Wedding Affair -1-

176 45 7
                                    

Suara dentingan sendok di dalam cangkir yang berisi kopi terdengar begitu pelan. Hingga tiga detik kemudian, suara itu berhenti. Im Yoona meletakkan sendok kecil itu di sisi cangkir. Kemudian meletakkan tangannya yang lemah di atas permukaan meja seraya manik hitamnya kini menatap lurus kedepan.

Kepedihan.

Mungkin satu kata itulah yang bisa menggambarkan sorot mata Yoona saat ini.
Lalu, suara derap langkah yang terdengar berhasil menyadarkan Yoona dari lamunannya. Yoona pun mengerjap pelan, menghembuskan napas yang terdengar berat sebelum akhirnya mengangkat dan membawa secangkir kopi buatannya menuju ruang tengah apartemen yang cukup mewah itu.

Pergerakan kaki Yoona terhenti perlahan saat Ia dihadapkan dengan punggung itu. Punggung yang dulu selalu menjadi tempat sandaran untuknya. Punggung tegap yang dulu selalu bisa menghangatnya ketika Ia memeluknya. Punggung itu, punggung dari seorang laki-laki yang sangat dicintainya. Suaminya. Park Chanyeol.

Yoona menyunggingkan senyuman tipis yang syarat akan luka, Ia benar-benar lupa kapan terakhir kali Ia menyentuh punggung itu. Dan kini, Yoona merindukannya. Yoona benar-benar merindukan sosok yang saat ini terus saja berdiri membelakanginya.

"Pagi ini aku ada rapat di kantor." Chanyeol berkata sembari memasang jas berwarna hitam ke tubuhnya. Selagi Ia membetulkan kancing jas, Ia melanjutkan. "Mungkin aku akan pulang hingga larut malam. Jadi kau tidak usah menungguku."

Seperti sengaja tidak ingin mendengar Yoona meresponnya, Chanyeol langsung menyambar tas kerja yang memang sudah Yoona siapkan di atas sofa. Pria itu kemudian pergi dengan langkah buru-buru dan mengabaikan Yoona yang masih terdiam ditempatnya.

Yoona memandangi jejak kepergian Chanyeol lekat-lekat. Hanya dalam waktu beberapa detik kemudian, Yoona mendapati pandangannya mulai samar karena kristal bening mulai muncul di pelupuk matanya. Yoona menunduk, menatap secangkir kopi buatannya yang di abaikan oleh suaminya pagi ini. Dan seperti pagi-pagi sebelumnya, Chanyeol lagi-lagi mengabaikannya. Meninggalkannya begitu saja seolah pria itu tak menganggap kehadiran Yoona benar-benar berarti di rumah itu.

Yoona kemudian berjalan dengan langkah lemah menuju sofa, setelah meletakkan kopi itu di atas meja, Ia duduk di sofa berwarna putih yang ada di ruangan itu. Menundukkan pandangan dan kembali larut dalam bayangan-bayangannya bersama Chanyeol di masa lalu.

Yoona ingat, saat Chanyeol menyatakan cinta padanya dikala mereka sama-sama masih berada di bangku kuliah beberapa tahun yang lalu. Kala itu, hujan deras mengguyur kota Seoul di malam hari. Sialnya, Yoona terjebak di sebuah halte bus dan tidak ada satupun bus yang lewat. Lalu, Chanyeol tiba-tiba datang dengan sebuah payung di tangannya. Dengan keadaan tubuh yang setengah basah, napas yang terengah, Chanyeol berdiri di hadapan Yoona yang masih duduk ditempatnya. Sambil menatap Yoona lurus-lurus, Chanyeol mengatakan bahwa sudah lama Ia memperhatikan Yoona. Sudah lama Ia mengagumi Yoona. Sudah lama Ia diam-diam mengikuti Yoona ke perpustakaan, ke kantin, atau saat Yoona sedang membaca buku bersama Yuri di taman belakang kampus. Dan Chanyeol juga mengatakan, bahwa sudah lama pula.. Ia memendam perasaan yang spesial untuk Yoona.

Yoona tidak terlalu kaget saat itu. Karena sesungguhnya Ia sadar bahwa Ia sering merasakan seperti ada seseorang yang selalu memperhatikannya dan mengikutinya kemanapun Yoona pergi. Jadi ternyata Chanyeol orangnya? Park Chanyeol, seorang lelaki yang memiliki popularitas cukup bagus di kalangan penghuni kampus saat itu. Tentu saja Yoona tidak langsung menjawab. Ia meminta waktu pada Chanyeol untuk memikirkannya. Dan selama waktu untuk berpikir itu, Chanyeol melakukan banyak hal untuk Yoona.

Malam itu, mereka akhirnya pulang bersama. Berjalan berdampingan di bawah payung yang memayungi tubuh mereka. Dalam keheningan, Yoona mendapati Chanyeol terus saja memperhatikannya saat itu. Pria itu terus saja tersenyum sembari memandangi sisi wajah Yoona lekat-lekat membuat jantung Yoona tiba-tiba bergetar. Malam itu udara sangat dingin karena hujan turun semakin deras. Namun anehnya, Yoona tiba-tiba merasakan tubuhnya menghangat saat Chanyeol semakin mendempet ke arahnya.

•SHORT SERIES• 2nd [M]Where stories live. Discover now