Dirty Romance -1- (+)

300 37 5
                                    

Pagi itu Chanyeol sedang mencuci piring di dapur, tetapi matanya tidak bisa berhenti memperhatikan Yoona yang berada di ruang tengah. Perempuan manis bersurai cokelat gelap itu sedang tersenyum sambil memandangi layar ponselnya. Chanyeol menebak, jika bukan sedang membaca artikel mengenai fashion, dia pasti sedang melihat-lihat barang mewah keluaran terbaru. Chanyeol ikut tersenyum ketika melihat Yoona tersenyum, pemandangan manis itu selalu mengisi hari-harinya. Senyum Yoona di pagi hari selalu menjadi penyemangat untuk bekerja lebih giat lagi. Setiap pagi, Chanyeol hanya ingin melihat senyum Yoona. Setiap hari, Chanyeol hanya ingin melihat Yoona berada disekitarnya.

"Chanyeol!"

Lamunan Chanyeol buyar ketika melihat Yoona sudah berada di dapur. Chanyeol menghentikan kegiatannya, lalu menatap Yoona dan tersenyum. "Ya?"

"Kau melamun?" tanya Yoona sambil memperhatikan wajah Chanyeol dengan intens.

Chanyeol berdeham dan mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sial, sudah empat tahun Chanyeol melihat wajahnya—dan bahkan lebih dari itu—tetapi entah mengapa masih saja berdebar ketika melihatnya dari jarak sedekat itu.

"Hari ini aku mau keluar dengan teman-temanku." Yoona memberitahu.

"Apa aku harus mengantarmu?" tanya Chanyeol buru-buru.

Yoona tersenyum dan menggeleng. "Tidak perlu. Sebelum aku pulang, aku mau kau membereskan seluruh ruangan, bersihkan juga jendela, jangan lupa bereskan kamarku, dan rumput di taman belakang kau rapikan juga ya."

Chanyeol mengangguk masih dengan senyum yang menghiasi wajah tampannya. "Baik, Nyonya."

Yoona tiba-tiba tersenyum penuh arti, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Chanyeol. "Dan nanti malam, jangan lupa bereskan aku," bisiknya tepat di depan bibir tebal Chanyeol.

Setelah mendengar suara pintu tertutup, Chanyeol menghela napas panjang. Benar, Chanyeol hanyalah pelayan Yoona. Bukan siapa-siapa baginya, bukan seseorang yang pantas menikmati senyumnya setiap pagi, dan bukan seseorang yang pantas menjamah tubuhnya setiap malam.

Chanyeol bekerja di rumah Yoona sudah sekitar empat tahun—mungkin lebih, Chanyeol tidak pernah benar-benar menghitungnya. Tidak ada yang aneh saat pertama kali Chanyeol bekerja di sini, tugasnya tidak jauh-jauh dari mengurus rumah dan memperhatikan kebersihannya. Selain semua itu, Chanyeol juga bertugas menemani dan menjaga Yoona saat keluar rumah. Selain menjadi asisten rumah tangga, Chanyeol juga merangkap menjadi pengawal pribadi Yoona. Bayarannya tidak main-main, Lee Jong Suk—suami Yoona—membayar jasanya lebih dari ekspektasi. Dan ya, Yoona bukan wanita lajang. Dia sudah menikah.

Suatu malam, di bulan ke tujuh Chanyeol bekerja, Yoona mengetuk kamar Chanyeol. Tanpa berpikir yang macam-macam, Chanyeol membuka pintu kamarnya dan menanyakan keperluan Yoona. Perempuan manis itu tidak menjawab dan tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya ke pelukan Chanyeol. Aroma alkohol langsung menusuk indera pencium Chanyeol. Rupanya Yoona mabuk berat. Chanyeol melepaskan pelukannya, lalu memapahnya menuju kamarnya. Saat Chanyeol sampai di depan kamar Yoona dan baru saja membuka pintunya, Yoona tiba-tiba menarik tengkuk Chanyeol dan meraup bibir tebalnya. Memagutnya dengan kasar dan terburu-buru. Chanyeol mengangkat kedua tangannya, seolah tidak mau disalahkan jika tiba-tiba ada yang melihat perbuatan Yoona. Ini bukan kesalahannya, Yoona yang memulainya terlebih dahulu.

"Temani aku malam ini," bisik Yoona saat itu.

Tidak ada yang bisa Chanyeol lakukan selain pasrah, karena Yoona tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Yoona langsung meraup bibir Chanyeol lagi dan mendorongnya ke tempat tidur. Dengan gerakan tergesa-gesa, Yoona melepaskan kain yang menutupi tubuh rampingnya dan naik ke atas tubuh Chanyeol untuk kembali mencumbunya.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now