(03) Dia amnesia

124K 8.4K 42
                                    


"Gue heran sama ni anak, kenapa baju nya semua oversize sih? Tenggelam ni tubuh," gerutu Syura (alias safara) ketika melihat baju yang ada didalam lemarinya. Sungguh, apakah selera seorang Syura memang seperti ini? Tapi tak apa, selama ia tidak memakai pakaian kurang bahan, dan terlalu ketat.

Oke mari merubah nama nya, sekarang panggil dia Syura. Dan mulai sekarang ia harus terbiasa dengan nama barunya itu.

Ia melihat seisi lemari, mencari baju yang cocok untuk dirinya. Dan..., beruntung! Ia mendapatkan nya.

(By pinterest)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(By pinterest)

Kira kira seperti itu lah. Karna merasa sudah pas, ia kemudian keluar kamar untuk menuju kemeja makan, Karna di pagi ini ia akan meminta izin untuk membeli pakaian yang baru.

***

Tap tap ...

Suara langkah kaki mengalihkan pandangan 3 orang yang ada disana. Terdapat seorang gadis cantik dan manis yang sedang menuruni anak tangga, ya, dia Syura.

"Pagi," sapanya kepada mereka, kemudian ia duduk di sebelah sang mami.

Shintia tersenyum lembut sembari mengelus rambut Syura. "pagi sayang nya mami, hari ini cantik banget sihh," godanya.

Syura memandang sekilas. "berarti kamaren-kemaren Syura gak cantik?" Shintia gelalapan mendengar pertanyaan itu. Sunguh tujuannya bukan itu!

Melihat tingkah mami nya yang gelalapan, Syura terkekeh. "bercanda mi," katanya santai.

Sedang kan seseorang yang sedari tadi memerhatikan keduanya ... Ah ralat, Syura maksudnya. Ia menatap Syura dengan tanda tanya, siapa lagi kalau bukan Galaxy. Abangnya. Syura yang diperhatikan seperti itu hanya abai, meski ia tau kalau Galaxy sedang memandangi nya.

Sarapan pagi mereka pun dimulai oleh kepala keluarga. Dan kemudian hanya ada suara alat makan saja yang terdengar. Sampai sang mami bersuara memecahkan keheningan.

"Syura gak boleh sekolah dulu, belum sembuh," tekannya tak mau dibantah. Syura hanya mengangguk saja, ia tidak ada niat sama sekali untuk sekolah.

"Benar itu, kamu dirumah saja sampai kamu sudah sehat." papi nya menanggapi, Syura hanya mengangguk lagi.

"Bisu lo?"

"Gala!! Jangan mulai," peringat sang papi ketika galaxy berbicara seperti itu kepada putrinya. Kenapa mereka tak pernah akur? Pikirnya.

Galaxy mengendus malas. "caper." Syura yang mendengar itu tidak peduli. Ia bodoamat!

"Coba sekali aja kamu lembut kepada adik kamu gala," ujar Shintia,  ia ingin kedua anak nya itu akur lagi seperti dulu. Apakah tidak bisa?

Galaxy menatap Syura sekilas. "mimpi." Celetuk nya, kemudian menatap maminya.

"Gue juga ga mau." oke, sekarang Syura berbicara. Galaxy kesal, ia hendak berbicara lagi tapi langsung disela oleh sang mami.

"Tolong bang, kamu jangan buat syura semakin sakit. Kamu harus bantu dia buat ingat sama kenangan kalian dulu," pinta sang mami.

Galaxy mengerutkan dahinya. "maksud mami?" Tanyanya.

Shintia memandangi sang suami, dan ia mengangguk. "dia amnesia."

Bom! Apa ini? Sungguh galaxy terkejut. Syura amnesia? Yang benar saja. Kemudian ia memandangi syura yang terlihat biasa saja dengan melahap makanannya. Pantas saja anak itu seperti tidak mengenal nya saat ia pertama kali melihat syura keluar rumah sakit.

"Kenyawwfa?" Tanya syura dengan mulut yang penuh dengan makanan. Dan itu membuat dia kelihatan, manis?

"Gak."

"Dih."

Astaga kedua anak ini ....

Syura yang sudah selesai makan pun berdiri. "aku selesai. Oh iya mi, aku mau ke mall buat belanja baju," katanya.

Shintia mengangguk. "iya, hati hati. Kalau kamu butuh uang lagi bilang sama mami ya," ucapnya.

"Baju lo habis? Atau kurang besar?" Tanya Galaxy dengan nada mengejek.

Syura memutar bola matanya malas. " kepo lo, kek dora!" Ujarnya. Galaxy terkejut. bukan maen.

Setelah itu Syura pergi dengan supir pribadi keluarga nya, sekarang saat nya ia bersenang senang. Mari lihat seberapa banyak uang keluarga ini!

***

Sesampai disana Syura membeli keperluan nya. Sekarang ia sedang memasukkan barang belanjaan nya sembari dibantu oleh pak ahmad supir pribadi keluarga nya.

Karna merasa haus selepas berbelanja tadi, ia kemutuskan untuk membeli pop ice. Syura mengantri cukup lama dan langsung berjalan kearah mobilnya berada, belum sempat menyeruput tiba tiba saja, ia menabrak seorang pemuda. Yang dimana itu mengakibatkan pakaian pemuda itu basah dengan pop ice nya.

"Ups ... sorry, gue gak sengaja!" Ucapnya meminta maaf, tapi pemuda itu masih diam. Ia mendongak melihat pemuda yang lebih tinggi darinya itu.

"Lo-"

"Non! Ini barang nya sudah saya masukin," potong pak Ahmad, dan Syura langsung buru buru.

"Sorry banget, nih gue ganti aja ya." Dia mengeluarkan uang merah beberapa lembar. Dan pergi berlalu dari sana.

Pemuda itu diam, ia kesal sekarang.
Baju nya basah serta lengket, dan gadis itu pergi begitu saja, dengan memberi beberapa lembar uang merah? Ia tidak memerlukan itu! Dasar gadis aneh!

"Sialan," gumamnya.

***
Hello! Gimana?

Oh iya, Ais ga bisa up cepat ya. Karna lagi sibuk nya, hhe

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now