(16) Banci lo

92.1K 7.1K 29
                                    

Hallo guys, maaf ya di awal chapter ada sedikit kekeliruan. Seharusnya nama mamanya Syura itu Sheila, tapi karna aku lupa jadinya kebuat Shintia deh ... hehe. Jadi aku ubah aja nama mamanya jadi Shintia karna udah terlanjur juga .... Untung tadi ada temen yang ngingetin.

Okelah,

Selamat membaca

***

Terdapat seorang gadis yang sedang duduk di bawah pohon yang cukup besar, yang berhadapan langsung dengan sebuah danau. Gadis itu sedang menunggu seseorang.

"Nana!"

Gadis yang disebut Nana itu menoleh. "Syura!" Panggil nya.

Ya, dia Syura kecil. Dengan gesit Syura berlari kearah nana, dan duduk disebelah nya. "Aku bawain kue kering loh! Nana mau?" Tanyanya antusias. Nana tersenyum dan mengangguk.

Mereka bercanda gurau disana, Sampai panggilan dari seseorang mengalihkan pandangan mereka.

"Nana!Syura!" Ucapnya tergesa-gesa. Nana dan Syura menoleh, mereka sedikit terkejut melihat lutut gadis itu berdarah. Dan segera menghampiri nya.

"Kamu gak papa? Kenapa bisa berdara gini?" Tanya Nana.

Gadis itu menggeleng, "tadi gue jatuh dari sepeda. Alhasil jadi gini deh," jelasnya.

Syura menghampiri dan membantu ia berjalan. "pasti sakit ya?" Tanyanya

Gadis itu tersenyum. "gak papa udah gak sakit lagi kok!"

Syura mengangguk, "nanti aku ambil kotak P3K. Tapi kamu tunggu disini ya ... Liona"

Deg!

"Hah .... Hah ...., Gue mimpi?" Syura melihat seluruh tempat. Dan ia menyadari bahwa tadi hanyalah sebuah mimpi. Tapi itu terasa sangat nyata!

Syura melihat jam di nakas, "gue telat ...."

Dengan cepat ia bersiap siap, dan segera turun dari kamar. Dapat dilihat di meja makan, terdapat Marvel yang sedang sibuk dengan laptop nya. Syura menghampiri dan mendudukkan bokong nya di kursi samping Marvel. Dan memakan sebuah roti dan segelas susu di atas sana yang sudah disajikan.

Marvel memandangi Syura yang terlihat sedang buru buru. "Pergilah bersama supir nanti, dan makan lah dengan benar."

Syura sudah keburu telat ini! Dia menggeleng kemudian meminum susunya hingga kandas. Kemudian pamit untuk berangkat.

"Safa pergi dulu!"

Marvel menggeleng saja, "ada ada saja," kemudian ia tersenyum, "gak berubah."

***

Didepan gerbang sekolah, sudah dilihat kalau gerbangnya ditutup. Syura menghela nafas panjang. "gue telat sial! Gimana ni?"

Kemudian matanya tak sengaja menatap sebuah motor yang tak jauh dari hadapannya, ia amati seragam dari siswa tersebut. Dan seragam mereka sama! Ahh, sebuah ide masuk ke otaknya. Berjalan, kemudian menghadang motor itu melaju. Ia tau siapa pemilik motor ini ....

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now