Obsession -3-

397 76 33
                                    

Yeeee balik lebih cepat yaaa. Seneng kan gak harus nunggu semingguan.

Oh yaa kmren ada yang bilang, judulnya kenapa obsession, soalnya malah lebih obsesi irene ke chanyeol deh. Hahahahaahah jujur sih aku random pilih judul. Maybe kebanyakan buat judul jadi bingung mau dikasih judul apa😂 tapi yang penting kalian menikmati ceritanya yaaa❤️ Ok lanjut ke ceritanya yaa...

Eitz masih ada kelanjutannya, so masih lanjut 40+ vote buat next part yaa
.
.
.

Bangun di pagi hari, Anna tidak terbiasa untuk bangun siang, merasakan jika sebuah tangan masih memeluknya, hari ini dia merasa senang, kemarin mereka sudah saling berbicara, meskipun masih ada beberapa hal ingin Anna ketahui dari Richard, beranggapan jika nantinya dia pun akan bisa mengetahui segalanya, memandangi wajah Richard, dia tidur begitu damai, Anna tidak hentinya menatap wajah suaminya, dia begitu tampan, perlahan-lahan melepaskan rangkulan tangan Richard.

"Selamat pagi." Ucap Anna, lebih terdengar berbisik, perlahan-lahan dan mulai memajukan wajahnya, berhasil mengecup kening Richard dan turun dari ranjang, dia sukses tidak membangunkan Richard.
Berjalan keluar dan menutup perlahan pintu kamar itu, ada dua orang pelayan yang menunggu Anna di depan kamarnya.

"Nyonya?" Ucap mereka, mereka pun tidak tahu jika Anna berada di kamar Tuan mereka.

"Shhhtt... jangan berisik." Ucap Anna.
Kedua pelayan itu mengangguk.

"Dengar, jaga pintu kamar Richard dan jangan membiarkan siapapun masuk. Ini perintah dari Richard, aku akan kembali." Ucap Anna.

"Baik Nyonya." Kedua pelayan itu mulai berjaga walaupun tidak mengerti kenapa mereka harus menjaga pintu kamar Tuan mereka.

Anna bergegas ke dapur, hari ini dia pun ingin membuatkan sarapan untuk Richard. Pagi ini para koki hanya berdiri mematung dan memastikan jika Nyonya mereka tidak apa-apa di dapur, Anna yang sibuk memasak dan para koki yang ketakutan, berkali-kali Anna harus di tegur untuk hati-hati.

 Pagi ini para koki hanya berdiri mematung dan memastikan jika Nyonya mereka tidak apa-apa di dapur, Anna yang sibuk memasak dan para koki yang ketakutan, berkali-kali Anna harus di tegur untuk hati-hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pelan-pelan Nyonya."

"Hati-hati panas Nyonya."

"Cerewet! Kalian pikir aku tidak bisa masak." Protes Anna, dia pun kesal mendengar teguran para koki itu.

Masakannya sudah selesai, Anna meminta para koki untuk menatanya dan menyiapkannya saat Richard sudah turun. Berjalan dengan ceria kembali ke lantai dua, Anna merasa bangga sudah membuatkan sarapan untuk suaminya, melihat para pelayan yang masih berjaga, Anna hanya ingin mereka menghalangi Irene masuk begitu saja ke kamar Richard, tapi sepertinya wanita itu belum juga bangun dan iseng ke kamar suaminya.

"Kalian sudah boleh pergi." Ucap Anna.

"Apa Nyonya perlu sesuatu?"

"Tidak, mulai sekarang kalian tidak perlu mengurusku lagi, aku akan mengurus diriku sendiri." Ucap Anna.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now