Dirty Romance -2-

147 29 3
                                    

Balik lagi nih aku. Tapi tetep jangan lupa votenya ok sayang-sayangku. Mumpung aku mode rajin yaa. Klo mode tenggelam nanti kalian kangen #eakk...
.
.
.

"Setelah mencuci mobil, tolong bereskan kamarku."

Chanyeol mematikan selang dan menoleh ke belakang, lalu mengangguk sambil tersenyum ke arah Yoona yang sedang menyesap secangkir cokelat hangat. Entah sejak kapan Yoona ada di sana, Chanyeol tidak menyadari kehadirannya. Yang jelas, saat ini Yoona masih memakai bathrobe putihnya dan dia sedang duduk di kursi sambil memandangi halaman. Keadaannya terlihat baik-baik saja, atau sebenarnya Chanyeol merasa Yoona bersikap kelewat biasa. Setelah apa yang mereka ucapkan di ranjang semalam, Yoona benar-benar bersikap seolah tidak terjadi apa pun. Chanyeol menghela napas diam-diam, mungkin semalam dirinya terlalu emosional dan menganggap ucapan cinta Yoona di atas ranjang memang sungguhan. Dasar gila, pelayan sepertinya tidak pantas mengharap hal-hal seperti itu.

Tidak ingin terlalu larut memikirkannya, Chanyeol kembali menyalakan selang dan menyabuni mobil mewah milik Yoona. Sebenarnya, Yoona jarang meminta Chanyeol lakukan tugas yang satu ini, tapi untuk beberapa alasan—ketika Yoona malas keluar, misalnya—Yoona selalu meminta suaminya untuk mencucikan mobilnya. Ketika Chanyeol berpindah ke sisi lain mobil—tepatnya ke sisi di mana ia bisa melihat Yoona dengan jelas—matanya tidak bisa berhenti memandangi Yoona.

Pagi yang cerah ini makin cerah karena keberadaan Yoona, bunga yang bermekaran di pekarangan rumah tak lagi indah. Im Yoona jauh lebih indah. Rambut cokelat gelapnya yang tampak lembut, mata indahnya, hidung mancungnya, dan bibir tipisnya, semuanya benar-benar indah. Chanyeol tidak bisa berhenti mengagumi keindahannya, semua yang ada pada diri Yoona memang indah.

"Ada yang aneh?"

Pertanyaan Yoona membuat lamunan Chanyeol buyar. Chanyeol tertawa canggung dan menggeleng. "Tidak ada, nyonya," katanya sambil melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.

Gila, Park Chanyeol sudah gila! Beraninya memandangi Yoona terang-terangan seperti tadi. Jika Tuannya melihatnya, mungkin mata Chanyeol akan ditusuk atau semacamnya.

"Kau sengaja berpakaian seperti itu?" Yoona menghampiri Chanyeol dan hal jelas membuatnya terkejut.

"Maksud anda, nyonya?"

Chanyeol mematikan selangnya dan memperhatikan penampilannya sendiri. Tidak ada yang aneh. Serius, Chanyeol hanya memakai kaos sederhana dan celana pendek santai. Pakaiannya ketika sedang melakukan tugasnya memang seperti ini, Chanyeol hanya akan berpakaian rapi jika sedang menemani Yoona keluar.

"Kau memakai kaos kekecilan ini karena sengaja ingin memamerkan bisepsmu?" tanya Yoona sambil menyentuh biseps Chanyeol dengan ujung jarinya.

"Dan kau memakai celana pendek ini karena ingin memamerkan kakimu yang tampak kokoh itu?" lanjutnya sambil memperhatikan kaki Chanyeol.

"Bukan begitu, Nyonya. Aku …"

"Oh …" Yoona menyela sambil membawa pandangannya ke dada bidang Chanyeol. "Kau bahkan membuat dirimu basah karena ingin memamerkan bentuk dada bidangmu?"

Chanyeol tampak kebingungan, ia tidak mengerti maksud dari ucapan Yoona padanya. Apakah itu sebuah pujian? Atau kalimat sarkasme? Atau apa? Sebenarnya mau apa Yoona? Tidak biasanya Yoona bersikap seperti ini saat hari masih terang.

"Sial!" Yoona tiba-tiba mengumpat sambil berdecak. "Bagaimana bisa kau se-sexy ini bahkan ketika sedang melakukan pekerjaan sepert ini?"

Jadi … yang tadi itu pujian? Chanyeol boleh merasa percaya diri jika ucapan Yoona tadi adalah seuah pujian, bukan? Well, Yoona memujinya sexy dan Chanyeol tiba-tiba tidak tahan untuk tersenyum. Jarang sekali Yoona terang-terangan seperti itu.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now