(32) Siapa dia?

74K 5.4K 135
                                    

Tandain typo ya hehe.

Happy reading ~
***

"Lo kenapa gak lawan, Syura! Kesel gue lihat tante girang itu! Pengen gue lempar ke lembah larva yang panas!" Celoteh panjang lebar dari Rembulan Syura abaikan. Hal itu membuat Rembulan menekuk wajahnya.

Sekarang mereka sedang di toilet perempuan, yakali laki-laki, mesum dong. "Ra! Gue lagi ngomong, ihh."

Syura menghela nafasnya melihat kelakuan Rembulan. "Demi akting gue."

Rembulan diam, ya, memang Rembulan sudah tau soal ini. Ia awalnya terkejut saat tau bahwa Diva menjatuhkan diri nya sendiri dari atas rooftop. Rembulan tak habis pikir dengan Diva, kenapa gadis itu bisa sangat nekat.

"Ahh, ya, gue lupa. Tapi kan, gue gedeg lihatnya!"

Syura memutar bola matanya malas, kenapa ia harus kenal dengan manusia seperti Rembulan? Tapi, ya, setidaknya Syura beruntung memiliki Rembulan disisinya, walau tingkahnya yang menyebalkan tapi aslinya Rembulan itu baik.

Syura membilas tangannya di wastafel. "Masuk, udah mau bell," katanya dan langsung beranjak dari sana meninggalkan Rembulan yang masih cengoh.

"Ra! Tungguin!" Rembulan langsung mengejar Syura yang sudah meninggalkan nya. Tapi saat sudah sampai depan pintu toilet, Rembulan berhenti karna melihat sosok yang amat ia kenal sedang berada dihadapan Syura.

Rembulan melotot. "Eh! Lo ngapain disini?! Mau ngintip ya? Ayo ngaku!"

Syura berbalik menatap Rembulan, kemudian kembali menatap orang yang berada dihadapan nya. Sedangkan yang ditatap hanya memancarkan raut wajah datar.

Alex menatap tajam Rembulan. "Berisik," katanya.

"Trus lo mau apa kesini?! Ini toilet perempuan! Pe.rem.pu.an!"

Alex merotasi kan bola matanya, kemudian tanpa aba-aba ia langsung menarik pinggang ramping Syura kedekapannya. Syura melotot kearah Alex. Sedangkan Alex menyeringai disana. "Mau ketemu cewek galak," katanya.

Rembulan melongo melihat nya, wah, Rembulan tak menyangka keduanya sudah sedekat itu. Apakah sebentar lagi ia akan mendapatkan kakak ipar?! Senangnya!

"Lepas," desis Syura. Bukannya melepaskan, Alex malah semakin memeluk erat pinggang nya.

"Alex."

"Hm?"

Syura menatap tajam Alex, bukannya takut tapi ekspresi Syura sangat menggemaskan dimata Alex.

"Lepas, Alex," tekannya.

"Gak akan, sebelum lo bilang 'lepas sayang' "

Syura berdecak kesal. Tanpa babibu ia menginjak kaki Alex, Syura tersenyum senang saat melihat ekspresi wajah Alex yang seperti menahan sakit. Dan dengan kesal Alex harus melepaskan pinggang ramping Syura.

Syura terkekeh. "Rasain."

Alex tidak kehilangan akal, ia berjalan mendekati Syura. Syura memundurkan tubuhnya disaat merasa Alex sedang tidak waras. Sedangkan sang empu trus saja maju dan menghapit tubuh Syura ditembok.

Wajah Alex semakin maju, membuat Syura kalang kabut sendiri. Saat wajah mereka tinggal beberapa senti lagi, suara deheman seseorang mengalihkan perhatian mereka berdua.

"Ek'em! Lupa kayak nya disini masih ada orang. Sialan emang nasib jadi jomblo! Dunia milik berdua, gue dilupain!" Ujar Rembulan kesal. Ayolah, jiwa jomblo Rembulan meronta-ronta sekarang.

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now