(23) Bohong

82.1K 6.3K 55
                                    

"terbang setinggi tingginya, dan jatuh sejatuh jatuh nya"-S
***

Syura memandangi Diva yang terdiam kaku disana. Dapat ia lihat, tubuh Diva bergetar. Seringai muncul di sana.

Diva yang dipandang merasakan aura yang menyeramkan dari sosok Syura. Jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya, tubuhnya kaku, pikirannya kemana mana. Ia salah mengenal Syura yang sekarang, karna Syura yang sekarang mengerikan. Terlihat bodo amat, tetapi mematikan.

"Gimana ya, kalau gue bongkar ternyata keturunan keluarga lewis masih berkeliaran di kota ini? Pasti bakal ada hal seru nantinya, kan?"

Diva mematung, menggeleng geleng kaku. Syura tersenyum puas melihat nya. "Sama gue itu mudah, Diva. Lo, jangan ganggu gue."

Diva mendongak, tangannya terkepal kuat. Ia tak bisa untuk berhenti mengganggu Syura, karna gadis itu pasti akan bertindak jauh, dan menyakiti dirinya. Ia tak bisa.

Syura menatap jam ditangan nya. "Udah lama gue izin. Dah~ gue mau ke kelas," ia mendekat kan diri kearah Diva, "ingat ucapan gue, Diva," lanjutnya.

Syura pergi dari sana, sedangkan Diva mematung disana dengan pikiran yang bercabang cabang. Ia harus apa?  Kemudian ia mengambil ponsel yang ada disaku rok nya. Dan menelpon salah satu nomor disana.

Tut ....

"Kenapa?"

Diva berusaha menetralkan nafas nya. "Syura, d-dia tau, rahasia k-keluarga gue ...."

Terdengar suara pecahan dari sana. "Apa?! Lo gak becus sialan. Gimana lo bisa berguna buat gue, Diva!"

Tubuh Diva Bergetar hebat. "G-gue gak tau. T-tapi gue bakal usaha, i-iya gue bakal usaha gimana caranya supaya b-bisa hancurkan dia ...."

Terdengar decakan dari sana. "Lakuin apa yang lo mau, lo harus buat dia hancur! Se hancur hancur nya! Tapi ingat, lakukan dengan teliti."

"I-iya."

Sambungan telpon terputus. Diva menyimpan ponsel nya kembali. "Lo, harus hancur Syura. Harus."

Syura bersender pada pintu toilet disana, ia tak benar benar pergi. Dan, ya, ia mendengar semua nya. Ia menatap layar ponselnya. "Lo main main sama orang yang salah, Diva. Dan .... Untuk orang di belakang lo, gue pastiin lo yang akan hancur."

***
K

eluarga lewis adalah keluarga kaya raya, yang sialnya hasil kekayaan itu di dapat dari tindak kejahatan. Pemimpin keluarga yang melakukan jual beli manusia, dan organ tubuh nya, ayah dari Diva, yang menjual narkotika dan korupsi yang besar, serta ibu Diva yang menjadi kupu-kupu malam.

Masih banyak lagi tindak kejahatan yang sudah di lakukan keluarga lewis. Sehingga mereka ketahuan oleh anggota berwajib, dan menjadi buronan. Rencana nya mereka akan di tangkap di tempat. Tapi, setelah sampai dikediaman, para polisi menemukan banyaknya darah dan juga mayat disana. Dengan keadaan mengenaskan.

Para polisi menyatakan ini adalah sebuah pembantaian. Dan mereka berencana untuk menyelidiki kasus ini. Tapi sampai sekarang tidak di temukan siapa pelakunya.

Dinyatakan masih ada satu anggota keluarga lewis yang selamat dari insiden itu, dan sampai sekarang masih di buru untuk ditindak lanjuti. semua orang tahu siapa keluarga lewis. Oleh karna itu, pihak berwajib tidak mengizinkan mereka berada dinegara ini.

Dan dari hasil retas meretas yang dilakukan oleh Syura, Diva lah anggota keluarga satu satunya yang selamat itu. Darah memang tidak bisa dibohongi, Syura mendapatkan informasi bahwa Diva berkerja di club malam sebagai seorang jalang. Sungguh miris.

Bukan hanya itu saja yang Syura dapat, tapi masih banyak yang lain nya. Mau bermain main dengan Syura? Maka kalian salah. Jangan meremehkan dia.

***
Di koridor sekolah Syura berjalan dengan santai, di koridor sepi, dikarenakan murid murid sedang berada di kelas untuk belajar. Syura tadi izin ke toilet bukan?

Sedang asik berjalan tiba-tiba ada yang menarik tangan nya, Dia Axelle. Axelle menarik tangan Syura cukup kuat, Syura yang ditarik pun hanya mengikut dan mencoba menyeimbang kan langkah Axelle.

Axelle membawa nya ke taman belakang sekolah. Dan menghempaskan tubuh Syura kasar. Untung saja Syura bisa menyeimbangkan, kalau tidak pasti ia sudah terjatuh.

Axelle menatap tajam Syura, Syura yang ditatap hanya menyerengit heran dengan bocah satu ini. Axelle maju dan memegangi bahu Syura kencang.

"Berhenti bully Diva, Syura!" Bentaknya. Syura sekarang mengerti, ternyata rubah itu ingin bermain main dengannya.

Syura tersenyum remeh. "Emang lo yakin, gue pelaku nya?"

Axelle menggeram. "Dia bilang lo pelaku nya! Dan gue peringati sama lo, buat berhenti sakiti Diva. Atau lo tau akibat nya."

Syura memandangi malas Axelle, lalu melepaskan cengkraman di bahunya. "Jangan sentu gue, lo najis," ucapnya terdengar jijik, kemudian menepuk nepuk bahunya, "nanti gue harus mandi kembang 30 rupa."

Axelle semakin kesal dibuatnya, ia maju mendekati Syura dan menatapnya tajam. Sedangkan Syura menatap tajam juga Axelle, ayolah ia tak takut hanya dengan tatapan seperti itu.

"Jangan sok suci, pembunuh."

Syura terdiam beberapa detik. Axelle yang melihat itu tersenyum miring. "Gue benci lo Syura, gara gara lo, orang yang gue sayang kehilangan nyawanya. Dan itu karena lo, lo itu pembunuh, Syura. PEMBUNUH!" ucapnya dan diakhiri bentakan.

Syura tak bergerak dari sana, masih setia dengan keterdiamannya. Axelle pun berjalan menjauh dari Syura. Tapi, langkah nya langsung berhenti ketika mendengar suara Syura.

"Lo bohong El." Langkah Axelle berhenti, tanpa menoleh kearah Syura, menunggu ucapan selanjutnya.

Syura memandangi punggung itu, entah kenapa rasanya sesak, ada rasa tak terima ketika Axelle berbicara seperti itu. Ia ingin marah, tetapi tak bisa. Ingin mengatakan semuanya, tetapi belum saatnya.

"Lo bohong gak akan ninggalin gue."

Tbc
***
Hallo! Masih ada yang nunggu gak sih? Ehh, kira kira nyambung gak ya sama ceritanya? Jujur otak aku ngeleg hhe.

Tandain kalau ada typo.

Oh, iya. Kalian ada yang mau ngasih saran gak sama Ais?

Atau ada yang mau disampaikan dengan tokoh kita?

Syura?

Alex?

Diva?

Axelle?

Si kembar A?

Rembulan?

💌⭐

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now