After The Night -1- (+)

327 46 11
                                    

Terakhir update Agustus 2023 🥹 hampir beberapa bulan lagi setahun loh. Yaaa ampun selama itu yaaa aku melupakan work ini kekekekeke. Ok biar gak usang lama lama. Yukk kita isi lagi. Eehhh tapi ramein dong. Mau vote/komennya huhuhuhu sedih aku tuh. Kalian vote klo gk di target kadang suka bercanda jumlahnya😌

.
.
.

Sorot tajam lampu truk yang akan mengangkut barang-barang keluarga itu membuat Chanyeol  melihatnya, apa yang ada di balik gaun tipis itu. Tubuh itu, ia akui cukup seksi untuk ukuran gadis umur 16 tahun, tapi dirinya justru merasa jijik. Gadis itu, dilihat dari sudut pandang manapun, mengingatkannya pada perempuan jalang yang telah menyebabkan kematian kedua orang tuanya, yang tidak lain adalah ibu gadis itu.

Gadis itu menatapnya, tatapan marah, kecewa dan benci. Aneh memang karena sebelumnya tatapan dari gadis itu adalah tatapan memuja. Chanyeol  tahu betul soal itu, dan sekarang ia merasa terhina telah dipuja oleh anak pelacur. Chanyeol  berjalan mendekatinya, mendesis pelan di dekat gadis itu.

Aku harap ini terakhir kalinya aku melihatmu dan keluargamu yang hina, lain kali jika aku melihat kalian lagi di kota ini, aku tidak segan untuk melenyapkan kalian dengan caraku sendiri, Im Yoona.

.
.
.

Yoona menatap gedung megah di hadapannya. Setelah sekian lama, ia tidak tahu apa yang ia lakukan ini benar ataukah salah. Yoona menghela napas panjang. Ia harus melakukannya, ia tidak mungkin terus lari dari masa lalunya. Yoona mengambil langkah mantap, digerakkannya kedua kakinya di lantai marmer kantor itu, menemui seseorang dari masa lalunya yang membuat hatinya terluka sampai dalam.

Yoona berani melakukannya karena ia yakin, ia bukanlah gadis cilik berumur 16 tahun yang terjerat pada pesona pemuda umur 20 tahun itu lagi. Im Yoona, tidak akan jatuh pada pesona seorang Park Chanyeol lagi.

Yoona mengangguk mantap. Sampai kemudian sedetik setelah ia membuka pintu ruangan tempat pria itu bekerja, ia menyangkalnya sendiri. Yoona melihatnya, garis rahang yang tegas, sorot mata yang tajam saat menatapnya, dan bibirnya yang menurutnya tebal dan seksi, pria itu tetap mempesonanya sampai sekarang. Yoona mengerjapkan matanya, menyadarkan dirinya dari imajinasinya yang hampir melampaui batas.

"Ada apa kau kembali?" Tanya Chanyeol dingin.

Yoona menatap Chanyeol, pose pria itu berubah, sedikit menunjukkan kuasanya.

"Kau mengijinkan bawahanmu untuk mendengarkan percakapan kita?" Tanya Yoona.

Chanyeol mendengus. "Masuk, duduk sesukamu." Ujar Chanyeol dingin.

Yoona menurutinya, ia menduduki salah satu kursi empuk tepat di hadapan Chanyeol. Namun Chanyeol justru berdiri, menjauhinya, bahkan menolak untuk menatapnya lagi seolah pria itu benar-benar jijik akan dirinya. Satu lagi luka menggores hati Yoona cukup dalam.

"Aku hanya ingin membersihkan nama ibuku, ibuku tidak bersalah."

"Ibumu sudah kotor, buat apa dibersihkan, itu hanya akan membuang waktu." Sahut Chanyeol cepat.

Yoona berusaha untuk meredam gejolak emosinya yang anehnya bercampur dengan gairah. Antara sadar dan tidak, Chanyeol benar-benar mempesonanya. Walaupun dirinya hanya bisa menatap punggung tegap pria itu, ia merasa ingin memeluknya dari belakang. Apalagi kini, Chanyeol berbalik menghadapnya, bahkan berjalan menghampirinya, Yoona mati-matian menenangkan degup jantungnya.

Chanyeol duduk di atas meja kerjanya, tepat di depan Yoona, lagi-lagi ingin menunjukkan kekuasaannya di depan wanita itu.

"Aku sarankan kau cepat pergi dari kota ini." Ujar Chanyeol pelan tapi dalam.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now