Obsession -2-

323 75 29
                                    

Yeee balik lagi sesuai target vote yaa. Kenapa lama?? Yaa klo kalian gercep vote yaa cepet juga updatenya kan. Klo masih baca online tapi sider yaa aku bakalan nunggu sampe vote beneran terpenuhi.

Ok, langsung aja yaaa. Happy reading dear (。♡‿♡。)
.
.
.

Esok harinya, Anna membuka matanya perlahan, dia tertidur setelah menangis, matanya sedikit bengkak dan dia tidak peduli, dia akan keluar seperti apa yang sudah di katakannya, perutnya lapar, tapi dia tetap akan berada di kamar. Pintu terbuka, Anna terkejut, dia mengunci pintunya tapi pintu itu bisa terbuka, berlari ke arah pintu dan menahannya agar tidak terbuka, namun sia-sia, pintu itu seperti di dorong oleh beberapa orang, pintu terbuka dan membuat Anna mundur perlahan, hal yang pertama di lihat Anna adalah Richard, dia pulang sebelum waktunya, tak lupa dengan tatapan yang dingin dan tenang itu.

Pintu yang sudah di buka oleh beberapa orang kini di tutup dan hanya ada dia dan Richard

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pintu yang sudah di buka oleh beberapa orang kini di tutup dan hanya ada dia dan Richard. Pria itu menatap Anna, rambutnya sedikit berantakan dan juga wajahnya terlihat seperti sudah menangis, Richard melihat sekitar dan beberapa hadiah yang di kirimnya hanya terbungkus rapi dan di taruh begitu saja di meja.

"Kau tidak menyukai barang yang aku kirim?" Ucap Richard.

"Tidak!" Tegas Anna, wajah sedihnya berubah marah.

"Kenapa?" Ucap Richard, dia malah tertarik setelah mendapat tanggapan tidak senang dari Anna.

"Kau pikir apa! Aku tidak butuh hadiahmu! Aku butuh kau di sini! Aku ingin kita bicara!" Ucap Anna, nada suaranya terdengar kesal.

"Kau pikir apa! Aku tidak butuh hadiahmu! Aku butuh kau di sini! Aku ingin kita bicara!" Ucap Anna, nada suaranya terdengar kesal

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Baiklah, katakan apa yang ingin kau bicarakan?"

Anna terdiam, dia pun belum menyiapkan apa yang ingin di ucapkannya pada Richard. Pria itu menatap jam tangannya dan kembali menatap Anna, gadis itu masih terdiam dan tidak juga berbicara padanya.

"Aku tidak punya waktu untuk menunggu." Tegur Richard.

"Kenapa kau pergi?" Akhirnya Anna mulai berbicara.

"Sudah aku katakan, aku sibuk."

"Bisakah kau tidak pergi selama itu?"

"Tidak."

•SHORT SERIES• 2nd [M]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora