(02) Syura

127K 8.4K 59
                                    


"Jangan melihat orang dari penampilan nya, karna itu berbahaya"-S

***

Safara berdiri di sebuah rumah... ah ralat, maksudnya sebuah mansion yang sangat besar dan luas. Rumah nya saja tidak sebesar ini.

"Ayo non, masuk," kata bik sukma asisten rumah Syura, dan sekaligus pengasuhnya waktu kecil. Kalian bertanya dimana kedua orang tuanya? Mereka tidak bisa mengantar Syura pulang karna ada urusan bisnis katanya. Apakah Safara peduli? Tentu saja tidak.

Safara mengangguk, kemudian ia masuk. Ruangan yang bernuansa klasik itu sangat elegan, ia mengagumi nya.

"Hati-hati non," kata bik Sukma yang menuntun safara, karna takut safara belum kuat berjalan. Safara hanya mengangguk saja. Kemudian ia duduk disalah satu sofa yang ada disana. Sambil menunggu bik sukma membereskan kamar Syura, karna kamarnya sedikit berantakan.

Ia memandang sekitar, sunggu sangat WAW, bilang saja ia norak, tapi ini benar benar sangat bagus. Ia trus memandangi, sampai suara seseorang masuk keindra pendengar nya.

"Masih hidup lo?"

Safara menoleh, siapa pemuda itu? Safara akui pemuda itu sangat tampan, tapi entah kenapa ia tidak suka.

"Bisu lo?" Ucapnya lagi. Safara masih diam, Ia tebak pasti pemuda ini adalah abang pemilik raga yang sedang ia tempati.

Merasa di abaikan pemuda itu kesal, ia kemudian berjalan kearah Safara dan melemparkan beberapa sampah makanan kearahnya. Safara yang di perlakukan seperti itu marah, tapi ia berusaha untuk abai.

"Lo ngomong sama gue?" Tanya nya kepada pemuda itu, entah siapa nama nya.

Pemuda itu tampak terkejut, kenapa cara bicaranya berbeda? Dan itu ... tatapan itu berbeda. "Lo lagi caper?" Tanyanya.

Safara berdiri yang dimana itu tepat dihadapan, ia memandangi lamat-lamat iris mata itu, walau ia harus sedikit mendongak karna pemuda itu lebih tinggi darinya. "Gue? Caper? Lebih baik gue mati aja dari pada harus caper sama lo," jawabnya santai.

"Lo!-"

"Den, non Syura masih belum sembuh. Bibik harap den Gala bisa paham," potong bi sukma ketika melihat kedua saudara itu sedang bertengkar.

Ya, dia Galaxy Aksha Mahendra  abang dari Syura, abang kedua tepatnya. Soal abang pertamanya, ia ada diluar negri sekarang.

Safara tanpa melihat kearah galaxy langsung berjalan tanpa menoleh sedikitpun. Jujur Syura lelah, ia ingin rebahan saat ini. Bi sukma yang melihat nona muda nya pergi pun langsung membuntuti nya.

Galaxy terdiam. "Dia aneh..." Gumannya.

***

"Ini kamar ku bik?" Tanya safara. Sekarang ia sedang berada di depan sebuah pintu yang berwarna magenta. Dengan sebuah tulisan di pintunya 'S'

Bik sukma mengangguk. "silahkan istirahat non, barang-barang non udah bibik masukkan tadi." Safara kemudian masuk kedalam. Dan benar saja, didalamnya serba berwarna magenta dengan campuran putih susu disana.

Ia menutup pintu, dan berjalan memandangi seisi kamar yang asing itu. Dan pandangan nya tertuju pada satu arah, yaitu meja belajar!

Ia berjalan mengamati foto yang ada didalam bingkai berwarna coklat susu itu, terdapat dua orang laki-laki dan satu orang perempuan. Perempuan itu tersenyum dengan sangat lebar, sedangkan kedua laki-laki itu tersenyum tulus kearah kamera. Sungguh sangat harmonis.

Dan ia trus mengamati. Tidak ada yang menarik disana, kemudian Syura merebahkan tubuhnya diatas kasur yang empuk itu. Memandangi langit-langit kamar. Ia berpikir apakah ia bisa bertahan di kehidupan nya yang ini?

Ya, Safara sudah pasrah sekarang. Ia sudah bertekad untuk menjalankan kehidupan nya sebagai Syura!

Ia berjalan menuju meja rias yang ada disana, memandangi pantulan dirinya yang ada dicermin sembari tersenyum ... mengerikan?

"Sekarang, panggil gue Syura. Bye Syura lama. Welcome Syura baru," ucapnya sembari tersenyum.

Tbc

Hai guys! Gimana kabar hari ini?

Oh ya, kalau ada typo kasih tau Ais ya!

⭐⭐

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now