padahal Yoona bersama istrinya. Kenapa dia terus menghubungi mereka?

"Abaikan saja. Kita harus makan malam bersama." Ucap Yuri.

Yuri mengajak Yoona lagi. Sebuah restoran mewah yang di reservasinya dengan pemandangan kota yang indah dari jendela kaca bening di hadapan mereka.

"Haa…~ akhirnya aku benar-benar kembali menjadi manusia lagi." Ucapnya.

"jadi selama ini Yuri eonnie menjadi apa?"

•SHORT SERIES• 2nd [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang