Wedding Affair -2- End

167 42 3
                                    

Hasil puasa berbulan bulan, aku bakal buat kenyang kalian dengan fast update. Semoga kalian gak bosen nerima notif dari aku yaaa... Kekeekekekeke... 😂❤️

.
.
.

Hari ini, entah mengapa Chanyeol tidak memiliki niat sedikitpun untuk pergi ke kantor. Sudah seharian Chanyeol hanya berdiam diri di dalam kamar; duduk bersandar di atas tempat tidur sembari memandangi foto Yoona dan dirinya yang kini memenuhi layar ponsel yang berada di dalam genggamannya.
Sesekali bibir Chanyeol melengkung. Seperti saat Ia melihat Yoona mengambil foto bersama dirinya yang masih tertidur lelap di atas tempat tidur, saat Yoona mengambil foto bersama dirinya yang tengah fokus menyetir mobil, saat Yoona mengambil foto ketika mereka tengah menonton televisi dan Chanyeol meletakkan kepala di atas paha wanita itu. Di foto-foto itu, Yoona selalu saja tersenyum bahagia ke arah kamera. Senyuman bahagia milik wanita itu yang sudah lama tidak pernah Ia lihat.

Jemari Chanyeol kembali menggeser layar sensitif itu. Sebuah video berdurasi kurang dari tiga menit kini terpampang di layar ponselnya. Lalu, Chanyeol pun menyentuh tombol play hingga video itu kemudian terputar.

“Aku sedang berada di dalam dapur dan.. Oh, itu istriku. Dia sedang sibuk membuatkan sarapan untukku. Sayang, lihatlah kemari.”

“Ya! Hentikan. Kau membuatku tidak fokus.”

Bibir Chanyeol kembali melengkung, saat di dalam video itu Ia berusaha keras merekam wajah Yoona namun wanita itu berusaha menolaknya.

“Chanyeol-ah!”

“Bicaralah. Ini adalah hari pertama kita menjadi sepasang suami istri. Bagaimana perasaanmu, Nona?”

Chanyeol ingat saat itu. Ketika Yoona tak kunjung menjawabnya, Chanyeol memutuskan untuk mendekap wanita itu dari belakang sembari merekam wajah mereka bersama. Chanyeol juga ingat ketika Yoona kemudian tertawa, seraya kedua tangan wanita itu mencoba untuk menyingkirkan tangan Chanyeol yang melingkar di perutnya, namun Chanyeol bersikeras untuk tetap mendekapnya.

“Chanyeol-ah, lepaskan aku!”

“Bagaimana jika aku tidak mau?”

Di dalam video itu, Yoona terlihat menoleh ke arah Chanyeol, memandangi Chanyeol dengan tatapan kesal namun Chanyeol justru tersenyum sebelum akhirnya mendaratkan bibirnya pada bibir Yoona. Setelah ciuman itu selesai, video itupun berhenti. Menyisakan Chanyeol yang kini memandangi layar ponselnya dengan senyuman hambar.
Chanyeol menundukkan wajah sambil menghembuskan napas yang terdengar berat. Ia menutup mata untuk beberapa saat, lalu menoleh ke samping dan menatap lekat map cokelat yang sedari tadi teletak di atas tempat tidur di sisi tubuhnya. Jujur. Chanyeol belum membuka amplop itu. Entah mengapa hanya dengan melihatnya saja membuat jantung Chanyeol bergetar, membuatnya merasa takut, membuatnya merasa…

Dering ponsel yang terdengar dari ponsel Chanyeol berhasil menghentikan jalan pikiran Chanyeol. Chanyeol pun kemudian melirik ponsel yang masih berada di dalam genggamannya, lalu menghadadapkan ponsel itu ke hadapannya dan mendapati nama Irene tertera di layar ponsel.

Chanyeol memandangi ponsel itu lekat-lekat. Menghembuskan napas cukup panjang sebelum akhirnya menggeser tombol hijau pada screen lalu menempelkan benda canggih itu ke telinga.

“Halo, Chanyeol-ah. Aku bertanya pada sekretarismu, dia bilang kau tidak datang ke kantor hari ini. Ada apa? Apa kau sakit?”

Mata tajam Chanyeol menatap lurus-lurus ke depan. Kemudian Ia menjawab dengan nada yang terdengar dingin. “Aku ingin berbicara padamu. Aku ingin membicarakan sesuatu yang serius denganmu.”

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now