Bukan Pelakor -4- End

399 62 13
                                    

Chanyeol tiba di apartemen milik Yoona dan sang pemiliknya tidak berada di rumah. Pria ini semakin bingung akan tindakan Yoona, gadis itu seakan menyembunyikan sesuatu darinya. Walaupun dia berusaha membuat Yoona percaya padanya. Yoona masih tetap menutupi apapun.
Terdengar bel dari arah pintu. Chanyeol tidak tahu jika gadis ini akan memiliki tamu, membuka pintu itu dan melihat seorang pria yang cukup di ketahuinya.

"Mau apa kau ke sini?" Ucap Chanyeol. Bahkan tatapan dingin itu sangat menusuk. Dia sangat ingin menghabisi orang yang sudah membuat ibunya Yoona kesulitan hingga sakit seperti itu. Sekarang dia datang seperti hanya membawa masalah.

"Tolong bantu aku! Aku tidak tahu harus melakukan apa lagi." Ucap pria tua itu, dia sampai berlutut di hadapan Chanyeol dengan wajah yang cukup kotor, darah itu mengering di wajahnya.

"Apa yang terjadi?"

"Ikut aku, Yoona dalam bahaya."

Tatapan Chanyeol sangat terkejut. Tidak ada waktu menjelaskan. Membawa pria tua itu segera ke dalam mobil.

"Aku yakin mereka sudah memindahkan Yoona. Mereka akan melelangnya."

Mobil yang di rem mendadak.
"Keluar dari mobilku. Pergilah ke rumah sakit. Jika saja aku masih melihat wajahmu. Aku akan membunuhmu hari ini juga." Ucap Chanyeol. Tatapan menusuk itu semakin menjadi-jadi.

Setelah semua yang di jelaskan pria ini. Chanyeol masih tidak percaya akan tindakannya. Walaupun dia berusaha membela diri jika bukan itu keinginannya, tapi dia membawa Yoona ke dalam masalah besar.

"A-aku akan pergi, tapi tolong kembalikan Yoona."

"Mulai sekarang, jangan menganggu Yoona."

Mobil itu kembali melaju dengan cepat. Chanyeol bukan tipe orang yang akan datang begitu saja tanpa berpikir panjang.

Menghubungi seseorang. "Aku butuh bantuanmu. Aku yakin hanya kau yang tahu tentang pelelangan."

"Apa? Kau menghubungiku untuk itu? Aku tidak ada waktu berurusan dengan pelelangan."

"Yoona dalam bahaya! Dia akan di lelang! Apa kau senang melihatnya?!" Marah Chanyeol.

"Jangan teriak seperti itu! Aku akan membantumu! Katakan siapa orangnya!" Kesal Yuri. Kupingnya sampai sakit mendengar teriakan Chanyeol.

Chanyeol sudah menyebutkan nama orang itu, informasi yang di dapatnya dari ayah tiri Yoona.

Yuri menghubungi seseorang, berjalan keluar dari ruangannya. Dia sedang sibuk dengan semua pekerjaannya, tiba-tiba ada masalah yang lebih gawat.

"Mau kemana? Hari ini masih ada rapat dan beberapa pertemuan." Ucap Minho. Melihat Yuri keluar dari ruangannya. Seorang pria yang bekerja sebagai asisten Yuri.

"Batalkan semua rapat dan jadwal apapun hari ini. Kita kembali. Anak nakalku sedang dalam masalah." Ucap Yuri.

Minho melihat tatapan Yuri. Hari ini dia terlihat marah. Anak katanya? Minho tidak tahu jika Yuri akhirnya memiliki anak. Selama ini dia tahu bagaimana hubungan Yuri dan suaminya.

"Ah halo. Ahjussi aku dalam masalah. Bantu aku." Ucap Yuri. Dia tengah berbicara dengan seseorang di ponselnya. Pembicaraan mereka sangat singkat. Minho mendengar nama seseorang yang di sebut Yuri dan tentang pelelangan orang.

"Aku tidak tahu jika kau mengetahui sesuatu tentang pelelangan." Ucap Minho.

"Dulu, sudah banyak yang terjadi. Aku hanya mengikuti lelang barang dan ternyata ada pun semacam melelang manusia. Apa-apaan itu? Mereka mencoba melelang anakku. Mau mati rupanya." Ucap Yuri.

"Bagaimana kalian tidak mengurus anak kalian dengan benar? Ini masalah besar. Apa yang akan terjadi jika ketahuan publik? Anak keluarga Park di lelang?" Ucap Minho. Dia terlihat panik.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now