Threw -1-

354 63 13
                                    

Udah lama banget yaa gak update :') ok aku mau update lagi nih, kayak biasanya yaa buat next part harus 40+ dulu biar aku mulai semangat lagi update❤️

Judulnya gak tau mau ngasih judul apa. Kayak kehabisan ide aku. Wkwkwkwkkwk
.
.
.

Yoona terbangun dari tidurnya. Dari jendela kamar ini yang sedikit terbuka, dirinya bisa melihat bintang bertebaran di luar sana. Ternyata masih malam. Tangan seseorang masih melingkari tubuhnya yang polos ini. Yoona melihat pria yang tengah tertidur pulas di sebelahnya. Si bodoh ini, tentram sekali tidurnya. Haa~ dia pasti merasa lebih segar setelah melakukannya, sementara Yoona? Ah! Malam ini pria itu terlalu bersemangat. Dan bodohnya… mengapa pria disebelahnya ini bisa lupa membeli alat pengaman? Semoga saja Yoona tidak salah hitung tanggal. Seingatnya, malam ini bukan masa suburnya juga.

Yoona melepaskan diri dari kungkuhan Chanyeol. Yoona memungut kemeja putih milik sang pria yang tergeletak di lantai. Lalu dirinya berjalan santai menuju jendela. Yoona menuang segelas wine yang kemarin Chanyeol beli. Mungkin akan lebih baik jika sedikit minum.

Iya, pria itu bernama Park Chanyeol. Sahabatnya. Jangan bertanya apa yang sudah mereka lakukan malam ini. Ini bukanlah pertama kalinya. Semenjak Yoona tinggal di tempat ini, mereka sudah melakukannya beberapa kali. Tentu dengan sangat hati-hati dan menggunakan pengaman. Saat pertama kali mereka melakukannya, ketika itu Chanyeol dan Yoona sama-sama mabuk dan tidak sengaja melakukannya. Mereka panik dan mulai memikirkannya. Beruntung saat itu Yoona tidak dalam masa suburnya. Dan ketika mereka melakukan kedua kalinya… itu karena sebuah film. Ah, sudahlah. Yoona tidak ingin memikirkannya lagi. Tapi yang jelas, tidak ada unsur keterpaksaan dari diri mereka masing-masing. Mereka sama-sama menginginkannya meskipun mereka bukanlah sepasang kekasih.

“Kau sedang apa?”

Yoona melihat Chanyeol yang hanya memakai celana pendeknya berjalan mendekat. “Udaranya sangat dingin.” Chanyeol menutup jendelanya yang sedikit terbuka.

Yoona masih bisa melihat bintang. “Tidak ada. Hanya haus.”

“Yoong?”

“Hm?”

“Kau marah?”

Yoona menoleh. “Marah kenapa?”

“Aku melakukannya tanpa pengaman. Kau yakin sekarang bukanlah masa suburmu?”

“Um, jika aku tidak salah menghitung tanggal.” Seingat Yoona sih tidak salah.

“Lagi pula kita pernah melakukannya tanpa pengaman bukan?” Yoona berjalan memunguti pakaiannya dari lantai.

“Tapi bagaimana jika kali ini kau hamil?”

Yoona menoleh. “Menurutmu bagaimana?”

“Aku harus bertanggung jawab.”

“Hahahahaha… hei, baru kali ini kau terdengar seperti seorang pria.” Yoona melempari Chanyeol dengan celana panjangnya. “Aku tidak akan hamil. Kau tenang saja. Sekarang berbalik!”

“Kau mau apa?”

“Aku ingin ganti baju.”

“Kau ingin pergi?”

“Hm. Cepat berbalik.”

“Mengapa aku harus berbalik? Bukankah aku sudah berkali-kali melihat tubuh polosmu?”

“Yak!” Yoona melempar sebuah bantal ke arahnya. Cukup kuat. “Berbalik!”

“Araseo! Eish~” Chanyeol melakukannya. Kemudian Yoona segera mengganti baju.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now