Obsession -4- [M]

930 73 32
                                    

Hohohohoho tancap gas amat kalian yaa. Gak sabar yaa nunggu kelanjutannya. Ok deh lanngsung aja deh. Happy reading❤️

Untuk eps endingnya tunggu sampe akhir pekan yaa...

.
.
.

Langkah awal yang Chanyeol lakukan adalah mendaratkan kecupan bibirnya di tengkuk leher Yoona. Yang biasanya dimulai dari ciuman bibir tapi beda dengannnya yang memilih leher jenjang sang istri yang memang sudah mencuri perhatiannya sejak perempuan ini berstatus menjadi istrinya.  Karena dekat dengan telinganya, maka suara cecapan yang keluar dari mulut Chanyeol terdengar sangat jelas. Yang hanya Yoona lakukan hanya mengepalkan kedua tangannya mencoba untuk tidak mengeluarkan suara yang sudah Yoona tahan sedari tadi.

“Aahhh…” Desah Yoona. Yoona sudah tidak tahan untuk menahannya.

Chanyeol masih saja sibuk dengan salah satu bagian sensitive Yoona itu. Entah sejak kapan bahwa baju tidur yang tadi masih Yoona kenakan, sekarang sudah terlempar di lantai dengan ciuman yang semakin liar ini.
Chanyeol menarik Yoona semakin dekat, dan kini bibir Chanyeol berpindah mencium bibir Yoona yang tak kalah liar. Yoona tak bisa melakukan apa-apa selain membalas setiap perlakuan Chanyeol pada tubuhnya. Chanyeol membalikkan tubuhnya dan segera menindih dan melampiaskan hawa kelakiannya.

Yoona tak bisa menjelaskan apa yang dia rasakan saat ini. Antara deg-degan, kenikmatan dan hal-hal yang tiba-tiba menggelenyar didalam tubuhnya atas perlakuan pria diatasnya ini. Kulit punggung Yoona begitu mulus dan lembut, tapi dengan segera itu tak akan cukup bagi Chanyeol, pria itu lalu menyisipkan tangannya sampai menangkup payudara padat Yoona yang ditutupi bra berendanya. Gairah di dalam erangan Chanyeol menjadi lebih intensif saat payudara Yoona membengkak penuh dan Chanyeol mengerang saat dia mendorong cup bra Yoona ke bawah dan membebaskan gundukkan manis payudara sang istri kedalam telapak tangannya yang kokoh dan besar.

Chanyeol tidak bisa mengontrol dirinya untuk berhenti dan memperlambat dan merasakan berat payudara Yoona, Chanyeol memegang payudara Yoona dengan erat dan menjepit putting payudaranya diantara ibu jari dan telunjuknya, memelintirnya sampai putting Yoona menonjol, menarik dan mencubit putting Yoona sampai wanita itu mulai menggeliat diantara kaki Chanyeol dengan irama yang membuat keringat menetes di wajah sang pria.

Gairah yang membakar tubuh Yoona juga mengacaukan pikirannya. Yoona tak bisa berpikir dengan baik, wanita itu tak bisa mulai menganalisa apa yang sedang terjadi, dia hanya bisa merasakan. Tubuhnya menjadi alat untuk mendapatkan kepuasan dan Yoona menjadi boneka di bawah kontrol Chanyeol. Yoona bahkan sudah tak lagi bisa memikirkan perlawanan terhadap ketertarikannya lagi. Yoona melupakan itu semua. Padahal dia yang awalnya meminta ‘itu’ tapi ternyata seorang Nyonya Park kalah sebelum berperang.

Mulut Chanyeol panas di putting payudara Yoona, menghisap daging diantara bibirnya dan menggerakkan ujung puttingnya pada langit-langit mulutnya seperti Chanyeol sedang meminum darinya. Terasa bagai ada kawat hidup yang menghubungkan mulut Chanyeol dengan payudara Yoona dan hisapan yang indah itu meradiasi ke bawah ke bagian Vagina Yoona yang berada di antara pahanya menjadi kolam gairah. Perpaduan yang dalam antara mulut Chanyeol dan payudara Yoona cukup untuk membuat Yoona orgasme.

Yoona menggeliat di atas tempat tidur lalu dia merasakan tangan Chanyeol berada di atas bagian sensitive lainnya, mulut Chanyeol meninggalkan mulut Yoona dan mata mereka bertemu saat Chanyeol melingkarkan tangannya di pinggang Yoona, mengangkat pinggangnya ke atas tempat tidur lalu Chanyeol menarik celana dalam Yoona dari tubuhnya dengan satu gerakan mulus. Yoona duduk di hadapan Chanyeol, telanjang bulat kecuali bra-nya yang melintir, kakinya menggantung di samping tempat tidur. Mata Chanyeol panas memandang Yoona dengan gairah saat satu tangan kuat Chanyeol mencengkeram pinggang Yoona dan pria itu tanpa ragu menggunakan tangan yang lain menyapu tubuh samping Yoona turun ke kaki lalu mendorong kedua pahanya terbuka.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now