(06) Sama-sama Menderita

112K 7.8K 38
                                    

"sesulit apapun itu, jangan menyerah"-S

***

Setelah menjalani hari pertama disekolah sebagai Syura, sekarang bell pulang sudah berbunyi. Banyak murid murid yang berbondong-bondong keluar kelas untuk pulang kerumah mereka.

Syura, ia sedang duduk di tempat tunggu siswa-siswi yang emang disediakan disana. Syura menunggu supirnya datang. Jika ditanya kenapa dia tidak pulang bersama abangnya, Galaxy. Maka jawaban nya, ogah! Ia malas melihat wajah yang membuatnya muak.

Sedang asik menunggu tiba-tiba saja ada yang menyemburkan air kearahnya, baju nya basah. Syura diam, sedangkan sang pelaku sedang menertawakan nya.

"Hahahaha ... gila puas banget gue." Tawa Liona mengudara, ya pelakunya dia. Syura menatap Liona tajam, dalam diam dia mengupati Liona.

Liona tersenyum menang. "kasihan baju nya basah," ejek nya.

Syura tersenyum miring, lalu dia berjalan kearah Liona, Liona was was. Dengan santainya Syura berjalan kearahnya sambil meminum air yang ada di dalam tasnya, kemudian...

Byurr

Dia menyemburkan air itu kearah liona, kemudian syura tersenyum menang. Liona seketika diam, ia jijik, "lo! Berani banget lo sama gue!" Ucapnya. Syura tersenyum senang.

"Kalau lo lupa, lo yang mulai duluan. Jadi, kita impas," jawab Syura. Kemudian ia melihat ada mobil yang menuju kearah mereka. Ahh, itu supirnya. Dengan santai syura berjalan dan masuk kedalam mobil. Meninggalkan Liona yang masih mematung.

"Sialan!"

***

Malam ini, Syura berada di balkon kamarnya. Ia memandangi rumah rumah, dan juga malam yang dihiasi dengan bulan dan juga bintang.

"Andai aja gue gak lahir," gumamnya.

Ia teringat akan masa lalunya sebagai Safara. Selalu di salahkan oleh papanya akan kematian almarhumah mamanya. Dibenci oleh orang orang disekitarnya, dan juga kembarannya. Oleh sebab itu Safara tumbuh menjadi pribadi yang dingin.

Ia menghela nafas. "ternyata kita sama aja, sama sama menderita, sama sama harus kuat," ucapnya memandangi rembulan yang bersinar dengan indahnya.

"Gue sedikit merasa terisi, hanya sedikit."

Syura langsung masuk kedalam kamarnya, karna ia merasa haus. Syura berjalan menuju dapur, ia mengambil air di lemari es. Tapi...

"Ngapain lo?" Tanya Galaxy. Syura kaget.

Ia menatap tajam Galaxy. "Bukan urusan lo," jawabnya.

Galaxy kesal, apa apan ini. Kemana adik nya yang sangat manja kepada diri nya ... eh, tunggu. Adik?

"Gak usah caper, cara lo kayak gini gak akan buat gue berubah," celetuk nya.

Syura terkekeh. "pd banget, cih."

"Gak ada sopan nya sama yang lebih tua!" Ujar galaxy, ya dia sangat kesal dengan syura saat ini.

"Emang lo pernah ngajarin gue sopan santun?" Tanya syura. Galaxy bungkam, melihat Syura berubah seperti ada sesuatu yang menganjal pada dirinya.

Syura tersenyum remeh, kemudian berlalu ingin ke kamar, tapi suara Galaxy kembali terdengar.

"Pembunuh tetap pembunuh."

Dada Syura tiba tiba sakit, dan kepala nya terasa sangat pusing, rasanya sakit seperti ditusuk-tusuk dengan jarum. Ia terduduk memegangi kepalanya.

"Argh sa-kit."

Galaxy mematung, kemudian ia tertawam "haha, gak usah drama deh." tapi Syura tak main-main sekarang. Kepalanya sangat sakit.

Syura berusaha bangkit, tapi ia terjatuh, dan tiba-tiba kepalanya jauh lebih sakit, kemudian seluruh pandangan gelap gulita. Galaxy panik, ia pikir syura hanya berdrama.

"Woi bangun woi!" Ucapnya sambil memukul pelan pipi syura. Kemudian orang tua Syura langsung turun disaat anaknya itu teriak teriak ditengah malam.

"YA AMPUN SYURA!"

***

"kita mau kemana si? Aku takut tau," ucap seorang gadis yang berpakaian SMP yang sedang ditarik lengannya oleh sahabatnya.

"Udah, ayo ikut aja. Katanya mau lihat undur-undur?" Ucap seorang gadis yang sedang menarik tangan nya.

"Udahlah kita ikutin aja," kata salah satu yang lain dari mereka, yang memakai ikat rambut berwarna pink.

•••

"Eh kok gak ada apa apa? Kata kamu bakal banyak undur-undur, aku mau lihat."

"Hm, gak ada tu undur-undur nya!"

"Emang gak ada."

"Trus kenapa kamu nyuruh kita kesini kalau gak ada?"

"..."

"Kamu kok diam aja?"

"Iya, kenapa diam aja? Kamu bohongin kita ya?"

"Gue gak bohong ... gue ...."

•••

"Hiks ... Nana, ja-ngan tinggalin a-aku hiks ...."

Tap tap tap

"Itu dia! Dia ya-yang bu-nuh."

"SYURA!"

***

"Gak! Bukan gue!" Teriak Syura, ia bermimpi aneh tadi. Melihat sekitar tidak ada orang disana, hanya ada dirinya seorang. Melihat lagi ternyata ia berada di kamarnya.

Syura mengingat ingat tentang kejadian tadi, kepalanya sangat pusing. Tapi kenapa? Seperti ada memori yang ingin menerobos masuk kedalam otaknya.

"Hah ... semua ini buat gue gila," gumamnya seraya menarik anak rambut yang ada didahi nya.

Sepertinya tadi itu bukan mimpi, melainkan potongan memori dari sipemilik tubuh.

"Gue harus cari tau."

***

Hai! Ais kembali hhe

Kata temen ku, cerita ini terlalu panjang. Masa si? Panjang ya?

Oh ya, jangan lupa tinggalkan jejak ⭐💌

Dia SAFARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang