(27) Cewek Berani

77.9K 5.9K 23
                                    

"ternyata bukan dunia yang jahat, tapi mereka, dan diri kita sendiri."- S
***

Hai semua!

Tandain typo ye hehe, author adalah manusia pencinta cogan dan sering typo. Jadi harap maklum!

Selamat membaca ~

***

Di koridor sekolah Syura berjalan bersama kedua kembar. Banyak pasang mata yang melihat mereka, tetapi seperti biasa, mereka acuh tak acuh.

"SYURA!" Panggil Rembulan dari jauh. Terdapat Sesil dan Arie di samping nya.

Syura menoleh, begitupun Amanda dan Ananda. Rembulan datang kearah mereka dengan nafas tersengal sengal. "Kenapa?" Tanya Syura.

Rembulan cemberut. "Ihhh! Lo gitu, lo gak kangen gue apa?!"

"Gak," jawab nya santai.

Mendengar jawaban itu bibir Rembulan berkedut. "Gue sakit tau! Lo gak jenguk. Sebel," ujarnya.

Syura mengangguk sekilas. "Sorry gue gak tau," ucapnya santai.

Rembulan langsung merangkul bahu Syura. "Gapapa deh, yang penting sekarang gue bisa sama lo, hehe."

Amanda, Ananda, Sesil, dan Arie menatap malas mereka berdua, lihatlah, Syura dan Rembulan melupakan kehadiran mereka disini. Sungguh sangat menyebalkan.

"Berasa dunia milik berdua, kita-kita dilupain," celetuk Sesil.

Syura dan Rembulan menoleh. Rembulan hanya cengengesan, sedangkan Syura bodoamat. "Ayokk kita kekelas!" Ajak Rembulan.

Mereka berenam menjadi pusat perhatian siswa siswi disana. Tapi ya, mereka abai saja. Mereka berpisah berjalan menuju gedung kelas mereka masing-masing.

Saat akan masuk kekelas, mereka tak sengaja melihat Diva yang berjalan menuju kearah toilet.

"Lo yakin ra, bakal ngikutin permainan mereka?" Tanya Amanda.

"Gue yakin," balasnya.

"Gimana nanti kalau lo kenapa napa?!" Tanya Ananda khawatir.

Syura memberhentikan langkahnya, Amanda dan Ananda berhenti juga menatap rumit Syura.

Syura mengangkat sudut bibirnya. "Kalian cuman butuh akting yang baik."

***
Istirahat pertama, semua murid berdesak desakan di kantin untuk antri. Syura dkk, dan Rembulan dkk berada satu meja sambil memakan makanan mereka yang sudah dipesan terlebih dahulu, alias memotong antrian, yang dilakukan oleh Rembulan. Kalian tau kan siapa rembulan?

Syura mencampurkan banyak cabai di batagor nya. Mereka yang disana meringis melihat betapa banyak cabai itu.

"Udah ra! Entar sakit perut lo!" Larang Amanda menatap horor mangkuk batagor itu.

Sesil mengangguk membenarkan. "Udah, gak kepedasan lo?" Tanyanya.

Syura hanya acuh tak acuh. Mereka dibuat kesal oleh Syura.

Rembulan langsung mengambil botol cabai itu disaat Syura ingin menuangkan nya lagi. Syura menatap tajam Rembulan. "Kembaliin!"

"Gak boleh! Nanti sakit perut, gue aja gak berani tuang cabai banyak-banyak!" Ujarnya.

Syura berdecak kesal, kemudian mengaduk batagornya dan memakannya santai. Mereka yang melihat itu menatap horor Syura.

Dan tiba-tiba saja penghuni kantin berteriak histeris, yang membuat mereka menoleh kearah sumber suara. Dan BOM! Disana ada Alex dan dua curutnya.

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now